pertamina nre nyalakan cahaya baru nelayan cilamaya - News | Good News From Indonesia 2025

Pertamina NRE Nyalakan Cahaya Baru Nelayan Cilamaya

Pertamina NRE Nyalakan Cahaya Baru Nelayan Cilamaya
images info

Pertamina NRE Nyalakan Cahaya Baru Nelayan Cilamaya


Kehidupan nelayan tradisional di Desa Muara, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, kerap dihadapkan pada tantangan operasional di malam hari. 

Selama ini, mereka hanya mengandalkan penerangan dari senter atau lampu yang mengonsumsi bahan bakar minyak (BBM) saat melaut. Kondisi ini tidak hanya kurang optimal untuk menangkap ikan tetapi juga menambah beban biaya operasional. 

Kini, tantangan tersebut berhasil diatasi melalui inisiatif program Desa Energi Berdikari (DEB) dari Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE). 

Sebanyak 46 kapal nelayan kecil di desa tersebut telah dilengkapi dengan lampu penerangan bertenaga Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 150 Watt per unit. 

Program yang diresmikan oleh CEO Pertamina NRE, John Anis, pada awal November lalu ini menandai sebuah transformasi dalam aktivitas perikanan tradisional setempat.

Dampak Langsung pada Ekonomi dan Lingkungan

Implementasi PLTS pada kapal-kapal nelayan ini membawa dampak ganda yang signifikan. Dari sisi ekonomi, para nelayan mengalami penghematan biaya operasional yang langsung terasa. Sebelumnya, untuk penerangan semalam, sebuah kapal bisa menghabiskan 1 hingga 2 liter BBM. 

Dengan konversi ke PLTS, penghematan BBM untuk seluruh armada nelayan Desa Muara diperkirakan mencapai lebih dari 20.000 liter per tahun. Seorang nelayan penerima manfaat, Rudi (45), membenarkan dampak positif ini. 

"Alhamdulillah, sekarang kalau berangkat melaut hanya perlu 1 Liter BBM bisa untuk 4 hari karena sudah pakai lampu dari PLTS," ujarnya, berharap manfaat serupa dapat dirasakan oleh nelayan dengan kapal yang lebih besar.

Dari perspektif lingkungan, pengalihan dari BBM ke energi surya ini berkontribusi langsung terhadap pengurangan emisi karbon. 

Perhitungan menunjukkan bahwa program ini dapat mengurangi emisi karbon dioksida (CO₂) hingga sekitar 45 ton per tahun. Angka ini setara dengan manfaat yang dihasilkan dari menanam lebih dari 2.000 pohon baru, memberikan kontribusi nyata bagi upaya mitigasi perubahan iklim.

baca juga

Lebih dari Sebuah Penerangan

Program di Desa Muara merupakan salah satu perwujudan dari inisiatif strategis Pertamina yang bernama Desa Berdikari. Program ini dirancang tidak hanya untuk menyediakan akses energi bersih, tetapi juga untuk menciptakan kemandirian energi dan ekonomi masyarakat pedesaan. 

Tujuannya multidimensi, mencakup kemandirian energi dengan menyediakan akses yang terjangkau dan berkelanjutan, memberdayakan ekonomi lokal dengan mendukung sektor produktif seperti perikanan dan UMKM, serta melestarikan lingkungan melalui peralihan dari energi fosil.

Implementasi Desa Berdikari bervariasi menyesuaikan dengan potensi dan kebutuhan lokal. Di Balikpapan, program WASTECO mengubah sampah menjadi gas metana untuk kebutuhan rumah tangga. Di berbagai desa lain, PLTS dipasang untuk menyuplai listrik komunitas, seperti di desa wisata Sitaring yang berhasil menghemat biaya listrik. 

Sementara di Desa Bojong Kulur, limbah industri tahu dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas, yang mengurangi ketergantungan pada LPG. Pendekatan ini menunjukkan komitmen untuk memberikan solusi yang tepat guna dan berkelanjutan.

Pengetahuan sebagai Pondasi Keberlanjutan

Agar program ini tidak berhenti pada pemberian bantuan, Pertamina NRE juga menekankan aspek transfer pengetahuan. Para nelayan di Desa Muara tidak hanya menerima unit PLTS, tetapi juga mendapatkan edukasi dan pelatihan perawatan sistem tersebut. 

Pendekatan knowledgesharing ini bertujuan memastikan bahwa masyarakat dapat mengelola dan memelihara teknologi energi terbarukan secara mandiri dalam jangka panjang, sehingga manfaatnya benar-benar berkelanjutan.

CEO Pertamina NRE, John Anis, menekankan filosofi di balik program ini. “Dalam berbisnis, tujuan utama Pertamina di seluruh lokasi operasi selalu ingin memberikan manfaat, semacam 'giving back',” ujarnya. “Kita tidak mungkin berbisnis sendiri-sendiri, kita tetap membutuhkan dukungan dari lokal, dan dengan harmoni itulah terjadinya sinergi.” 

Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa kehadiran perusahaan energi harus selaras dengan pemberdayaan komunitas di sekitarnya.

Keberhasilan di Desa Muara menjadi contoh nyata dari transisi energi yang inklusif, di mana teknologi energi bersih tidak hanya dinikmati oleh industri besar, tetapi juga mampu menyentuh dan meningkatkan kehidupan masyarakat akar rumput. 

Dengan semangat mendukung target Net Zero Emission 2060, inisiatif semacam ini diharapkan dapat terus direplikasi, menyalakan tidak hanya lampu di kapal nelayan, tetapi juga harapan untuk masa depan yang lebih mandiri dan berkelanjutan.

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
AA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.