Pemerintah menetapkan target ambisius untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, yakni mencapai 8 persen pada 2029.
Angka ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 yang menitikberatkan pada pertumbuhan berkelanjutan, penurunan tingkat kemiskinan, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menegaskan bahwa untuk mencapai target ini, pemerintah akan mengandalkan tiga sektor utama sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi, yaitu industri pengolahan, konstruksi, dan pariwisata.
Industri Pengolahan, Mesin Utama Pertumbuhan
Industri pengolahan menjadi sektor kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi tinggi dan berkelanjutan.
Dengan memperkuat hilirisasi, pemerintah ingin meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam dalam negeri sebelum diekspor. Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan negara, tetapi juga menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.
Selain itu, sektor industri pengolahan akan didorong melalui insentif bagi investasi di manufaktur berteknologi tinggi dan ramah lingkungan.
“Daya saing industri kita harus terus meningkat agar dapat bersaing di pasar global. Oleh karena itu, pemerintah akan memberikan stimulus yang tepat bagi industri pengolahan,” kata Rachmat Pambudy dalam keterangan resmi, Sabtu (15/3/2025).
Konstruksi dan Infrastruktur, Fondasi Ekonomi Masa Depan
Pembangunan infrastruktur masih menjadi prioritas utama dalam RPJMN 2025-2029. Sektor konstruksi akan menjadi tulang punggung dalam menopang pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan konektivitas yang lebih baik antarwilayah.
Pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, hingga kawasan industri akan terus diperkuat guna menarik lebih banyak investasi. Tak hanya itu, proyek-proyek strategis nasional juga akan diarahkan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan dasar seperti air bersih, listrik, dan perumahan layak.
“Pembangunan infrastruktur ini juga menjadi bagian dari strategi pembangunan kewilayahan, agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya terpusat di kota-kota besar, tetapi juga merata ke daerah-daerah,” jelas Kepala Bappenas.
Pariwisata, Sumber Devisa dan Lapangan Kerja
Sektor pariwisata menjadi salah satu andalan dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan keunggulan alam dan budaya yang dimiliki Indonesia, pemerintah melihat peluang besar dalam meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Pemerintah akan mempercepat pengembangan destinasi pariwisata prioritas serta meningkatkan infrastruktur pendukung, seperti bandara dan akomodasi wisata. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
“Pariwisata bukan hanya soal mendatangkan wisatawan, tetapi juga membuka peluang usaha bagi masyarakat sekitar dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal,” ungkap Rachmat Pambudy.
Strategi Ekonomi untuk Konsumsi, Investasi, dan Ekspor
Dari sisi pengeluaran, strategi utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen mencakup penguatan konsumsi masyarakat, peningkatan investasi, serta peningkatan ekspor.
Pemerintah akan mendorong daya beli masyarakat melalui kebijakan yang mendukung stabilitas harga dan pendapatan.
Sementara itu, untuk meningkatkan investasi, berbagai kebijakan reformasi regulasi akan diterapkan guna menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif.
Dalam hal ekspor, pemerintah berupaya meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional dengan mempercepat hilirisasi dan memperkuat perjanjian dagang dengan berbagai negara.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News