mahasiswa kkn t ipb hadirkan solusi ketahanan pangan melalui program pekarangan bergizi di desa pucanggading - News | Good News From Indonesia 2025

Mahasiswa KKN-T IPB Hadirkan Solusi Ketahanan Pangan Melalui Program Pekarangan Bergizi di Desa Pucanggading

Mahasiswa KKN-T IPB Hadirkan Solusi Ketahanan Pangan Melalui Program Pekarangan Bergizi di Desa Pucanggading
images info

Mahasiswa KKN-T IPB Hadirkan Solusi Ketahanan Pangan Melalui Program Pekarangan Bergizi di Desa Pucanggading


Menjawab tantangan krisis pangan dan keterbatasan akses terhadap bahan pangan sehat di pedesaan, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB University menggelar program “Pekarangan Bergizi” di Desa Pucanggading, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Program ini menyasar kelompok ibu rumah tangga yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Pucanggading, dengan tujuan utama untuk meningkatkan kemandirian dan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga melalui budidaya sayuran secara sederhana di pekarangan rumah.

Kegiatan yang berlangsung sukses di Balai Desa Pucanggading ini diikuti oleh sekitar 30 peserta, termasuk kepala Desa Pucanggading, penyuluh pertanian lapangan (PPL), perangkat desa, serta anggota KWT.

Pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling esensial bagi manusia untuk mempertahankan hidup dan kehidupan. Permasalahan ketahanan pangan saat ini tidak hanya terjadi di perkotaan, tetapi juga sangat dirasakan oleh masyarakat desa.

Berkurangnya lahan pertanian, perubahan iklim yang mengganggu musim tanam, serta tingginya harga bahan pangan pokok menjadi tantangan tersendiri bagi warga Desa Pucanggading.

Oleh karena itu, mahasiswa KKN-T IPB memandang perlu adanya strategi pemberdayaan lokal yang konkret dan berkelanjutan, salah satunya melalui optimalisasi pekarangan sebagai sumber pangan mandiri.

Program “Pekarangan Bergizi” merupakan wujud kontribusi mahasiswa dalam mendukung pembangunan desa berkelanjutan melalui pemanfaatan lahan pekarangan. Dalam kegiatan ini, perwakilan mahasiswa KKN IPB memaparkan Standar Operasional Prosedur (SOP) budidaya tanaman, mencakup persiapan media tanam, pemilihan lokasi yang cukup sinar matahari, serta teknik penanaman dengan kedalaman lubang tanam antara 5 hingga 10 cm.

Mahasiswa juga mengenalkan penggunaan larutan EM4 sebagai bahan pengurai alami yang berfungsi meningkatkan kesuburan tanah. Selain teknik budidaya, dijelaskan pula cara merawat tanaman dan estimasi masa panen, yaitu sekitar 70 hingga 80 hari tergantung kondisi pertumbuhan.

Selain itu, dijelaskan pula cara menghadapi hama dan penyakit tanaman secara sederhana dengan metode alami, seperti kutu putih yang dapat dikendalikan menggunakan larutan sabun cuci piring yang dicampur air. 

Untuk memberikan pengalaman belajar langsung, mahasiswa melakukan demonstrasi penanaman menggunakan media polybag. Dalam simulasi tersebut, mahasiswa menunjukkan langkah-langkah mulai dari mengisi tanah ke dalam polybag, membuat lubang tanam, menanam bibit, hingga menyiram larutan EM4 ke sekitar tanaman.

Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh peserta, terutama karena metode yang diajarkan bersifat praktis dan mudah diterapkan di lingkungan rumah masing-masing.

Praktik Pekarangan Bergizi Desa Pucanggading | Dokumentasi Praktik Pekarangan Bergizi
info gambar

Praktik Pekarangan Bergizi Desa Pucanggading | Dokumentasi Praktik Pekarangan Bergizi


Setelah sesi demonstrasi, seluruh peserta diberi kesempatan untuk melakukan praktik langsung. Didampingi mahasiswa KKN-T IPB, ibu-ibu anggota KWT mulai menyiapkan media tanam sendiri, menanam bibit sayuran, menyiram EM4, serta menyusun posisi tanaman secara bersilang agar terhindar dari serangan hama.

Sesi praktik ini berlangsung aktif dan penuh semangat, dengan banyak peserta yang bertanya dan berdiskusi seputar kendala pertanian rumah tangga yang selama ini mereka alami.

Sebagai bentuk dukungan lanjutan terhadap keberlanjutan program, mahasiswa membagikan bibit sayuran kepada seluruh peserta. Bibit tersebut dapat langsung ditanam di rumah sebagai langkah awal pembiasaan bertanam secara mandiri.

Harapannya, ibu-ibu KWT mampu meneruskan kegiatan ini secara konsisten di rumah, sekaligus menularkan semangat bertanam ke tetangga sekitar.

Program ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa, khususnya poin ke-2: Desa Tanpa Kelaparan. Melalui pendekatan pertanian rumah tangga yang sederhana, lokal, dan berbiaya rendah, masyarakat diajak untuk memanfaatkan pekarangan secara optimal. Upaya ini tidak hanya mendukung pemenuhan kebutuhan pangan keluarga, tetapi juga mendorong pola hidup yang lebih sehat dan mandiri.

Program “Pekarangan Bergizi” merupakan salah satu langkah konkrit mahasiswa dalam mendukung ketahanan pangan dari lingkup keluarga. Melalui kegiatan edukatif dan pendampingan langsung, program ini membantu masyarakat mengelola pekarangan secara produktif. Program ini membuktikan bahwa Inovasi sederhana yang dijalankan secara konsisten mampu memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi lingkungan sekitar.

Dengan kolaborasi aktif antara mahasiswa dan masyarakat, Desa Pucanggading kini memiliki bekal baru dalam menghadapi tantangan pangan. Pekarangan yang sebelumnya belum dimanfaatkan secara optimal kini diharapkan dapat berfungsi sebagai lahan produktif untuk budidaya sayuran keluarga yang sehat, hemat, dan bermanfaat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KB
IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.