Batu Angus, sebuah destinasi wisata alam yang terletak di Bitung, Sulawesi Utara, menyajikan pemandangan yang luar biasa dan berbeda dari kebanyakan tempat wisata alam lainnya.
Terletak di dekat Gunung Dua Saudara, Batu Angus Bitung terbentuk dari aliran lava yang membeku setelah letusan gunung berapi yang terjadi ribuan tahun lalu.
Aliran lava yang mendingin menciptakan formasi batuan hitam legam yang sangat unik dan kontras dengan latar belakang laut biru yang tenang.
Pemandangan dramatis ini menjadikan Batu Angus Bitung seolah-olah sebuah dunia lain yang tersembunyi di antara kekayaan alam Sulawesi Utara.
Ditetapkan Sebagai Monumen Alam
Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Batu Angus di Bitung, Sulawesi Utara, dan memiliki sejarah panjang serta keanekaragaman hayati yang luar biasa.
Kawasan ini pertama kali ditetapkan pada masa kolonial Belanda, tepatnya pada tahun 1919, berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
Dalam dokumen Staatsblad Van Nederlands-Indië 1919 No. 90, Batu Angus ditetapkan sebagai Monumen Alam atau Natuurmonumenten, yang mengacu pada kawasan hutan yang dilindungi.
Setelah Indonesia merdeka, status kawasan ini tetap dipertahankan. Beberapa kali, Surat Keputusan (SK) tentang pengelolaan kawasan ini diterbitkan, antara lain pada tahun 1978, 1981, 2014, dan yang terakhir pada 2016.
Dalam SK 748 tahun 2016, kawasan Batu Angus Bitung akhirnya menjadi bagian dari Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Tangkoko, yang mengelola kawasan dengan luas 649 hektar.
Spot Taman Wisata Alam Batu Angus Bitung
Kawasan Batu Angus Bitung sendiri memiliki dua spot utama yang menjadi daya tarik wisatawan, di antaranya:
1. Padang Batu Lava
Di spot pertama, pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan padang batu yang luas, hasil dari aktivitas vulkanik yang membentuk formasi lava yang khas.
Pemandangan ini memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menikmati panorama alam yang memadukan padang batu, hutan, padang semak, serta pantai. Perpaduan ini menciptakan suasana yang eksotis dan unik.
2. Pantai dan Tebing
Spot kedua adalah pantai yang dikelilingi tebing-tebing tinggi yang menghalau gelombang laut, menciptakan air yang tenang sepanjang tahun.
Di sini, pengunjung dapat menikmati pemandangan tebing yang dramatis, serta pulau-pulau kecil yang tersebar di sekitar pantai.
Tak hanya itu, keindahan bawah lautnya juga tak kalah mempesona. Berbagai jenis tanaman laut, karang, dan ikan hias dapat dengan mudah ditemukan di lokasi ini, menjadikannya tempat yang ideal untuk kegiatan snorkeling.
Rumah Berbagai Satwa dan Flora
Selain keindahan alamnya, Batu Angus Bitung juga merupakan habitat bagi berbagai satwa dan flora yang langka dan endemik. Di kawasan ini, telah teridentifikasi berbagai spesies fauna, antara lain:
- Mahang (Macaranga sp.)
- Tangkasi (Tarsius tarsier)
- Rusa (Rusa timorensis)
- Yaki (Macaca nigra)
- Kus-kus (Phalanger ursinus)
- Raja Udang (Tlelovon chotis)
Selain fauna, flora endemik juga banyak tumbuh di Kawasan Batu Angus Bitung, seperti:
- Putat Laut (Baringtonia sp.)
- Pandan (Pandanus sp.)
- Bugis (Diospyros sp.)
Dengan berbagai keanekaragaman hayati ini, Batu Angus Bitung menjadi kawasan yang sangat penting untuk upaya konservasi. Ada 26 jenis mamalia yang teridentifikasi di sini, termasuk 10 spesies endemik Sulawesi.
Terdapat pula 180 jenis burung, dengan 59 di antaranya merupakan endemik Sulawesi, serta berbagai jenis reptil dan amfibi.
Tak hanya itu, TWA Batu Angus Bitung juga menjadi habitat bagi berbagai jenis ikan hias dan bunga karang yang menambah kekayaan ekosistem kawasan ini.
Secara keseluruhan, Batu Angus Bitung bukan hanya sekadar destinasi wisata alam, tetapi juga situs yang kaya akan sejarah, ilmu pengetahuan, dan konservasi alam.
Keindahan alam yang mengesankan, dipadukan dengan pentingnya kawasan ini bagi pelestarian flora dan fauna, menjadikan TWA Batu Angus Bitung sebagai salah satu tempat yang wajib dikunjungi bagi mereka yang ingin menikmati keajaiban alam Sulawesi Utara.
Sumber Referensi:
https://bitungtravel.com/twa-batu-angus/
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
