mengenal kokoleceran flora identitas provinsi banten yang terancam punah - News | Good News From Indonesia 2024

Mengenal Kokoleceran, Flora Identitas Provinsi Banten yang Terancam Punah

Mengenal Kokoleceran, Flora Identitas Provinsi Banten yang Terancam Punah
images info

Mengenal Kokoleceran, Flora Identitas Provinsi Banten yang Terancam Punah


Kokoleceran (Vatica bantamensis) adalah tumbuhan khas yang ditetapkan sebagai flora identitas Provinsi Banten.

Penetapan ini bertujuan untuk melestarikan kekayaan hayati lokal sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga spesies endemik.

Namun, keberadaan kokoleceran kini menghadapi ancaman serius akibat kerusakan habitat dan eksploitasi yang berlebihan.

Kokoleceran, Flora Identitas Banten

Penetapan kokoleceran sebagai flora identitas Provinsi Banten didasarkan pada keunikannya sebagai tumbuhan endemik yang hanya ditemukan di wilayah tertentu di Banten.

Keputusan ini sejalan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 48 Tahun 1989 tentang Penetapan Flora dan Fauna Identitas Daerah, yang mengamanatkan setiap daerah untuk memilih flora dan fauna khas sebagai simbol identitas.

Pemerintah Provinsi Banten menetapkan kokoleceran sebagai flora identitas karena tumbuhan ini merepresentasikan kekayaan keanekaragaman hayati di Banten.

baca juga

Apa Itu Kokoleceran?

Kokoleceran atau Vatica bantamensis adalah spesies tumbuhan dari keluarga Dipterocarpaceae. Tumbuhan ini dikenal dengan ciri-ciri berikut:

  • Pohon Tinggi: Kokoleceran dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 30 meter, dengan diameter batang yang besar.
  • Daun Elips: Daunnya berbentuk elips, berwarna hijau tua dengan permukaan yang licin dan mengkilap. Ujung daunnya meruncing, dengan tepi yang agak bergelombang.
  • Kayu Keras: Kokoleceran memiliki kayu yang keras, padat, dan tahan lama. Karena sifat ini, kayunya sering dimanfaatkan untuk bahan bangunan, konstruksi, dan perabot rumah tangga.
  • Bunga Kecil: Tumbuhan ini menghasilkan bunga kecil berwarna putih kekuningan yang biasanya tumbuh dalam tandan. Bunga-bunga ini memiliki aroma khas yang menarik serangga penyerbuk.
  • Buah dengan Sayap: Buah kokoleceran memiliki struktur bersayap yang memungkinkan penyebaran melalui angin, seperti banyak tumbuhan dalam keluarga Dipterocarpaceae.

Habitat alami kokoleceran berada di hutan hujan tropis dataran rendah, terutama di kawasan hutan lindung Banten seperti Taman Nasional Ujung Kulon dan sekitarnya. 

Namun, populasi tumbuhan ini sangat terbatas dan jarang ditemukan di luar wilayah tersebut. Kokoleceran tumbuh di tanah dengan kadar kelembaban tinggi dan drainase yang baik, serta lebih sering ditemukan di daerah yang memiliki curah hujan tinggi sepanjang tahun.

Kokoleceran Terancam Punah

Kokoleceran saat ini berstatus terancam punah akibat beberapa faktor:

  1. Deforestasi: Alih fungsi lahan untuk perkebunan, pertanian, dan pemukiman telah mengurangi habitat alami kokoleceran.
  2. Eksploitasi Berlebihan: Kayu kokoleceran yang berkualitas tinggi membuatnya menjadi target eksploitasi ilegal.
  3. Perubahan Iklim: Perubahan pola cuaca dan suhu yang ekstrim turut memengaruhi kemampuan tumbuhan ini untuk berkembang biak.

Data dari IUCN Red List mengklasifikasikan kokoleceran sebagai spesies yang sangat langka (critically endangered). Laporan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Banten juga menyebutkan bahwa populasi kokoleceran di habitat aslinya semakin menurun drastis dalam beberapa dekade terakhir.

Menurut laporan BKSDA Banten (2023), kolaborasi antara pemerintah, LSM, dan masyarakat diperlukan untuk menyelamatkan kokoleceran dari kepunahan. Dukungan regulasi yang lebih kuat dan penegakan hukum terhadap pelaku perusakan habitat juga menjadi kunci utama dalam upaya ini.

baca juga

Referensi

  • Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 48 Tahun 1989 tentang Penetapan Flora dan Fauna Identitas Daerah.
  • IUCN Red List of Threatened Species, Vatica bantamensis.
  • Laporan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Banten, 2023.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.