Legenda Ratu Ali adalah salah satu cerita rakyat yang berasal dari daerah Lampung. Cerita rakyat ini mengisahkan tentang seorang ulama dengan kemampuan sakti yang selalu melindungi masyarakat di sekitarnya.
Bagaimana kisah kesaktian dalam legenda Ratu Ali tersebut?
Legenda Ratu Ali
Dilihat dari buku Irwan Rouf dan Shenia Ananda yang berjudul Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia: dari Sabang sampai Merauke, Pantai Paku merupakan salah satu tempat yang berada di sekitar Teluk Lampung. Tidak jauh dari pantai tersebut terdapat sebuah perkampungan yang bernama Kelumbayun.
Pada zaman dahulu, daerah di Pantai Paku belum dihuni oleh seorang pun. Sebaliknya Kampung Kelumbayun sudah dihuni dan memiliki penduduk di dalamnya.
Pada suatu hari, salah seorang warga Kampung Kelumbayun pergi ke Pantai Paku. Di sana dia melihat keindahan alam dan kesuburan tanah yang ada di Pantai Paku.
Warga Kampung Kelumbayun ini terkesima dengan keindahan Pantai Paku. Akhirnya dia memutuskan untuk menceritakan apa yang dia lihat kepada masyarakat lainnya.
Ketika kembali ke kampung, dia menceritakan apa yang dilihat di Pantai Paku ke semua orang. Masyarakat lain yang penasaran kemudian memutuskan untuk pergi ke pantai tersebut.
Sesampainya di sana, masyarakat lain juga terkesima dengan keindahan Pantai Paku. Akhirnya seluruh masyarakat memutuskan untuk pindah dan menetap di Pantai Paku.
Selang beberapa waktu, datanglah seorang ulama bernama Ali ke Pantai Paku. Ulama ini bermaksud untuk mengajarkan agama Islam kepada penduduk Pantai Paku.
Dirinya menyebarkan ajaran Islam ke setiap penduduk yang ada di Pantai Paku. Akhirnya ulama ini menetap di sana dan diberi nama Ratu Ali oleh masyarakat Pantai Paku.
Pada suatu malam, Ratu Ali mendapatkan mimpi didatangi oleh seorang kakek tua. Kakek tersebut berkata bahwa Pantai Paku akan mendapatkan bahaya dalam beberapa waktu ke depan.
Oleh sebab itu, kakek tua ini menyuruh Ratu Ali untuk bertapa selama 40 hari. Keesokan harinya, Ratu Ali pergi bertapa sesuai dengan pesan yang dia dapatkan dalam mimpi.
Hari demi hari berlalu ketika Ratu Ali melakukan pertapaan dengan khusyuk. Pada hari ke-38, tiba-tiba Raja Setan muncul untuk mengganggu dirinya.
Rombongan Raja Setan ini datang dengan kapal-kapal untuk menyerang Pantai Teluk. Namun dengan kesaktian yang dia miliki, Ratu Ali merubah rombongan Raja Setan tersebut menjadi batu.
Ujian yang dia dapatkan ternyata tidak berhenti begitu saja. Pada hari ke-39, tiba-tiba angin bertiup kencang di Pantai Paku.
Tidak hanya itu, gelombang laut saling menderu dengan kencangnya. Meskipun demikian, Ratu Ali tetap melakukan pertapaan dengan khusyuknya.
Tanpa sadar angin kencang tersebut ternyata membawa tubuh Ratu Ali terbang ke atas. Masyarakat yang melihat tersebut menjadi panik karena tubuh Ratu Ali terbang dibawa angin kencang.
Namun Ratu Ali tidak sadar dengan kondisi yang dia alami. Ajaibnya dirinya tetap selamat meskipun angin kencang tersebut tidak berhembus lagi.
Ratu Ali kemudian mendapatkan pesan bahwa tempat dia terjatuh untuk diubah menjadi tempat sembahyang. Sementara itu, mata air yang muncul tidak jauh dari sana digunakan sebagai tempat bersuci bagi masyarakat.
Kesaktian Ratu Ali dalam melindungi masyarakat tidak berhenti di situ saja. Beberapa tahun kemudian, masyarakat Pantai Paku digemparkan dengan kedatangan dua naga besar.
Namun Ratu Ali berhasil melindungi masyarakat Pantai Paku dengan mudah. Dengan kesaktian yang dia miliki, Ratu Ali langsung mengubah kedua naga tersebut menjadi batu.
Sejak saat itu tidak ada lagi makhluk-makhluk lain yang datang untuk mengganggu masyarakat yang ada di Pantai Paku.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News