Taman Baca Masyarakat (TBM) Islamic Center Sinagar di Desa Cihideung Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, telah mengalami transformasi yang luar biasa. Mulai dari derai tawa anak-anak, halaman buku yang terbuka, hingga percakapan penuh imajinasi yang mengisi suasana sore, mengubah TBM yang sebelumnya lebih dikenal sebagai tempat bermain menjadi ruang belajar yang hidup dan menyenangkan.
Semua ini adalah buah dari program ‘Lentera Cendekia’ yang digagas dan dijalankan sepenuh hati oleh mahasiswa KKN-T IPB University sejak awal Juli 2025.
Sebelumnya, TBM Islamic Center Sinagar hanya menjadi tempat bermain bebas bagi anak-anak dengan rak-rak berisi buku yang nyaris tak tersentuh. Banyak buku anak-anak yang masih terbungkus plastik, tidak ada sistem pengelompokan atau penanda yang memudahkan dalam memilih buku. Hal ini membuat minat baca anak-anak tidak tergali.
Kondisi ini membuat koleksi buku yang seharusnya menjadi sumber pengetahuan terasa asing bagi anak-anak desa.
Kedatangan mahasiswa dan mahasiswi KKN-T mengubah pemandangan tersebut. Mereka memulai dengan merapikan buku-buku. Dengan sabar mereka membuka plastik pembungkus satu per satu, menyortirnya, lalu mengelompokkan berdasarkan tingkat bacaan. Terakhir adalah memberi kode warna untuk memudahkan anak-anak memilih buku sesuai kemampuan mereka.
Langkah ini menjadi titik awal perubahan, anak-anak yang penasaran mulai berdatangan. Anak-anak yang awal acuh tak acuh mulai membuka buku, menunjuk gambar, dan bertanya dengan penuh rasa ingin tahu.
“Saat pertama kali kami datang, buku-buku masih terbungkus plastik dan tampak tak tersentuh. Setelah kami rapikan dan kategorikan, anak-anak mulai penasaran. Mereka bertanya, membuka buku, bahkan mencoba membaca. Itu momen yang sangat mengharukan,” ujar Nanditha Setyaningrum, koordinator program Lentera Cendekia, Rabu (6/8/2025).
Meski banyak anak belum lancar membaca, hal ini tidak menghalangi mereka menikmati cerita. Melalui membaca nyaring dengan ekspresi, permainan per pos yang merangsang pemahaman alur cerita, hingga mewarnai karakter dan eksperimen sains sederhana yang terinspirasi dari cerita yang dibacakan, anak-anak diajak untuk menyelami dunia literasi dengan cara yang paling mereka sukai: bermain.
Aktivitas ini dikemas dengan cara yang menyenangkan, menjadikan TBM tempat yang dinantikan setiap sore.
“Aku suka cerita yang ada gambarnya. Kakaknya bacain sambil tunjuk-tunjuk gambarnya, jadi aku jadi tahu ceritanya dan pengen cerita lagi ke temen,” ungkap Rafa, salah satu anak peserta kegiatan, dengan antusias.
Program Lentera Cendekia merupakan bagian dari inisiatif LENTERA (Lingkar Edukasi Nalar melalui Literasi Terpadu), yang bertujuan mendorong keberaksaraan fungsional anak-anak desa secara menyeluruh.
Kehadiran mahasiswa tidak hanya merapikan fisik dan tata ruang TBM, tetapi juga menumbuhkan ketertarikan dan rasa ingin tahu anak-anak terhadap buku yang merupakan fondasi dari segala proses belajar.
Kini, perkembangan positif mulai terlihat. Sejumlah anak membaca lebih lancar, sebagian besar mampu menceritakan kembali cerita, dan hampir semua menunjukkan rasa ingin tahu yang lebih besar terhadap isi buku.
Meski dukungan dari perangkat desa dan kalangan remaja masih terbatas, semangat anak-anak menjadi penggerak utama keberlanjutan program ini. Beberapa anak bahkan mulai mengajak teman-temannya untuk ikut serta, menunjukkan keberanian dalam bertanya dan berbagi cerita.
Program Lentera Cendekia masih terus berjalan, dan dampaknya kian nyata. TBM Islamic Center Sinagar kini bukan lagi sekadar tempat bermain, melainkan ruang belajar yang menginspirasi.
“Lentera ini telah menyala, dan kami berharap sinarnya tak akan padam,” tutup Nanditha, menegaskan komitmen untuk menjaga semangat literasi di Cihideung Udik.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News