Pada tanggal 14 Desember 2024, Mahasiswa Aktif Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie berkesempatan mengunjungi Museum Kepresidenan Balai Kirti, Bogor, Indonesia.
Museum Kepresidenan ini menawarkan pengalaman edukatif yang tak terlupakan seolah membawa kita ke dimensi lain atau dimensi waktu yang penuh dengan sejarah dan cerita tentang para pemimpin bangsa. Terkhususnya, bagi mereka yang ingin memahami perjalanan sejarah bangsa dari perspektif para pemimpinnya.
Tujuan dibangunnya museum ini untuk menghormati presiden-presiden Indonesia dan kontribusi mereka dalam pembangunan negara.
Museum ini diresmikan pada tahun 2014 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menghargai kontribusi para pemimpin dalam pembentukan Indonesia.
Nama 'Balai Kirti' berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti kemasyhuran atau kejayaan, mencerminkan tujuan museum untuk mengabadikan warisan para presiden Indonesia.
Bangunan museum terdiri dari tiga lantai, masing-masing dirancang untuk memberikan pengalaman unik kepada para pengunjung. Lantai pertama difokuskan pada galeri sejarah yang menampilkan kisah perjalanan bangsa dari masa pra-kemerdekaan hingga era modern.
Di lantai kedua, terdapat ruang multimedia dengan layar besar yang menampilkan dokumentasi penting, sementara lantai ketiga didedikasikan untuk pameran khusus dan seminar.
Galeri Para Presiden
Museum ini memiliki enam galeri utama yang didedikasikan untuk setiap presiden Indonesia, dari Soekarno hingga presiden terkini. Setiap galeri menyajikan informasi tentang masa jabatan, pencapaian, dan tantangan yang dihadapi oleh masing-masing pemimpin.
Galeri Soekarno menampilkan koleksi pidato, termasuk teks asli Proklamasi Kemerdekaan, dan replika mobil dinas yang digunakan oleh Soekarno. Pengunjung juga dapat melihat replika tongkat komando yang digunakan dalam pidato.
Galeri Soeharto menyajikan artefak seperti medali penghargaan internasional dan dokumentasi program pembangunan nasional. Terdapat instalasi digital yang memberikan informasi tentang kebijakan-kebijakan pada masa pemerintahannya.
Di galeri presiden lainnya, seperti B.J. Habibie, terdapat pameran miniatur pesawat yang mencerminkan kontribusi beliau dalam industri teknologi. Galeri Gus Dur menampilkan koleksi puisi dan kutipan tentang pluralisme, sedangkan Galeri Megawati menggambarkan peran perempuan dalam kepemimpinan.
Adapun Galeri Susilo Bambang Yudhoyono menyoroti kontribusinya dalam diplomasi internasional dan reformasi birokrasi.
Ruang Audio Visual
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Ruang Audio Visual dilengkapi dengan layar beresolusi tinggi dan proyektor HD yang memutar film dokumenter dan rekaman sejarah. Sistem suara surround menciptakan suasana yang lebih hidup untuk menampilkan momen-momen bersejarah.
Konten yang ditampilkan meliputi dokumenter sejarah, rekaman Proklamasi Kemerdekaan oleh Soekarno, dan animasi 3D tentang pembangunan infrastruktur besar. Pengunjung dapat mendengarkan rekaman suara asli pidato presiden di ruangan ini.
Dengan teknologi yang modern dan konten yang beragam, Ruang Audio Visual menjadi salah satu fasilitas unggulan di Museum Kepresidenan Balai Kirti.
Perpustakaan Kepresidenan
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Perpustakaan Kepresidenan di Museum Balai Kirti merupakan pusat literasi yang menyediakan wawasan tentang kepemimpinan, kebijakan, dan pemikiran para presiden Indonesia. Perpustakaan ini menyimpan koleksi buku, dokumen resmi, dan arsip yang berkaitan dengan sejarah dan kebijakan para presiden.
Koleksi tersebut mencakup buku-buku karya presiden, seperti "Sarinah" oleh Soekarno dan "Habibie & Ainun" oleh B.J. Habibie.
Perpustakaan ini juga memiliki arsip digital yang berisi dokumen kenegaraan, laporan tahunan pemerintah, dan rekaman sidang kabinet dari berbagai era. Pengunjung dapat mengakses arsip tersebut melalui komputer yang terintegrasi dengan katalog digital.
Fasilitas perpustakaan termasuk ruang baca yang nyaman dengan meja dan kursi ergonomis, serta pencahayaan yang baik. Terdapat komputer dan tablet untuk mengakses arsip digital, serta jaringan Wi-Fi gratis untuk mendukung riset daring.
Perpustakaan juga mengadakan diskusi buku, seminar, dan lokakarya tentang sejarah Indonesia, kepemimpinan, dan tantangan politik serta sosial.
Arsitektur dan Lingkungan
Keunikan Museum Kepresidenan tidak hanya terletak pada koleksinya, tetapi juga pada desain arsitekturnya. Bangunan ini dirancang dengan konsep ramah lingkungan, memadukan elemen tradisional dan modern.
Atapnya dilengkapi dengan panel surya, sementara dinding luarnya dihiasi ornamen ukiran khas Nusantara yang melambangkan keberagaman Indonesia.
Museum ini juga memiliki taman yang luas dan asri, dipenuhi dengan berbagai tanaman khas Indonesia. Taman ini dirancang untuk mencerminkan sembilan nilai dasar Pancasila, seperti gotong royong, keadilan sosial, dan kemanusiaan.
Di beberapa sudut taman, terdapat patung-patung presiden yang diukir dengan detail luar biasa, seolah "menghidupkan" kehadiran mereka di tengah-tengah kita.
Kolaborasi Universitas Bakrie dan GNFI
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News