Setiap anak pasti akan memerlukan dukungan dari lingkungannya untuk berkembang dengan baik. Dalam hal ini, tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan atau pakaian yang penting. Namun, juga harus diberikan perhatian, kasih sayang, bimbingan, dan kesempatan belajar untuk eksplorasi dunia luar.
Orang tua, guru, dan lingkungan sekitar memiliki peran penting dalam menciptakan suasana yang aman dan positif untuk perkembangan anak. Dengan dukungan kecil yang diberikan, anak akan merasa dihargai, percaya diri, dan mampu menghadapi tantangan dalam proses perkembangannya.
Begitupun sebaliknya. Jika anak tidak mendapatkan dukungan, ia akan merasa kesulitan dalam beradaptasi secara sosial-emosional dan itu akan menghambat perkembangannya.
DukunganĀ Orang Tua pada Perkembangan Anak
Dukungan Emosional
Bisa dalam bentuk memberikan kasih sayang dan perhatian, memberikan semangat dan pujian, membangun komunikasi terbuka dengan anak.
Dukungan Akademis
Memberikan penjelasan sederhana kepada anak untuk memahami pelajaran, menyediakan fasilitas belajar seperti alat tulis, dan tempat belajar yang nyaman.
Dukungan Sosial
Mengajarkan anak untuk bersosialisasi dengan cara menyapa dan menghormati orang lain, mengajarkan nilai-nilai sosial seperti toleransi, simpati dan empati, gotong royong, dan tanggung jawab.
Menurut Lev Vygotsky, perkembangan anak dipengaruhi oleh interaksi sosial dan budaya dengan perantara alat-alat sosial dan budaya. Sangat tidak memungkinkan bahwa anak akan belajar sendiri, karena membutuhkan interaksi dengan teman sebaya maupun orang dewasa
Itu sebabnya bahwa orang tua dan guru perlu memberikan dukungan kepada anak dalam proses belajar.
Dalam teori Lev Vygotsky, Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) adalah kemampuan mendapatkan bantuan dari orang yang lebih ahli/teknologi untuk membantu anak memahami suatu hal yang belum dimengerti.
Sebagai contoh, seorang anak baru menguasai gaya dada dan gaya bebas. Kemudian pelatih renang meminta sang anak untuk praktik gaya kupu-kupu, yang di mana anak itu belum paham betul cara melakukannya. Dengan begitu, pelatihnya akan memberikan bantuan (scaffolding) dengan mengajari step by step kepada anak tersebut.
Anak itu pun latihan mandiri secara berulang kali dengan bantuan yang diberikan oleh pelatihnya. Walaupun gerakkannya belum sempurna, ia sudah bisa melakukan renang gaya kupu-kupu sendiri.
Dia merasa senang karena dukungan dari pelatih dan latihan secara bertahap dan berulang kali bisa mencapai pada potensinya yang sebelumnya merasa tidak yakin.
Zona perkembangan proksimal pada contoh tersebut adalah kemampuan yang bisa dilakukan sendiri dan kemampuan yang bisa dicapai dengan bimbingan. Tanpa arahan dan dukungan, anak tersebut akan kesulitan dalam menguasai gaya kupu-kupu dan tertunda lama. Namun, dengan scaffolding yang tepat, kemampuan baru akan muncul dan menjadi nyata.
Setiap anak memiliki gaya belajar, kecepatan berkembang, dan minat yang berbeda, sehingga dukungan tidak bisa disamakan satu dengan lainnya. Ada anak yang tumbuh dengan baik melalui kehangatan sentuhan, ada yang suka dengan penjelasan verbal, ada juga yang membutuhkan contoh tindakkan langsung.
Dengan memahami perbedaan ini, dukungan dapat disesuaikan secara personal, bermakna, dan dapat mendukung anak berkembang secara optimal.
Manfaat Memberikan Dukungan kepada Anak
Meningkatkan Interaksi Sosial
Dengan mengajarkan anak interkasi sosial, anak akan memiliki keterampilan sosial dan emosional yang baik. Orang tua dapat membantu meningkatkan interaksi sosial anak dengan sering mengajak berbicara, mengenalkan anak kepada teman sebayanya, dan kegiatan lainnya yang bisa meningkatkan keterampilan sosial-emosionalĀ anak.
Perkembangan Anak jadi Optimal
Akan lebih baik jika orang tua memaksimalkan pendidikan dan pengasuhan anak dalam bidang pendidikan, kesehatan, pertumbuhan sosial-emosional, serta kesehatan mental. Hal tersebut dijadikan sebagai bentuk partisipasi Ayah dan Ibu untuk mendukung pertumbuhan anak.
Harapannya agar orang tua tidak memaksakan kehendak/kemauan mereka atas apa yang disukai anak.
Membangun Rasa Percaya Diri
Sikap percaya diri anak akan muncul ketika orang tua memberikan pujian atas usaha yang dilakukan anak, membiarkan anak untuk mengeksplorasi hal baru, membiarkan anak bertanggung jawab atas pilihannya sendiri, serta tidak membandingkan anak dengan anak orang lain.
Meningkatkan Motivasi dan Semangat Belajar
Dengan dukungan penuh, motivasi dan semangat belajar anak akan meningkat, sehingga mereka akan berusaha dan pantang menyerah dalam menyelesaikan suatu masalah.
Memberikan dukungan pada perkembangan anak akan bermanfaat sampai tumbuh dewasa nanti, seperti tumbuhnya rasa percaya diri, kemampuan dalam mengelola emosional, dan membangun karakter individu yang baik.
Melalui bimbingan, kasih sayang, dan perhatian, anak akan merasa dihargai sehingga termotivasi untuk belajar dan berkembang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
