cerita rakyat dari jawa barat legenda asal usul nama cibinong - News | Good News From Indonesia 2025

Cerita Rakyat dari Jawa Barat, Legenda Asal Usul Nama Cibinong

Cerita Rakyat dari Jawa Barat, Legenda Asal Usul Nama Cibinong
images info

Cerita Rakyat dari Jawa Barat, Legenda Asal Usul Nama Cibinong


  • Legenda asal usul nama Cibinong merupakan salah satu cerita rakyat dari Jawa Barat.
  • Menurut legendanya, penamaan Cibinong berasal dari mata air yang mengalir dari sebuah pohon berbentuk payung.

Tahukah Kawan bagaimana kisah di balik asal usul penamaan daerah Cibinong yang ada di Provinsi Jawa Barat? Terdapat sebuah cerita rakyat dari Jawa Barat yang menceritakan tentang legenda asal usul penamaan daerah Cibinong dulunya.

Bagaimana kisah lengkap dari legenda asal usul Cibinong tersebut?

Legenda Asal Usul Nama Cibinong, Cerita Rakyat dari Jawa Barat

Dilansir dari buku Wahyu Setyorini dan Tim Wong Indonesia Nulis yang berjudul 78 Legenda Ternama Indonesia, pada zaman dahulu di tanah Jawa terdapat sebuah perkampungan kecil. Di kampung tersebut hidup seorang pemuda yang dikenal dengan nama Ki Rewok.

Ki Rewok memiliki perawakan dengan janggut serta rambut yang panjang. Dirinya dikenal sebagai pribadi yang baik hati dan suka menolong.

Sehari-hari Ki Rewok selalu pergi berburu ke dalam hutan. Hasil buruannya ini nantinya akan dia jual untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari.

Suatu ketika, Ki Rewok pergi berburu ke dalam hutan seperti biasa. Dalam perburuannya ini, Ki Rewok berhasil menangkap seekor kijang besar.

Ki Rewok merasa senang dengan hasil tangkapannya. Sebab kijang tersebut bisa dia jual dengan harga yang lumayan di pasar nantinya.

Setelah menangkap kijang tersebut, Ki Rewok pergi keluar hutan menuju pasar. Di tengah perjalanan dia bertemu dengan sepasang suami istri.

Sang istri terlihat tengah hamil besar. Istri tersebut kemudian melemparkan senyum kepada Ki Rewok.

Sekilas sang istri terlihat sangat menginginkan kijang yang ada di pundak Ki Rewok. Ki Rewok yang baik hati langsung menangkap sinyal dari sorot mata perempuan tersebut.

Dia langsung menghampiri pasangan suami istri tersebut. Ki Rewok langsung memberikan kijang hasil buruannya kepada sang istri secara cuma-cuma.

Ki Rewok berkata bahwa kijang tersebut merupakan hadiah dari dirinya untuk jabang bayi. Pasangan suami istri tersebut sangat senang dan berterima kasih atas pemberian Ki Rewok.

Begitulah keseharian yang dilalui oleh Ki Rewok. Dia tidak pernah merasa ragu untuk membantu orang yang ada di sekitarnya.

Pada suatu hari, Ki Rewok kembali masuk ke dalam hutan. Setelah berjalan cukup lama, sampailah dia di sebuah setu.

Ki Rewok kemudian memutuskan untuk beristirahat di setu tersebut. Dia kemudian mengeluarkan kail pancingan untuk menangkap ikan di sana.

Tanpa sadar Ki Rewok tertidur ketika menunggu pancingannya. Alhasil Ki Rewok tertidur hingga waktu sore tiba.

Ketika dirinya terbangu, hari sudah mulai gelap. Sekilas Ki Rewok melihat seorang laki-laki yang berwudu di balik pohon tua.

Setelah berwudu, laki-laki tersebut langsung hilang dari pandangan Ki Rewok. Ki Rewok menjadi penasaran dengan siapa sebenarnya sosok laki-laki tersebut.

Keesokan harinya, Ki Rewok kembali ke setu tersebut dan mengulangi aktivitas yang sama, termasuk tidur hingga senja hari. Saat terbangun, dirinya kembali melihat laki-laki berbadan tinggi tersebut.

Ki Rewok kemudian memperhatikan laki-laki itu dengan seksama. Laki-laki tersebut terlihat berwudu di balik pohon tua yang memiliki dahan seperti payung.

Ternyata di bawah pohon tersebut muncul mata air yang menjadi sumber air setu tersebut. Tidak lama kemudian, Ki Rewok melihat rombongan orang berpakaian putih dan menjalankan ibadah salat secara berjamaah.

Selesai menjalankan salat, Ki Rewok melihat imam yang memimpin ibadah tersebut. Ternyata sang imam merupakan laki-laki tinggi yang dia lihat sebelumnya.

Ki Rewok kemudian mendekati sang imam. Belum sempat Ki Rewok mengenalkan diri, laki-laki tersebut sudah mengetahui dirinya yang berasal dari Jawa.

Laki-laki itu kemudian mengenalkan diri sebagai Nabi Khidir. Dia berkata bahwa mereka saat ini sedang berada di Makkah dan baru saja selesai menjalankan ibadah salat.

Ki Rewok tentu terkejut mendengar perkataan laki-laki tersebut. Sebab dia merasa masih berada di hutan yang tidak jauh dari kampung asalnya.

Setelah itu, laki-laki tersebut berpesan agar Ki Rewok bisa memanfaatkan sumber air yang muncul di bawah pohon tua tersebut. Tiba-tiba Ki Rewok tersentak bangun setelah menerima pesan tersebut.

Ternyata kejadian yang dia alami barusan merupakan sebuah mimpi. Setelah itu, Ki Rewok kembali pulang ke rumahnya.

Tidak lama dari kejadian ini, kampung Ki Rewok dilanda kemarau panjang. Dirinya kemudian teringat dengan mata air setu yang pernah dia singgahi dulunya.

Perlahan-lahan Ki Rewok mulai mengalirkan air di setu tersebut ke ladang pertanian warga. Akhirnya kampung Ki Rewok bisa mendapatkan persediaan air yang cukup meskipun tengah mengalami kemarau panjang.

Atas kejadian ini, kampung Ki Rewok tersebut kemudian diberi nama Cibinong. Kata "Ci" berarti air, sementara itu kata "Binong" berarti payung, merujuk kepada bentuk dahan pohon tempat keluarnya mata air tersebut.

Berdasarkan cerita rakyat dari Jawa Barat inilah yang kemudian diyakini sebagai legenda asal usul penamaan daerah Cibinong.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.