Seberapa sering Kawan GNFI menjadikan kopi sebagai pelarian ketika merasa stuck saat bekerja? Tak bisa dimungkiri, kopi memang identik sebagai pereda kantuk. Sudah banyak pula penelitian yang membuktikan bahwa kandungan kafeinnya dapat meningkatkan fokus dan semangat bekerja atau belajar.
Meski begitu, kita perlu memperhatikan soal takaran yang “cukup” dalam mengonsumsi kopi supaya berefek optimal untuk kebutuhan tubuh.
Rahasia di Balik Kopi: Kafein dan Cara Kerjanya
Bagi Kawan yang belum tahu, kafein merupakan stimulan, umum ditemukan dalam kopi dan teh, yang bekerja dengan cara merangsang otak dan sistem saraf pusat untuk membantu seseorang tetap waspada dan mencegah kelelahan.
Pada dasarnya, di dalam otak kita, terdapat zat kimia bernama adenosin yang bertugas mengirimkan sinyal rasa kantuk ke seluruh tubuh. Kemudian, kafein yang kita konsumsi akan menghentikan reseptor adenosin tersebut. Maka dari itu, setelah minum kopi, biasanya kita cenderung lebih mampu untuk fokus dan berkonsentrasi.
'Cukup' Itu Seberapa?: Dosis Ideal Kafein dan Respons Tubuh
Dilansir Mayo Clinic, kandungan kafein dalam secangkir kopi itu variatif. Ada beragam faktor yang memengaruhi hal tersebut, mulai dari jenis biji kopi, tingkat sangrai, ukuran gilingan, dan metode penyeduhan.
Selanjutnya, respons tubuh terhadap kafein dapat dipengaruhi oleh genetik, usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan, pengobatan, dan kebiasaan konsumsi.
Secangkir kopi mengandung sekitar 27–150 mg kafein. Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) dan Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) sepakat bahwa asupan kafein harian yang aman maksimal sebanyak 400 mg atau sekitar 2–4 cangkir kopi per hari.
Kafein dosis rendah 50–200 mg dapat meningkatkan kewaspadaan dan energi, kesehatan, relaksasi, dan suasana hati yang baik. Sementara itu, kafein dosis tinggi, yakni >400 mg, dapat menimbulkan serangkaian dampak negatif, mulai dari memicu kecemasan, gugup, gelisah, dan insomnia.
Manfaat Kafein bagi Tubuh: Lebih dari Sekadar Peningkat Konsentrasi
Kafein dalam kopi dapat merangsang pelepasan dopamin dan serotonin, yang dapat meningkatkan perasaan bahagia dan positif. Mengutip laman Creyos, penelitian modern menunjukkan bahwa ada hubungan terbalik yang signifikan antara konsumsi kopi dan hasil kesehatan untuk penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, kanker endometrium, melanoma, dan kanker kulit nonmelanoma.
Selain itu, kopi mengandung antioksidan, terutama asam klorogenat dan polifenol, yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Senyawa ini dapat membantu mencegah berbagai penyakit kronis dan memperlambat proses penuaan.
Batasan dan Pertimbangan Penting
Efek samping dari minum kopi yang umum meliputi gangguan pencernaan, masalah tidur, peningkatan detak jantung dan tekanan darah, hingga insomnia. Kondisi yang lebih parah bisa Kawan alami apabila mengonsumsi kopi secara berlebihan, terutama saat perut kosong, misalnya diare, sakit maag, dan penyakit asam lambung (GERD).
Mengapa kondisi-kondisi tersebut bisa sampai terjadi? Ada sejumlah faktor yang memengaruhi efek samping tersebut, di antaranya sebagai berikut:
- Jumlah Konsumsi: Semakin banyak kopi yang kamu minum, maka semakin besar potensi efek sampingnya.
- Kondisi Kesehatan: Orang dengan penyakit tertentu, misalnya maag, GERD, dan masalah jantung, mungkin lebih sensitif terhadap efek kopi.
- Kondisi Fisik: Ibu hamil dan menyusui perlu membatasi konsumsi kopi karena efeknya dapat dirasakan janin dan bayi.
- Interaksi Obat: Kopi dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu.
Untuk mengurangi efek samping tersebut, Kawan GNFI bisa menetapkan batasan konsumsi secukupnya, sesuai dengan batasan yang aman, yaitu sekitar 400 mg kafein per hari untuk orang dewasa.
Selanjutnya, Kawan bisa memilih kopi tanpa gula karena gula dapat menambah risiko masalah kesehatan lain. Jangan lupa untuk memperhatikan reaksi tubuh, apabila mengalami efek samping setelah minum kopi, segera kurangi atau konsultasikan dengan dokter.
Penting untuk diingat bahwa kopi memiliki segudang manfaat, tetapi, pada waktu yang bersamaan, juga menyimpan potensi efek samping yang perlu diperhatikan. Dengan memahami dan mengelola konsumsi kopi dengan bijak, kita bisa menikmati manfaatnya tanpa harus khawatir akan efek negatifnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News