Dalam upaya meningkatkan kesadaran lingkungan di kawasan wisata, tim KKN-T Inovasi IPB 2025 bersama pemerintah Desa Tambak dan masyarakat setempat mengambil langkah konkret dengan memasang papan informasi edukatif di area Pantai Tambak Raya (Pataya), Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu.
Inisiatif ini menjadi bagian dari komitmen bersama dalam mewujudkan pengelolaan wisata yang tidak hanya berorientasi pada keindahan dan kenyamanan, tetapi juga pada aspek edukasi dan pelestarian lingkungan pesisir.
Kawasan Pantai Tambak Raya yang dikenal sebagai salah satu destinasi wisata lokal dengan potensi alam yang menarik, kerap menghadapi tantangan terkait kebersihan dan pengelolaan sampah.
Melalui pemasangan papan informasi, pemerintah desa berupaya membangun kesadaran kolektif akan pentingnya perilaku bertanggung jawab terhadap lingkungan, terutama di kalangan wisatawan dan pelaku wisata lokal.
Langkah ini tidak hanya simbolis. Namun, juga mengandung nilai strategis dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian kawasan wisata sebagai aset bersama yang harus dijaga.
Papan informasi yang dipasang memuat dua pesan utama yang dirancang untuk menyentuh sisi logis dan emosional pengunjung. Pertama, papan menampilkan visualisasi lama waktu terurai berbagai jenis sampah, seperti plastik, kaleng dan kertas yang sering ditemukan di lingkungan wisata.
Informasi semacam ini diharapkan dapat memberikan efek kesadaran langsung kepada pengunjung bahwa sampah yang dibuang sembarangan tidak akan hilang dalam waktu singkat, melainkan dapat mencemari lingkungan selama puluhan hingga ratusan tahun.
Dengan pendekatan visual yang informatif dan mudah dicerna, wisatawan diajak untuk lebih bertanggung jawab terhadap sampah pribadi mereka selama berkunjung.
Kedua, papan tersebut menampilkan nilai-nilai Sapta Pesona, yaitu: keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan, dan kenangan. Nilai-nilai ini merupakan fondasi utama dalam pembangunan pariwisata yang beretika dan berkelanjutan.
Dengan menyisipkan nilai-nilai ini secara jelas dan kontekstual, pengelola wisata berharap agar pengunjung tidak hanya menikmati suasana pantai, tetapi juga menjadi bagian dari ekosistem sosial yang saling menjaga dan menghargai lingkungan sekitar.
Nilai-nilai ini juga penting untuk membentuk pengalaman wisata yang berkesan dan menyenangkan, sekaligus memperkuat identitas Pantai Tambak Raya sebagai destinasi yang bersih, aman dan ramah.
Papan informasi diposisikan di titik-titik strategis seperti pintu masuk dan area istirahat pengunjung. Tujuannya agar pesan edukatif tersampaikan secara maksimal kepada setiap orang yang datang.
Lokasi penempatan ini dipilih secara cermat agar papan mudah terlihat dan dibaca oleh pengunjung tanpa harus mengganggu kenyamanan atau estetika pantai.
Keberhasilan pesan edukatif tidak hanya bergantung pada konten papan itu sendiri, tetapi juga pada kesinambungan dan perawatan fasilitas tersebut.
Oleh karena itu, peran serta masyarakat setempat dan pengelola wisata menjadi kunci dalam menjaga kebersihan, memperbarui konten, dan memastikan keberlanjutan fungsi papan tersebut.
Harapannya, papan informasi ini dapat terus digunakan sebagai media belajar terbuka yang menyatu dengan aktivitas wisata. Dalam jangka panjang, langkah sederhana ini diharapkan mampu menciptakan perubahan perilaku yang positif, baik dari wisatawan maupun masyarakat lokal.
Dengan kolaborasi yang kuat antara warga, pemerintah desa dan pelaku wisata, Pantai Tambak Raya berpotensi menjadi contoh nyata penerapan edukasi lingkungan dan Sapta Pesona dalam membangun pariwisata yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Keberadaan papan informasi ini juga diharapkan dapat menjadi pemicu kegiatan edukatif lainnya yang melibatkan pelajar, komunitas lokal serta pelaku usaha wisata di sekitar Pantai Tambak Raya.
Melalui kegiatan seperti kampanye bersih pantai, lokakarya lingkungan, atau lomba kreatif bertema konservasi, nilai-nilai yang tercantum di papan informasi dapat diinternalisasi lebih mendalam oleh berbagai lapisan masyarakat.
Selain memperkuat pesan yang disampaikan secara visual, kegiatan pendukung ini juga menjadi ruang interaksi antar komunitas dan meningkatkan rasa memiliki terhadap lingkungan wisata.
Dengan begitu, upaya pelestarian tidak hanya berjalan dari atas ke bawah, tetapi juga tumbuh dari bawah ke atas.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
