kisah sepasang lelampak dari nusa tenggara barat dampak dari ketamakan yang tidak berujung - News | Good News From Indonesia 2024

Kisah Sepasang Lelampak dari Nusa Tenggara Barat, Dampak dari Ketamakan yang Tidak Berujung

Kisah Sepasang Lelampak dari Nusa Tenggara Barat, Dampak dari Ketamakan yang Tidak Berujung
images info

Kisah Sepasang Lelampak dari Nusa Tenggara Barat, Dampak dari Ketamakan yang Tidak Berujung


Kisah sepasang lelampak merupakan cerita rakyat yang berkembang di tengah masyarakat Nusa Tenggara Barat. Kisah ini mengajarkan bahwa ketamakan yang tidak berujung hanya akan mendatangkan hal buruk nantinya.

Bagaimana cerita lengkap dari kisah sepasang lelampak ini?

Kisah Sepasang Lelampak

Dilansir dari buku Marina Asril Reza yang berjudul 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi, pada zaman dahulu di Lombok hiduplah seorang raja yang memiliki sepasang lelampak atau sendal. Lelampak yang dia miliki ini terbuat dari kulit kerbau.

Sang raja tidak mengetahui bahwa sebenarnya lelampak yang dia miliki tersebut memiliki nyawa layaknya makhluk hidup. Bahkan lelampak yang dia miliki tersebut merupakan pasangan suami istri.

Lelampak kanan yang terbuat dari kulit kerbau jantan bernama Papuq Mame. Sementara itu, lelampak kiri yang terbuat dari kulit kerbau betina bernama Papuq Ki Ne.

Mereka bisa berkomunikasi selayaknya makhluk hidup. Namun percakapan antara sepasang lelampak ini hanya bisa didengar oleh mereka sendiri.

Setiap malam sang raja selalu meletakkan lelampak-nya ini di bawah ranjang. Ketika malam tiba, sepasang lelampak ini selalu menarik perhatian tikus-tikus yang ada di sana.

Ketika melihat keberadaan tikus ini, Papuq Mame berkata kepada istrinya bahwa dia ingin menjadi hewan tersebut. Dirinya kemudian berdoa agar bisa berubah bentuk menjadi tikus.

Ternyata doa Papuq Mame didengar oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Pasangan suami istri ini tiba-tiba berubah menjadi tikus.

Namun Papuq Mame ternyata khawatir dengan keberadaan kucing yang ada di istana kerajaan. Dirinya kemudian berdoa agar bisa berubah bentuk menjadi kucing.

Tuhan kembali mengabulkan permintaan Papuq Mame dan mengubah dia bersama sang istri menjadi kucing. Papuq Mame beserta istrinya yang menjadi kucing berhasil menghabisi semua tikus yang ada di istana ketika sudah berhasil berubah.

Hal ini membuat sang ratu sangat menyayangi mereka. Akibatnya mereka tidak pernah diizinkan untuk keluar dari istana.

Papuq Mame merasa bosan dengan kondisi tersebut. Dirinya kemudian melihat anjing istana yang selalu dibawa saat ada perburuan.

Melihat hal tersebut, Papuq Mame kemudian meminta agar bisa berubah menjadi anjing penjaga. Tuhan kembali mengabulkan permintaan Papuq Mame tersebut.

Papuq Mame dan istrinya kemudian berubah menjadi anjing penjaga. Namun situasi ini ternyata juga tidak memuaskan hasrat Papuq Mame.

Sebab ketika perburuan sudah usai, anjing istana hanya menghabiskan waktu di dalam kandang saja. Papuq Mame kemudian memiliki ide agar dia bisa menjadi seorang raja dan memimpin sebuah kerajaan.

Papuq Mame kemudian meminta hal tersebut kepada Tuhan. Lagi-lagi Tuhan mengabulkan permintaan Papuq Mame tersebut.

Dia bersama sang istri kemudian berubah menjadi sepasang manusia. Tidak hanya itu, Papuq Mame juga diberikan pengikut dan memimpin kerajaan yang bersebelahan dengan wilayah asalnya.

Kerajaan yang dipimpin Papuq Mame berkembang dengan pesat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran pada sang raja yang berada di sebelah wilayah kerajaan Papuq Mame.

Sang raja kemudian melakukan serangan mendadak ke kerajaan Papuq Mame. Serangan mendadak ini berhasil meluluhlantakkan kerajaan yang dia pimpin tersebut.

Untungnya Papuq Mame dan istrinya berhasil selamat. Akan tetapi dirinya merasa kecewa karena masih merasa kurang meskipun sudah menjadi seorang raja.

Lalu sebuah ide muncul di benak Papuq Mame. Dirinya berkata bagaimana jika dia dan sang istri berubah menjadi Tuhan.

Sang istri Papuq Ki Ne menolak ide Papuq Mame tersebut. Dirinya merasa permintaan dari sang suami sudah keterlaluan.

Namun Papuq Ki Ne tidak bisa berbuat banyak. Papuq Mame kemudian berdoa agar dirinya bisa menjadi Tuhan.

Akan tetapi hal yang terjadi justru sebaliknya. Belum selesai Papuq Mame memanjatkan doa, dirinya dan sang istri tiba-tiba kembali berubah menjadi lelampak.

Ternyata Tuhan murka atas permintaan Papuq Mame. Akhirnya dirinya dan sang istri kembali ke wujud awal atas ketamakan dan rasa tidak puas yang dimiliki.

Sumber:
- Reza, Marina Asril. 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi. Visimedia, 2010.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.