Tak banyak yang berpikir bahwa pelajaran bisnis bisa dimulai sejak anak-anak masih duduk di bangku sekolah dasar. Namun, bagi Sri Irdayati, justru di usia muda itulah bibit mental sukses dan growth mindset bisa ditanamkan. Lewat gagasannya yang unik, ia menciptakan kelas bisnis khusus anak-anak—sebuah ruang belajar yang mengajarkan cara berpikir produktif, kreatif, dan berani mencoba.
Belajar Bisnis Sejak Kecil, Kenapa Tidak?
Sri Irdayati merupakan lulusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro. Semasa kuliah, ia memiliki cita-cita untuk mengajarkan kewirausahaan kepada anak-anak Sekolah Dasar. Ia menuangkan ide tersebut dan berhasil memenangkan penghargaan pada “Innovative Entrepreneurship Challenge” pada 2007 lalu. Melalui lomba tersebut, Irda ingin menerapkan ide tersebut dalam program Sekolah Dasar di sekitar Undip.
Walaupun tidak berjalan mulus, ia tidak berhenti melangkah. Ia kemudian menjadi penggagas dalam kelas milyuner. Kelas gratis yang mengajarkan anak-anak mengenai caranya berbisnis.
Menumbuhkan Growth Mindset Lewat Pengalaman Nyata
Rantai kemiskinan yang membelenggu sebagian besar masyarakat kita sejak lama terasa sulit untuk dilepas. Namun, Irda memiliki pemikiran berbeda. Kita dapat memperbaiki ekonomi kita. Bahkan jika memang berasal dari hal kecil.
Seperti yang dilakukan anak-anak dari kelas milyuner, kita dapat menumbuhkan growth mindset dari pengalaman nyata. Anak-anak diberikan kesempatan untuk belajar dari kegagalan. Tentunya didampingi oleh Irda, anak-anak belajar bagaimana mengelola keuangan dan memperbaiki cara mereka mengelola keuangan sampai bisa.
Belajar Mengelola Uang dan Rasa Percaya Diri
Mungkin ada yang skeptis bahwa mengelola keuangan merupakan topik yang terlalu berat untuk dipelajari oleh anak-anak. Irda dengan kreatif mengemas pembelajaran mengelola uang dengan cara yang sederhana dan menyenangkan.
Irda memasukkan ilmu ekonomi dari penjualan kerajinan tangan dari manik-manik seperti membuat gelang dan kalung. Anak-anak belajar untuk belajar tentang cara belanja bahan baku, menghitung harga pokok penjualan, operasional bisnis, hingga pencatatan keuangan. Ia mengajarkan pengelolaan keuangan kepada anak-anak dengan sederhana untuk menjaga cashflow agar tetap sehat sehingga mereka tidak rugi akibat biaya produksi yang lebih mahal dibandingkan penjualan produk.
Selain berjualan, anak-anak juga belajar melalui roleplay sebagai gambaran kelak ketika mereka memasuki dunia kerja ketika mereka masing-masing memiliki tugas dan kewajiban masing-masing. Anak-anak dilatih untuk menumbuhkan keterampilan pengelolaan keuangan serta memupuk rasa percaya diri melalui peran-peran yang mereka mainkan seperti sebagai direktur, marketing, operasional, keuangan, dan lain-lain.
Mimpi Sri Irdayati: Mencetak Generasi Mandiri Indonesia
Mimpi Sri Irdayati untuk membantu generasi muda agar bisa mandiri secara finansial ini, ia harap tidak hanya terbatas dari ruang kontrakkan milik suaminya yang ada di Jakarta saja. Ia ingin mimpi ini berkembang hingga pelosok negeri.
Berkat niat baik dan usahanya yang tekun untuk mencetak generasi muda yang mandiri, Sri Indrayati mendapatkan penghargaan SATU Indonesia Awards pada tahun 2010. Penghargaan itu diberikan karena ia merupakan salah satu sosok inspiratif di bidang kewirausahaan yang menunjukkan bahwa perubahan bisa dilakukan dari hal kecil.
Menumbuhkan Harapan, Mengubah Cara Pandang
Program Sri Irdayati mengingatkan kita bahwa pendidikan bukan hanya soal angka dan nilai ujian. Ada hal lebih penting yang perlu diasah sejak dini: keberanian untuk bermimpi dan kepercayaan diri untuk mewujudkannya.
Karena mungkin saja, dari ruang belajar kecil itulah akan lahir para miliuner cilik yang kelak menginspirasi Indonesia dengan ide-ide besar mereka.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News