Indonesia sempat dihebohkan dengan Thailand yang tiba-tiba menemukan adanya bahan kimia berbahaya pada anggur Shine Muscat di negaranya.
Thai Pesticide Alert Network (Thai-PAN) dan Dewan Konsumen Thailand (TCC) mengklaim, dari 24 sampel anggur yang diambil pada awal Oktober 2024, 23 di antaranya mengandung residu pestisida yang melebihi ambang batas aman.
Sebagian besar sampel tersebut berasal dari impor China. Bahkan, terdapat satu sampel yang mengandung klorpirifos, jenis insektisida yang dilarang di Thailand.
Kontaminasi pestisida yang terlalu tinggi sangat berpotensi untuk membahayakan kesehatan, termasuk peningkatan risiko kanker, gangguan ginjal, sampai masalah paru-paru.
Namun, berbeda dengan Thailand, Indonesia justru menegaskan bahwa anggur Shine Muscat yang beredar di pasaran aman untuk dikonsumsi.
Dinas Urusan Pangan Daerah melakukan uji terhadap 350 sampel anggur di beberapa kota di Indonesia. Hasilnya ditemukan bahwa 90 persen sampel negatif residu pestisida. Sementara itu, 10 persen lainnya terdeteksi positif, tetapi masih pada kadar rendah atau di bawah ambang batas maksimum residu.
Di sisi lain, Bapanas juga telah melakukan uji laboratorium terhadap 240 senyawa residu pestisida pada anggur muscat. Dari uji tersebut, 219 sampel terdeteksi negatif, dan 21 lainnya mengandung residu pestisida. Namun, dari sampel yang terdeteksi positif pestisida tersebut, kadarnya masih jauh di bawah Batas Maksimum Residu (BMR).
Dengan demikian, anggur premium ini masih sangat aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Bapanas juga akan menindak tegas jika di kemudian hari ditemukan produk yang tidak aman.
Meskipun sudah terbukti aman untuk dikonsumsi, Bapanas tetap memberikan imbauan tentang cara mengonsumsi anggur muscat. Bagaimana caranya?
Cara aman mengonsumsi anggur Shine Muscat
Bapanas dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengimbau masyarakat untuk mengenali dan memilih pangan yang aman dan bermutu.
Dalam hal ini, keduanya meminta masyarakat untuk memperhatikan dan menerapkan cara penyimpanan pangan sesuai standar keamanan, yaitu disimpan pada suhu tertentu.
Selain itu, penting untuk memisahkan pangan berdasarkan jenisnya, dan menjaga kebersihan tempat penyimpanan pangan untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang.
Khusus pada buah-buahan yang biasa dikonsumsi tanpa dikupas, seperti anggur Shine Muscat, Bapanas dan BPOM sangat menyarankan untuk mencucinya terlebih dahulu dengan air yang mengalir.
Kemudian, untuk kehati-hatian terhadap residu pestisida tertentu, disarankan juga untuk mengupas kulit buah. Pencucian dan pengupasan kulit buah dapat mengurangi risiko paparan residu atau cemaran lain yang masih tertinggal di permukaan buah.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
