Dara Puspita merupakan nama salah satu grup musik yang pernah eksis di Indonesia pada periode 1960-an hingga 1970-an awal. Tahukah Kawan bahwa grup musik ini memiliki anggota yang seluruhnya wanita?
Kesuksesan grup musik asal Surabaya ini tidak hanya di dalam negeri saja. Dara Puspita bahkan diketahui pernah tampil di beberapa acara di negara lain, seperti Thailand, Malaysia, Singapura, hingga Eropa.
Bagaimana kisah tentang grup musik Dara Puspita yang pernah eksis di Indonesia di masa lalu?
Berawal dari Grup Musik Sekolah
Dilansir dari artikel Preva Asmara Subiyantoroh yang berjudul "Perkembangan Grup Musik 'Dara Puspita' Tahun 1965-1972," Dara Puspita pada awalnya diketahui berasal dari grup musik sekolah. Cikal bakal dari grup musik ini bermula dari kelompok Nirma Puspita yang dibentuk pada 1961.
Nirma Puspita merupakan grup musik yang beranggotakan 14 orang. Meskipun menjadi grup musik sekolah, para anggota Nirma Puspita ini berasal dari sekolah yang berbeda-beda di Surabaya.
Seiring berjalannya waktu, anggota grup musik ini mulai berkurang. Akhirnya pada 1964 nama grup musik ini berganti menjadi Irama Puspita dengan tiga punggawa utama, yakni Titiek Adjie Rachman, Lies Adjie Rachman, dan Susy Nander.
Pertemuan Irama Puspita dengan Koes Bersaudara pada tahun yang sama mengubah arah dari grup musik ini. Pertemuan tersebut membawa grup musik ini untuk pindah berkarier di Jakarta.
Di Jakarta jugalah Irama Puspita bertemu dengan Titiek Hamzah yang nantinya menjadi salah satu personel grup musik tersebut. Akhirnya pada 1965, nama Irama Puspita secara resmi berganti menjadi Dara Puspita.
Pergantian nama ini didasari berdasarkan permintaan panitia ketika Irama Puspita mengisi acara di Istora, Jakarta. Nama Dara Puspita akhirnya secara resmi digunakan setelah grup musik beranggotakan Titiek AR, Lies AR, Susy Nander, dan Titiek Hamzah tersebut tampil di Bangkok, Thailand pada 1965.
Tampil di Berbagai Negara
Sepanjang kariernya, grup musik beraliran slow rock dan pop rock ini berhasil menelurkan beberapa album. Beberapa album yang berhasil dirilis oleh Dara Puspita di antaranya Jang Pertama, Dara Puspita, Green Green Grass, dan A Go Go.
Selain itu, Dara Puspita juga mengisi panggung di berbagai daerah. Tidak hanya di dalam negeri, Dara Puspita juga tampil di berbagai negara tetangga lainnya, seperti Malaysia dan Singapura.
Pada 1968, grup musik ini juga menjalankan tur ke Eropa. Perjalanan ini terjadi setelah Dara Puspita dikontrak oleh Wilhelm Butz pada tahun yang sama.
Dalam perjalanan tur ini, Dara Puspita terlebih dahulu tampil di Teheran, Iran. Kemudian grup musik ini menjalani tur di beberapa kota yang ada di Hungaria.
Selepas kontraknya habis biersama Wilhelm Butz, Dara Puspita masih sempat tampil di beberapa panggung lain yang ada di Eropa dalam beberapa tahun kemudian.
Beberapa negara Eropa yang pernah disinggahi oleh grup musik wanita ini di antaranya Inggris, Belgia, Jerman Barat, Prancis, dan Irlandia.
Meredup pada 1970-an
Memasuki periode 1970-an, minat masyarakat terhadap musik rock mulai mengalami penurunan. Hal ini berpengaruh pada jumlah panggung yang menampilkan grup musik dengan genre musik tersebut.
Dara Puspita turut berdampak atas situasi yang terjadi ini. Kurangnya panggung secara tidak langsung mempengaruhi perekonomian para anggota.
Masalah yang dihadapi oleh grup musik ini kemudian bertambah setelah dua personelnya, Titiek Hamzah dan Lies AR memutuskan untuk keluar. Titiek Hamzah memutuskan untuk memulai solo karier.
Sementara itu, Lies AR memutuskan untuk menikah dan menetap di Belanda. Akhirnya pada 1972 grup musik wanita asal Surabaya tersebut secara resmi dinyatakan bubar.
Sumber:
- Subiyantoroh, Preva Asmara. "Perkembangan Grup Musik 'Dara Puspita' Tahun 1965-1972." AVATARA 4.1 (2016): 58-74.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News