TNI telah mengerahkan puluhan ribu prajurit untuk menanggulangi dampak bencana di Sumatra melalui berbagai aksi kemanusiaan. Kini, TNI berencana menambah personilnya untuk memulihkan konektivitas dan memastikan keselamatan warga di tengah situasi darurat.
"Akan ada penambahan personil yaitu dalam tahap rekonstruksi rehabilitasi nanti dari batalion TNI Zeni dan Yon TP, dan Nakes. Yaitu akan membantu pemasangan jembatan bailey, kemudian pembuatan hunian sementara dan hunian tetap, kemudian pembersihan lumpur dan kayu, kemudian normalisasi jalan dan melanjutkan distribusi logistik," ujar Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, saat memberikan keterangan pers di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma pada Jumat (19/12/2025).
Sejauh ini, keberhasilan di lapangan mulai terlihat dengan pulihnya akses transportasi di beberapa titik strategis Sumatera Utara dan Sumatra Barat. Agus Subiyanto merinci bahwa jembatan darurat di Anggoli sudah berfungsi penuh, sementara proyek serupa di Garoga Tapsel dan Hamparan Perak terus dikebut.
“Di wilayah Sumut, tiga jembatan bailey sudah terpasang 100 persen, di jembatan Anggoli (kecamatan) Sibabangun sudah dimanfaatkan oleh masyarakat. Kemudian jembatan Garoga Tapsel, dan jembatan Hamparan Perak sedang dilaksanakan pemasangan," jelasnya.
Selain infrastruktur, mobilisasi bantuan pangan dan kebutuhan pokok dilakukan secara menyeluruh melalui jalur laut, udara, dan darat. Penggunaan armada seperti kapal ADRI hingga metode airdrop memastikan bantuan menembus daerah terisolasi.
"Logistik yang sudah didistribusi sejumlah 2.428 ton yang melalui angkutan udara, melalui airdrop, melalui KRI, melalui kapal ADRI dan bantuan melalui jalur darat," pungkas Agus Subiyanto.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
