Dalam Bahasa Indonesia, tanda baca memegang peranan krusial yang setara dengan pemilihan kata dan struktur kalimat. Penggunaan yang tepat akan memastikan pesan tersampaikan secara akurat, mencegah ambiguitas, dan mengatur jeda intonasi saat membaca. Sayangnya, banyak dari kita masih sering salah dalam mengaplikasikan aturan ini, terutama terkait penggunaan tanda baca pada konjungsi atau dalam kalimat majemuk.
Artikel ini akan memberikan penjelasan yang jelas dan mudah dipahami tentang 15 tanda baca utama, lengkap dengan contoh penggunaan yang benar untuk membantu Anda menulis secara efektif dan profesional.
Apa Itu Tanda Baca?
Tanda baca adalah simbol-simbol dalam sistem ejaan yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur, intonasi, dan jeda saat kalimat dibaca. Secara sederhana, tanda baca itu apa saja? Tanda baca berfungsi memisahkan unit-unit bahasa, mengakhiri kalimat, hingga menegaskan jenis kalimat (pertanyaan, seruan, atau pernyataan). Memahami fungsi setiap simbol adalah kunci utama penulisan yang baik.
Daftar 15 Tanda Baca
Berikut adalah daftar 15 tanda baca utama, sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI):
1. Tanda Titik (.)
Digunakan pada akhir kalimat pernyataan, singkatan, dan angka jam.
Salah: Saya sudah pergi ke Jakarta.
Benar: Saya sudah pergi ke Jakarta.
2. Tanda Koma (,)
Digunakan untuk memisahkan unsur-unsur dalam perincian, memisahkan anak kalimat dari induk kalimat (jika anak kalimat mendahului), dan sebelum kata penghubung (konjungsi) antar-klausa seperti tetapi atau melainkan.
Salah: Saya membeli buku pensil dan pulpen.
Benar: Saya membeli buku, pensil, dan pulpen.
3. Tanda Titik Koma (;)
Digunakan sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan klausa-klausa yang setara di dalam satu kalimat majemuk.
Contoh Benar: Malam semakin larut; pekerjaan belum selesai.
4. Tanda Titik Dua (:)
Digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti perincian atau penjelasan.
Salah: Kami memerlukan: buku, pena dan spidol.
Benar: Kami memerlukan alat tulis: buku, pena, dan spidol.
5. Tanda Hubung (-)
Digunakan untuk menyambung unsur kata ulang (misalnya berulang-ulang) atau menyambung tanggal, bulan, dan tahun.
Contoh Benar: Kemerdekaan RI diproklamasikan pada 17-08-1945.
6. Tanda Pisah (—)
Digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberikan keterangan tambahan, atau untuk menegaskan adanya jeda yang panjang.
Contoh Benar: Kemerdekaan itu—saya yakin—adalah hak segala bangsa.
7. Tanda Tanya (?)
Digunakan pada akhir kalimat tanya.
Salah: Kapan kamu akan datang
Benar: Kapan kamu akan datang?
8. Tanda Seru (!)
Digunakan untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Contoh Benar: Merdeka!
9. Tanda Elipsis (...)
Digunakan untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan.
Contoh Benar: Sebab-sebab kemerosotan moral akan diteliti lebih lanjut...
10. Tanda Petik ("...")
Digunakan untuk mengapit petikan langsung dari pembicaraan atau naskah.
Salah: Dia bertanya, Kapan kamu pulang?
Benar: Dia bertanya, "Kapan kamu pulang?"
11. Tanda Petik Tunggal ('...')
Digunakan untuk mengapit petikan yang terdapat di dalam petikan lain.
Contoh Benar: Dia berteriak, "Tolong, ada yang bilang 'Api!'"
12. Tanda Kurung ((...))
Digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan tambahan.
Contoh Benar: Harga barang itu (termasuk pajak) adalah Rp10.000.
13. Tanda Kurung Siku ([...])
Digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian naskah yang ditulis orang lain.
Contoh Benar: Perjalanan itu [ke Bandung] memakan waktu empat jam.
14. Tanda Garis Miring (/)
Digunakan dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penanda masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim (misalnya tahun anggaran).
Contoh Benar: Tahun ajaran 2025/2026.
15. Tanda Penyingkat atau Apostrof (')
Digunakan untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Contoh Benar: Dia sudah pergi, 'kan? (Penyingkatan dari bukan)
Memahami 15 tanda baca apa saja dan cara penggunaannya yang benar akan sangat meningkatkan kualitas tulisan Anda. Mulai sekarang, selalu teliti penggunaan tanda koma sebelum konjungsi, pastikan setiap kalimat diakhiri tanda titik, dan bedakan fungsi tanda hubung (-) dengan tanda pisah (—). Kedisiplinan dalam menggunakan tanda baca adalah langkah awal menuju komunikasi tertulis yang efektif dan bebas salah tafsir.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News