dijuluki kampung zombie pemukiman di tengah kota jakarta yang ditinggal pemiliknya akibat hal ini - News | Good News From Indonesia 2025

Dijuluki Kampung Zombie, Pemukiman di Tengah Kota Jakarta yang Ditinggal Pemiliknya akibat Hal Ini

Dijuluki Kampung Zombie, Pemukiman di Tengah Kota Jakarta yang Ditinggal Pemiliknya akibat Hal Ini
images info

Dijuluki Kampung Zombie, Pemukiman di Tengah Kota Jakarta yang Ditinggal Pemiliknya akibat Hal Ini


Di tengah hiruk pikuk kota Jakarta, terdapat sebuah kampung yang telah ditinggalkan oleh warganya. Bahkan karena sudah tak lagi dihuni, masyarakat sekitar menyebutnya sebagai Kampung Zombie.

Dimuat dari Detik, kampung yang berlokasi Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur ini telah ditinggalkan penghuninya akibat banjir yang sering terjadi. Padahal pada masa lalu, kampung ini cukup padat karena berada di dekat Pusat Grosir Cililitan (PGC).

"Kalau banjir itu pertama kali sekitar tahun 1996. Dulunya mah ini kawasan strategis buat orang tinggal, karena dekat sama PGC (Pusat Grosir Cililitan) situ kan," kata Nur Hidayat, ketua RT setempat.

Nur menjelaskan kawasan ini pernah diterjang banjir hingga 7 meter pada tahun 2009 dan 2014. Saking parahnya banjir tersebut, sampai menenggelamkan rumah-rumah warga.

Karena itu sejak tahun 2015, warga mulai satu per satu meninggalkan kampung tersebut. Dari mulanya terdapat 33 KK yang tinggal di sana, kini hanya tersisa 23 KK itu pun mereka lebih memilih tinggal di daerah yang lebih tinggi.

“Itu pun warga yang bertahan sebagian besar tinggal di area yang sedikit lebih tinggi dari rumah-rumah kosong yang berada tepat di sisi kali,” jelasnya.

Dinamakan Kampung Zombie

Karena suasananya yang sepi, warga sekitar yang bertahan lantas menamakan tempat tersebut sebagai Kampung Zombie. Bahkan saat perayaan HUT RI ke-75 tahun 2020 lalu, warga sekitar melukis dinding salah satu rumah dengan tulisan 'Kampung Zombie' sebagai bentuk prihatin karena kawasannya mulai ditinggalkan.

"Penamaan kampung zombie ini sebenarnya dari 2019 sih. Karena kosong, sering banjir kan ditinggal pemiliknya. Jadi warga 'pak RT, ini kaya zombie sepi begini, kampung zombie nih', nah dari situ mulai," jelas Nur.

"Itu di sana (menunjuk ke salah satu dinding rumah warga) ada dibikin tulisan 'Kampung Zombie'. Itu (dibuat) pas 17-an 2020, eh kena banjir jadi rusak, pudar tulisannya," tambahnya.

Bila dilihat, saat ini rumah-rumah warga mulai rusak parah karena sudah lama tidak diurus. Bahkan ada beberapa rumah yang benar-benar sudah hampir rata dengan tanah dan tertimbun lumpur sisa banjir.

Yadi, salah satu warga yang masih bertahan saat ini tinggal di lantai dua rumahnya bersama kedua orangtua, istri, tiga anak, dan adiknya. Lantai dasar rumahnya sudah tak difungsikan karena selalu terendam banjir. 

“Saya dan keluarga tetap bertahan, meskipun hidup di sini penuh risiko. Tapi ini rumah kami,” kata Yadi dengan nada pasrah ucapnya yang dimuat Kompas.

Mohon perhatian

Yadi mengatakan warga sebenarnya berharap ada perhatian dari pemerintah mengenai kondisi kampungnya. Mereka berharap pemerintah dapat segera melakukan pengerukan kali dan mengatasi masalah banjir agar kehidupan di kampung mereka dapat pulih kembali.

Dirinya juga berharap jika tempat tinggalnya harus digusur oleh pemerintah karena berada di bantaran kali, ia bisa dibantu dalam mencari tempat tinggal yang layak. 

"Kalau perbantuan modal tempat tinggal, ya itu dia mungkin mencari tempat yang layak kalau saya pribadi," harapnya.

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.