Program AIESEC Future Leaders (AFL) Summer Peak 2025 resmi mengakhiri perjalanannya melalui sesi Graduation yang dilaksanakan secara offline pada 13 Juli 2025.
Dengan mengusung tema “Packing Up the Memories, Ready for the Next Adventure!”, sebanyak 41 peserta dan 11 coach terlibat dalam momen refleksi dan apresiasi ini. Menjadi penanda akhir dari proses pengembangan diri selama 2,5 bulan penuh pembelajaran kepemimpinan bersama AIESEC in UIN Jakarta.
Acara dibuka dengan check-in question yang sederhana, tetapi bermakna: “What was the most memorable part of your AFL journey?”
Pertanyaan ini mengawali suasana nostalgia sebelum para peserta dan coach dibawa dalam sesi Leading Space. Dalam sesi ini, Abel, Local Head of Engagement with AIESEC (EwA), membagikan pengalaman pribadi seputar kepemimpinan serta memperkenalkan kembali nilai-nilai AIESEC Leadership Development Model (LDM).
Para peserta diajak untuk menyadari bahwa AFL bukanlah garis akhir, melainkan titik awal bagi perjalanan kepemimpinan yang sesungguhnya.
Kegiatan kemudian berlanjut ke sesi "Reviewing Your Journey" yang dikemas dalam format Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Inside My Toy Story So Far”.
Dipandu oleh coach, setiap kelompok merefleksikan keterampilan yang mereka kembangkan selama program, pengalaman paling berkesan, hingga perubahan signifikan yang mereka rasakan.
Di sesi ini, para peserta menonton video kompilasi perjalanan AFL mereka, menjawab pertanyaan reflektif, dan mengisi paddlet bertema Sugar Cubes untuk saling memberikan apresiasi.
Selanjutnya, suasana hangat dan kreatif tercipta dalam sesi Color in the Memories, di mana peserta saling menggambar di kaos putih sebagai simbol kontribusi dan kenangan yang saling ditinggalkan.
Aktivitas ini dilengkapi dengan permainan seru antarkelompok, di mana mereka harus menjaga tiga balon tetap melayang sebagai simbol pentingnya kerja sama dan koordinasi.
Sesi puncak bertajuk AFL Performance menghadirkan penampilan bakat dari para peserta, seperti menyanyi hingga tarian bersama. Suasana makin meriah dengan penampilan Organizing Committee(OC) yang membawakan lagu legendaris “Dancing Queen” dari ABBA.
Dalam wawancara khusus, Fathiya Narayya, peserta yang terpilih sebagai peserta terbaik, membagikan kisah transformasinya.
“Awalnya aku ragu, tapi AFL membuktikan kalau aku bisa bertumbuh jadi pemimpin yang lebih percaya diri. Highlight-nya saat sesi pitching, aku memimpin tim dan kami bisa ngasih solusi konkret itu momen turning pointbanget buatku,” ujarnya dengan penuh semangat.
Sementara itu, coach terbaik diberikan kepada Cut Putri Zuhra Zahira. Ia mengaku awalnya hanya direkomendasikan temannya untuk ikut AFL.
“Tapi ternyata vibes-nya tuh beda! Meskipun kadang kegiatannya ada yang online, serasa offline karena semua energinya hidup. Aku yang biasanya pasif, jadi lebih pede dan bisa mengelola emosi dengan baik. Apalagi setelah sesi tentang Emotional Intelligence,” ungkapnya.
AFL Graduation Summer Peak 2025 bukan hanya sekadar penutupan program, tetapi juga perayaan atas keberhasilan dan dedikasi para delegate serta coach.
Sebagai bagian dari komitmen AIESEC in UIN Jakarta dalam mencetak pemimpin muda yang adaptif dan berdaya saing global, sesi ini menjadi titik awal bagi para peserta untuk terus melangkah dan menerapkan nilai-nilai kepemimpinan dalam kehidupan nyata.
Penulis: Alykha Anindya W
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News