plus minus iklan lowongan kerja online di indonesia - News | Good News From Indonesia 2024

Plus-Minus Iklan Lowongan Kerja Online di Indonesia

Plus-Minus Iklan Lowongan Kerja Online di Indonesia
images info

Plus-Minus Iklan Lowongan Kerja Online di Indonesia


Di Indonesia, khususnya era kekinian, mencari pekerjaan, baik pekerjaan tetap maupun berbasis kontrak temporer, telah menjadi makin simpel, berkat kemajuan teknologi. Tinggal akses situs atau unduh aplikasi, buat akun, isi data dan muat berkas, semua sudah beres.

Tak perlu lagi repot melakukan perjalanan jauh atau antre sangat lama untuk wawancara, melamar kerja sudah bisa dilakukan lewat bantuan teknologi digital dan koneksi internet. Selebihnya, kita tinggal mengaktifkan mode simatupang, alias "siang malam tunggu panggilan" sambil sedikit harap-harap cemas.

Masalahnya, di balik kemudahan itu, ternyata ada kelemahan, khususnya dari pihak perusahaan. Terlalu banyak pelamar kadang membuat perusahaan kewalahan. Apa boleh buat, kemampuan respon perusahaan jadi sangat buruk.

Dalam banyak kasus, khususnya di aplikasi atau situs lowongan kerja, iklan lowongan yang ada sering ditutup mendadak. 

Mereka yang mendaftar juga kadang tidak diberi tahu, apakah diproses, diterima atau tidak. Apa boleh buat, tidak ada ruang untuk bertanya lebih jauh, karena sudah kena ghosting.

baca juga

Sudah begitu, lowongan pun hilang. Lucunya, entah mengapa, kadang muncul iklan lowongan kerja lain, dengan posisi dan syarat sama persis. Bedanya, lowongan kerja ini kadang ada yang palsu.

Kalau sudah begini, iklan lowongan kerja di internet hanya sebatas berperan menjadi "pengumpul data" kandidat potensial bagi perusahaan. 

Dalam posisinya sebagai pihak pemberi kerja, sebenarnya strategi perusahaan ini normal. Fenomena ini belakangan menjadi relevan, seiring makin tingginya tingkat pergantian karyawan, khususnya setelah sistem kontrak kerja jangka pendek makin membudaya.

Di sini, perusahaan jelas perlu gerak cepat dan memastikan proses pergantian pegawai berjalan mulus. Alhasil, membuka lowongan kerja online, dengan tujuan mengumpulkan data kandidat sebanyak mungkin menjadi solusi logis. 

Masalahnya, tindak lanjut minim atas iklan lowongan kerja di internet rawan menghadirkan iklan lowongan kerja palsu atau modus penipuan sejenis.

Sudah banyak korban di sini, dan jika data kandidat bocor ke pihak yang tidak bertanggung jawab, potensi kerugian bisa lebih rumit. Bentuknya bukan sebatas nominal uang saja, teapi ada beragam dampak kerugian lain akibat kena tipu atau modus kejahatan lain. 

Saat situasi terasa buntu, biasanya muncul saran untuk rutin meng-update profil riwayat hidup. Sekalipun itu selalu dilakukan, percuma kalau situasi ke depannya masih sama.

baca juga

Kadang, ada orang yang berani membuat profil sebagus mungkin, sekalipun harus berbohong. Kebetulan, di era serba teknologi ini, ada banyak hal yang sangat bisa diakali. 

Perilaku seperti ini rawan membuat situasi jadi serba salah. Kalau ketahuan berbohong, rawan kena blacklist, tapi kalau terlalu jujur rawan dianggap malas, karena dinilai tak melakukan apapun.

Siklusnya pun bisa berulang seperti komedi putar. Mencoba lagi, kena ghosting lagi, dan iklan lowongan dihapus lagi. Begitu terus sampai Real Madrid dan Barcelona main di Liga Indonesia. 

Uniknya, memasang iklan lowongan kerja di internet kadang hanya menjadi satu langkah formalitas. Bukannya memproses lamaran dari kandidat yang sudah mendaftar, kandidat yang diterima malah datang dari referensi orang dalam. 

Pada akhirnya, iklan lowongan kerja online biasa menghadirkan satu kombinasi rumit, Di balik kemudahan yang membantu dan praktis, ternyata ada keruwetan yang lumayan menyusahkan, jika tak diwaspadai.

Kalau terus dibiarkan, ini rawan merusak kredibilitas perusahaan dan platform lowongan kerja dalam jangka panjang. Perlu ada perbaikan proses menjadi lebih transparan. Lebih baik jujur walau kurang menyenangkan, 

Jadi, ada timbal balik yang bisa dilakukan. Kandidat bisa tetap rajin meningkatkan kemampuan, misalnya dengan mengikuti beragam kelas pelatihan di GNFI, sementara perusahaan bisa semakin bersikap profesional, tanpa mengorbankan kredibilitas.

Kesadaran seperti ini perlu dibiasakan, karena iklan lowongan kerja adalah satu harapan besar bagi yang mengharapkan, dan mau berusaha serius. Soal proses dan hasilnya, kembali lagi ke itikad baik pihak perusahaan maupun kandidat itu sendiri.

Selebihnya, kita tetap perlu waspada terhadap iklan lowongan kerja palsu. Bagaimanapun, seperti kata Bang Napi (tokoh rekaan dalam sebuah acara televisi era 2000-an) kejahatan bukan semata soal niat dari pelakunya, tetapi juga karena ada kesempatan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.