Perubahan digital telah membawa dampak besar di kalangan masyarakat dalam kehidupan manusia. Dampaknya, makin memudahkan setiap individu untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan berbagi cerita dengan cepat dan luas.
Sekarang, media sosial menjadi tempat interaksi baru dimana merupakan tempat manusia untuk saling terhubung. Namun, di balik semua kemudahan dalam bermedia sosial juga ada hal penting yang tidak boleh dilewati, yaitu etika dalam berinteraksi di media sosial.
Oleh karena itu, sebagai pengguna media sosial, kita perlu menerapkan nilai-nilai kemanusiaan agar tetap menjaga perilaku saat menggunakan media digital.
Media sosial merupakan salah satu perkembangan teknologi yang berguna untuk berinteraksi atau berkomunikasi sesama manusia. Media sosial juga salah satu media digital yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan positif seperti berbagi ilmu, berbagi cerita, melakukan kebaikan, serta mempererat hubungan satu sama lain.
Tetapi sering kali ada pengguna media sosial yang melakukan kebebasan berpendapat atau memposting sesuatu tidak menerapkan adanya etika. Perilaku tersebut dapat menimbulkan adanya keributan, penyebaran hoaks, kepudaran nilai moral, yang pada akhirnya menimbulkan kebencian satu sama lain.
Oleh karena itu, para pengguna media sosial saat menggunakan media sosial harus menerapkan etika dan menjaga sopan santun dalam menggunakan media sosial. Etika bermedia sosial yang berpedoman pada nilai-nilai Pancasila ini memiliki peran penting dalam membentuk karakter masyarakat di era digital.
Pertama, nilai-nilai Pancasila menumbuhkan kesadaran adanya moral dan tanggung jawab dalam penggunaan media sosial. Nilai-nilai Pancasila bersifat hierarkis dan saling melengkapi, di mana nilai Ketuhanan membimbing perilaku manusia agar sesuai dengan moral dan nurani. Saat menggunakan media sosial, setiap pengguna perlu berpikir dengan cerdas serta mempertimbangkan akibatnya sebelum menyebarkan, membagikan, dan memberikan komentar pada postingan orang lain.
Kedua, nilai kemanusiaan dan persatuan dalam Pancasila menjadikan adanya kerukunan, melalui adanya komunikasi yang harmonis dan saling menghargai. Pengguna media sosial perlu mengetahui bahwa setiap individu memiliki pemikiran dan cara pandang yang berbeda.
Oleh karena itu, sebelum memposting sesuatu harus lebih berhati-hati, karena kita tidak tahu bagaimana orang lain memandang postingan kita dengan cara yang sama. Penerapan nilai-nilai Pancasila di media digital merupakan bentuk nyata dalam menjaga persatuan dan memperkuat jati diri bangsa Indonesia di tengah perubahan digital.
Ketiga, etika Pancasila sangat mementingkan adanya literasi dalam bermedia sosial yang membuat masyarakat tidak hanya bisa menggunakan media sosial dengan baik, tetapi juga perlu memiliki etika, adab, dan kesopanan.
Pengguna media sosial diharapkan mampu menyaring informasi dan tidak mudah mempercayai berita yang belum terbukti kebenarannya. Pengguna media sosial diharapkan mampu menggunakan teknologi ini untuk kegiatan yang bermanfaat. Setiap pengguna yang menggunakan media sosial perlu cerdas dan bertanggung jawab dengan berpedoman pada nilai-nilai Pancasila sebagai dasar dari etika dalam bermedia sosial.
Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga pedoman hidup yang menuntun manusia untuk menjaga hubungan harmonis dengan Tuhan, sesama, dan lingkungan. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya menjadi pandangan bagi pengguna dalam menghadapi tantangan era digital yang semakin rumit dan penuh perubahan.
Dengan mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan pada Pancasila, media digital dapat berkembang menjadi media sosial yang sehat, beradab, dan mencerminkan jati diri bangsa Indonesia. Etika bermedia sosial yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila bukan sekadar tentang aturan atau larangan, tetapi juga tentang bagaimana manusia saling memahami, menghargai, dan melakukan kebaikan satu sama lain di dunia digital.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
