indonesia punya biji selasih superfood yang tak kalah dari biji china - News | Good News From Indonesia 2025

Indonesia Punya Biji Selasih, Superfood yang Tak Kalah dari Biji China

Indonesia Punya Biji Selasih, Superfood yang Tak Kalah dari Biji China
images info

Indonesia Punya Biji Selasih, Superfood yang Tak Kalah dari Biji China


Di tengah gencarnya tren kesehatan global, istilah "superfood" kerap disematkan pada berbagai bahan pangan dengan kepadatan nutrisi luar biasa. Selama ini, biji chia dari Amerika Latin menjadi primadona yang banyak dibicarakan. 

Indonesia sendiri punya biji selasih, biji kecil dari tanaman selasih (Ocimum basilicum) yang telah lama menjadi bagian dari kuliner tradisional Nusantara, namun kini terungkap potensinya sebagai pangan super yang setara, bahkan dalam beberapa hal, melampaui biji chia.

Apa Itu biji Selasih dan dari Mana Asalnya?

biji selasih adalah biji yang dihasilkan dari tanaman basil atau selasih, spesies Ocimum basilicum. Tanaman ini termasuk dalam famili Lamiaceae, yang juga mencakup mint, kemangi, dan tentu saja, tanaman penghasil biji chia (Salvia hispanica). Berbeda dengan daunnya yang harum dan sering digunakan sebagai bumbu, bijinya justru diambil ketika bunga tanaman ini telah matang dan mengering.

Secara fisik, tanaman selasih merupakan tumbuhan semak semusim yang dapat tumbuh hingga setinggi satu meter. Batangnya berbentuk persegi empat, bercabang, dan berwarna hijau hingga ungu. Daunnya berbentuk oval dengan ujung runcing, berwarna hijau terang hingga gelap, dan mengeluarkan aroma khas yang harum dan segar.

Bunganya kecil-kecil, berwarna putih hingga ungu pucat, dan tersusun dalam rangkaian di ujung tangkai. Dari bunga inilah, setelah proses penyerbukan, akan dihasilkan biji-biji kecil yang kita kenal sebagai biji selasih.

Bentuk dan Ciri Khas Biji Selasih

biji selasih mentah berukuran sangat kecil, bahkan lebih kecil dari biji wijen, dengan bentuk oval memanjang dan berwarna hitam mengilap. Ciri fisiknya yang paling mencolok dan membedakannya dari biji-bijian sejenis adalah kemampuannya yang luar biasa dalam menyerap air.

Ketika direndam dalam air selama beberapa menit hingga beberapa jam, biji-bijian hitam yang kering ini akan menyerap cairan dan mengembang hingga berkali-kali lipat ukuran aslinya. Mereka kemudian membentuk semacam lapisan gelatin bening atau putih susu di sekelilingnya, sementara bagian dalam biji tetap terlihat.

Teksturnya berubah menjadi licin, kenyal, dan menyegarkan, mirip dengan tekstur biji selasih yang sering ditemui dalam minuman tradisional seperti es cincau atau es campur.

Mengurai Nutrisi Biji Selasih: Mengapa Disebut Superfood?

Klaim biji selasih sebagai superfood bukanlah tanpa dasar. Penelitian yang dilakukan oleh pakar ilmu pangan terkemuka dari IPB University, Prof. Dede R. Adawiyah, membuktikan keunggulan nutrisinya.

“Biji chia memang sudah lama diklaim sebagai superfood. Namun, hasil riset kami membuktikan bahwa biji selasih asli Indonesia juga layak dikategorikan sebagai superfood,” ungkap Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan IPB University tersebut.

Komposisi gizi biji selasih sungguh mengesankan. Ia mengandung protein yang sangat tinggi, mencapai 26,05%, mengungguli biji chia yang berada di angka 20,89%. Kandungan karbohidratnya juga lebih tinggi, yaitu 42,47% berbanding 36,81% pada chia.

Meski kadar lemaknya sedikit lebih rendah (26,03% vs 37,61% pada chia), jenis lemak yang dikandungnya justru merupakan keunggulan utama. Minyak dari biji selasih didominasi oleh asam lemak tidak jenuh ganda (PUFA) dengan persentase sangat tinggi, mencapai 87,14%. Kandungan ini mencakup asam lemak esensial yang sangat vital bagi tubuh, seperti Omega-3, Omega-6, dan Omega-9.

“Asam lemak esensial tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus diperoleh dari makanan. Inilah mengapa konsumsi biji chia dan selasih sangat bermanfaat,” jelas Prof. Dede lebih lanjut. Asam lemak ini dikenal berperan penting dalam kesehatan jantung, fungsi otak, dan mengurangi peradangan dalam tubuh.

Selain itu, biji selasih adalah sumber serat pangan yang luar biasa. Serat ini sangat baik untuk kesehatan pencernaan, membantu mengatur kadar gula darah, dan memberikan rasa kenyang yang lebih lama, sehingga dapat membantu dalam manajemen berat badan.

Ia juga memiliki aktivitas antioksidan alami yang dapat menangkal radikal bebas, mengurangi stres oksidatif, dan pada akhirnya mendukung sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan.

baca juga

Ragam Kegunaan dan Cara Konsumsi biji Selasih

Kegunaan biji selasih dalam kuliner sangatlah beragam. Dalam tradisi Indonesia, ia paling sering dijumpai sebagai komponen dalam minuman penyegar seperti es selasih, es campur, es teler, es kuwut, dan cincau. Gelatin alami yang dihasilkannya menambah tekstur unik dan sensasi segar pada minuman.

Seiring dengan berkembangnya kesadaran akan kesehatan, biji selasih kini juga banyak diadopsi dalam hidangan modern. Ia dapat ditaburkan di atas oatmeal, bowl smoothie, pudding, yogurt, atau dicampur ke dalam adonan roti, muffin, dan energy bar untuk menambah nilai gizi.

Untuk mengonsumsinya dan mendapatkan manfaat optimal, Prof. Dede merekomendasikan untuk merendamnya terlebih dahulu. “Misalnya, satu sendok makan biji chia atau selasih direndam dalam segelas air atau 200 ml selama satu hingga maksimal dua jam sebelum dikonsumsi,” ujarnya.

Biji yang telah terhidrasi dapat diminum langsung, dicampur dengan madu, air jeruk, atau dijadikan topping untuk jus buah. Perendaman ini tidak hanya mengubah teksturnya menjadi lebih nyaman untuk dikonsumsi tetapi juga memudahkan penyerapan nutrisinya oleh tubuh.

Dengan segala kelebihan yang dimilikinya, biji selasih tidak lagi sekadar pelengkap minuman tradisional. Ia adalah kekayaan biodiversitas Indonesia yang telah diakui secara ilmiah sebagai functional food dengan segudang manfaat bagi kesehatan. 

baca juga

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.