Kawan GNFI, jika kita berpikir bahwa kampung hanya tentang rumah‐sederhana dan aktivitas sehari‑hari yang sama itu‐itu saja, maka kunjungan ke Kelurahan Cengkeh Turi di Kota Binjai akan mengubah pandangan kita. Melalui program Kampung Berseri Astra (KBA), kampung ini telah menunjukkan bahwa lingkungan padat penduduk pun bisa berubah menjadi kawasan yang bersih, sehat, cerdas, sejahtera, dan lestari—lima karakter utama program. Fakta bahwa 70 % lebih warga aktif UMKM, dan lingkungan kampung yang hijau dan teratur, menjadikannya contoh menarik untuk dibahas.
Latar Belakang dan Lokasi Program
Kelurahan Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatera Utara, tepatnya di Jalan Sabit Lingkungan VI, dipilih sebagai lokus KBA. Dilansir dari daftar resmi KBA 2025, kampung ini tercatat dengan alamat lengkap Jalan Sabit No.188, Lingkungan VI, Kelurahan Cengkeh Turi, Kota Binjai. Program KBA di kampung ini fokus pada empat pilar utama: pendidikan, kewirausahaan, lingkungan, dan kesehatan.
Fondasi Empat Pilar di KBA Cengkeh Turi
Pilar Pendidikan:
KBA turut mendukung sekolah dasar setempat, misalnya SD Negeri 028067 Cengkeh Turi, melalui fasilitas pembelajaran, taman hijau di halaman sekolah, dan gerobak literasi yang menjangkau rumah‐rumah warga.
Pilar Kewirausahaan:
Salah satu capaian yang mencuri perhatian adalah pelaku UMKM kerajinan akrilik. Dilansir dari Analisadaily, di kampung ini terdapat pelaku UMKM, seperti Siti Nurbaya Sianturi, yang menghasilkan vas bunga dan tempat tisu akrilik dan telah menembus pasar Malaysia.
Warga kampung menyatakan bahwa “rata‐rata 70 % warga kampung kami bergerak di sektor UMKM”.
Pilar Lingkungan:
Ketika tim media mengunjungi kampung ini, mereka melihat jalan‐jalan yang tertata rapi, bunga dan pohon tumbuh di tepi jalan, serta hampir tidak terlihat sampah rumah tangga berserakan. Program seperti Apotik Hidup (tanaman obat keluarga) dan sayuran hidroponik diterapkan sebagai bagian dari edukasi lingkungan.
Pilar Kesehatan:
Posyandu aktif, pelatihan kader kesehatan, pemeriksaan gratis, serta kampanye PHBS menjadi bagian dari program KBA di kampung ini.
Hasil Nyata & Transformasi Kampung
Kawan GNFI, hasil program KBA Cengkeh Turi bukan hanya sekadar wacana. Berikut beberapa indikator nyata:
Kampung melibatkan sekitar 380 kepala keluarga (KK) dalam program pemberdayaan.
Lingkungan kampung yang sebelumnya biasa kini menjadi lingkungan bersih dan hijau, dengan warga aktif bekerja dan berinovasi.
UMKM kerajinan akrilik dari kampung ini telah mencapai pasar luar negeri (Malaysia).
Kampung berfungsi sebagai model perubahan di tingkat lokal—menjadi contoh bagi kampung lain di sekitarnya.
Transformasi ini menunjukkan bahwa dengan komitmen warga, pendampingan perusahaan, dan program berkelanjutan, kampung padat bisa menjadi kawasan produktif dan nyaman.
Faktor Kunci Keberhasilan
Mengapa KBA Cengkeh Turi berhasil? Beberapa faktor kunci bisa dijadikan pelajaran:
Kolaborasi yang kuat antara warga, Astra, dan pemerintah lokal.
Pendampingan jangka panjang dan pengelolaan program yang terstruktur memungkinkan keempat pilar terlaksana dengan baik.Pemberdayaan warga secara langsung.
Tidak hanya bantuan fisik, tetapi pelatihan dan pendampingan yang membuat warga mampu memulai dan mengembangkan UMKM sendiri—contohnya kerajinan akrilik.Lingkungan sebagai bagian dari ekonomi lokal.
Kampung bukan hanya tempat tinggal—tapi lahan produktif. Dengan penghijauan, hidroponik, dan kerajinan, kampung menjadi area yang dinamis dan mandiri.
Komitmen pada kontinuitas program, bukan sekadar proyek sesaat.
Dilansir dari Analisa Daily Warga menyampaikan harapan agar program tidak berhenti di satu tahap. “Semua sedih kalau ditinggalkan,” ujar salah satu pelaku UMKM.
Relevansi untuk Pembaca GNFI
Kawan GNFI, artikel ini bukan sekadar profil kampung. Ia menunjukkan bagaimana program CSR yang tepat bisa mengubah kehidupan masyarakat. Ini relevan untuk pembaca yang tertarik pada isu lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan ekonomi lokal. Melalui cerita KBA Cengkeh Turi, kita belajar bahwa perubahan besar bisa dimulai dari kampung—dengan sinergi yang tepat.
Kesimpulan & Ajakan
Kawan GNFI, Kampung Berseri Astra Cengkeh Turi di Binjai telah membuktikan bahwa kampung padat penduduk bukanlah penghalang untuk menjadi bersih, produktif, dan mandiri. Keempat pilar—pendidikan, kewirausahaan, lingkungan, dan kesehatan—telah berjalan secara nyata, dengan hasil yang menyentuh kehidupan warga.
Kini saatnya bagi kita sebagai masyarakat lebih luas untuk mendukung dan menyebarkan model seperti ini—karena kampung yang sehat dan produktif adalah fondasi bangsa yang lebih sejahtera.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News