Para autophile (baca: pecinta bunga) mungkin akan sangat gembira jika mengunjungi tempat satu ini. Benar, Pasar Bunga Rawa Belong!
Bertempat di Jalan Sulaiman Nomor 56, Jakarta Barat, Pasar Bunga Rawa Belong diklaim sebagai Pasar Bunga Terbesar di Asia Tenggara. Luasnya total lahannya mencapai 1,3 hektare. Saking besarnya, pasar ini mampu menampung lebih dari 400 penjual bunga.
Buka selama 24 jam penuh, Pasar Bunga Rawa Belong menjadi hub perdagangan bunga-bunga yang cantik dan murah. Pasar ini juga menarik pedagang dan pembeli dari berbagai daerah.
Mata pengunjung bakal dimanjakan dengan cantik dan indahnya bunga warna-warni yang dijajakan oleh pedagang. Berbagai jenis bunga segar, baik lokal maupun impor disajikan dengan lengkap.
Ada bunga krisan, anggrek, aster, merak, snapdragon, gerberas, baby breath, tuberose, lili, sampai teratai yang dijual. Bahkan, bunga-bunga seperti tulip dan casablanca juga tersedia di sini.
Pasar Bunga Rawa Belong dibagi menjadi tiga bangunan, yaitu Blok A, B, dan C. Blok A dan B dikhususkan untuk bunga-bunga segar, sedangkan Blok C diperuntukkan bagi pelanggan yang ingin mencari karangan bunga dan dekorasi-dekorasi untuk pernikahan, perlengkapan pemakaman, tanaman hias, bunga artifisial, dan sebagainya.
Sejarah Pasar Bunga Rawa Belong
Bunga yang dijual di Pasar Bunga Rawa Belong, pasar bunga terbesar di Asia Tenggara | Jakarta Tourism
Pasar ini menjadi ikon penting bagi Jakarta karena sejarahnya. Dikatakan bahwa tempat ini merupakan lokasi lahirnya para jawara Betawi.
Kawan GNFI, sebelum menjadi ‘surga bunga’, daerah Rawa Belong mulanya adalah bagian dari tanah partikelir Kampung Rawa. Melansir dari Seni Budaya Betawi, kawasan ini punya karakteristik yang khas karena berada berbatasan dengan tanah partikelir Rawa Kemanggisan.
Penduduk setempat kemudian menyebut daerah Rawa Belong dengan nama mpu tuannya, Van Blommesterjin. Namanya kerap disingkat menjadi Blomen.
Uniknya, Blomen dalam bahasa Belanda bermakna bunga. Lama-lama, nama kampungnya berubah menjadi Rawa Belong.
Rawa Belong yang bertransformasi menjadi sentra kembang ini tak lepas dari dukungan pemerintah. Tahun 1989, pemerintah membangun sebuah pasar yang memang diperuntukkan bagi pedagang bunga, dan kemudian menjadi cikal bakal Pasar Bunga Rawa Belong.
Harga Bunga yang Murah
Pasar ini bisa menjadi rujukan Kawan GNFI yang ingin mencari bunga-bunga segar maupun imitasi. Harganya pun terjangkau, cocok untuk berbagai kalangan.
Kawan bisa membawa pulang bunga dengan harga Rp15.000 saja per tangkainya. Tentu harga ini akan berbeda, tergantung jenis bunga dan berapa banyak bunga yang akan dibeli.
Namun, ada juga bunga yang dijual dengan harga ratusan sampai jutaan rupiah. Yang seperti ini biasanya merupakan bunga segar yang langka dan dibentuk menjadi buket besar.
Akses menuju ke Pasar Bunga Rawa Belong juga cukup mudah. Jika menggunakan moda Transjakarta, Kawan bisa turun di halte Kelapa Dua Sasak, halte Pasar Pisang, dan halte Palmerah.
Moda transportasi lain adalah via Commuter Line. Dari Stasiun Palmerah ke Pasar Bunga Rawa Belong hanya berjarak 5 km.
Melalui laman Jakarta Tourism dituliskan, Kawan GNFI juga bisa menggunakan JAK56 dengan rute Terminal Grogol–Taman Kota Srengseng, dan turun di Jl. Sulaiman melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Ada yang sudah pernah mampir ke pasar bunga terbesar di Asia Tenggara ini?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News