Berangkat dari keresahan, aksi sosial sebuah komunitas di Mamuju, Sulawesi Barat berhasil merawat ratusan lansia dan ODGJ sejak 2016. Komunitas merah putih, merupakan komunitas yang didalamnya terdapat anak-anak muda yang ingin mengambil bagian untuk menjadi bagian kecil dari solusi. Marhama Abu Bakar adalah seorang guru honorer dan berperan sebagai ketua dari Komunitas Merah Putih ini.
Di dalam komunitas ini, terdapat dua program yang dibangun, yaitu giat literasi dan kegiatan sosial. Dalam bidang literasi, komunitas ini membuat perpustakaan merah putih yang disebut dengan sapo pustaka merah putih, yang berada di Kaluku. Mereka juga menggagas sebuah gazebo baca, gazebo literasi di Salut Talawar. Selain itu, masih banyak kegiatan-kegiatan seperti lingkar literasi, yang mana komunitas tersebut menyasar daerah yang sulit di jangkau orang.
Kawan, bermodalkan motor yang digandeng dengan gerobak, layaknya pedagang sayur, mereka membawa buku di dalamnya. Begitu luar biasa perjuangan dari komunitas merah putih ini. Sementara itu, kegiatan sosial dari komunitas ini terdapat empat program. Pertama, Kaluku Dermawan yang berupa pendampingan kepada lansia, disabilitas, anak yatim piatu dan kaum duafa. Pendampingan tidak hanya berupa logistik, tapi membuat mereka merasa ada teman bicara.
Program kedua adalah pendampingan ODGJ (Orang Dalam Gangguan Jiwa) dan ABK. Dalam hal tersebut, Komunitas Merah Putih telah bermitra dengan Puskesmas Tampak Padang di bagian program kesehatan jiwa, dengan lebih dari 100 ODGJ yang mereka dampingi.
Sebagaimana yang disampaikan Marhama dalam podcast TVRI Sulawesi Barat, “Sebelum ada program ini, kalau ada orang yang berkebutuhan khusus seperti ODGJ, mereka justru diberikan stigma yang negatif dan akhirnya mereka semakin sakit, serta sulit diterima di masyarakat.”
Berdasarkan penelitian, tahun 2023 menunjukkan bahwa prevalesi orang dengan gangguan jiwa adalah 1,7 per 1000 penduduk atau sekitar 400.000 orang (Sharifuddin, 2016). Rendahnya pendidikan membuat penerimaan dan pemahaman menjadi terbatas dan sudah tertanam pandangan terhadap orang gangguan jiwa menjadi negatif.
Dengan demikian, perlu adanya pemahaman tentang gangguan jiwa di masyarakat. Dengan adanya komunitas merah putih, mereka mendukung orang dengan gangguan jiwa agar dapat sembuh dan kembali ke masyarakat.

Selanjutnya, program ketiga mereka adalah kegiatan keagamaan, seperti pembersihan rumah ibadah, pendistribusian perlengkapan alat sholat, dan gotong royong lintas agama. Terakhir kegiatan rescue kebencanaan, yang mana terdapat tim yang mengikuti pelatihan sekitar 25 orang. Meskipun komunitas tersebut masih minim dalam APD, mereka mengabdikan diri sebagai relawan, sehingga tidak dibayar sama sekali.
Di Sulawesi Barat, banyak sekali orang yang perlu mendapatkan perhatian, terutama lansia. Mereka perlu mendapatkan pendampingan, sehingga Komunitas Merah Putih ini mengajak anak-anak muda untuk peduli. Hebatnya, dalam kegiatan sosial, komunitas ini membuat kegiatan khusus untuk menjangkau sampai di luar, seperti penyaluran ke Turki dan Palestina.
Komunitas Merah Putih ini juga telah berkolaborasi dengan 10 komunitas di luar Kabupaten Mamuju. Baik dari luar negeri hingga ke Gorontalo dan Palu. Sehingga mereka berkontribusi untuk orang-orang di luar Kabupaten Mamuju.
Namun, dibalik kesuksesan komunitas ini, terdapat tantangan yang mereka hadapi. Mereka sering kali menjumpai orang-orang yang membutuhkan pendampingan dan berniat membawanya, namun karena minimnya APD, sehingga mereka harus bijak dalam mengambil keputusan. Tantangan kedua yaitu dari beberapa orang dari instansi lain, mungkin menganggap hadirnya relawan menjadi sebuah ancaman, dan seringkali mendapat penolakan.
Meski begitu, aksi mereka menyebut bahwa hadirnya mereka bukan sebagai pahlawan, melainkan hadir sebagai manusia yang mau peduli. Semakin bertambahnya usia komunitas ini, semakin banyak pula yang menerima. Marhama mengaku terharu, selain menjadi guru honorer yang memiliki banyak siswa, tapi juga banyak keluarga di luar sana.
Kawan, dari aksi inspiratif ini perlu kita ingat bahwa satu langkah saja perjalanan kita tentang kemanusiaan, maka pijakan terbaik bisa dibangun untuk menjadikan Indonesia ini menjadi negara yang manusiawi. Semua orang memiliki hak yang sama untuk mengambil bagian. Mari sama-sama tumbuhkan budaya peduli kita.
#MakinTahuSulbar
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News