Bali memiliki wilayah penanaman padi yang sangat terkenal terutama yang berada di daerah Tegalalang.
Dulu, saat bertani masih merupakan salah satu profesi yang utama di Indonesia, orang-orangan sawah menjadi salah satu ciri khas yang terdapat di sawah.
Diletakkannya orang-orangan sawah di tengah ladang adalah untuk "mengusir" hama liar seperti burung yang memakan padi dengan cara menakut-nakutinya.
Para petani di Bali tidak hanya memelihara sistem irigasi mereka, yang dikenal sebagai subak yang dikembangkan pada abad kesembilan. Mereka juga melestarikan tradisi untuk menyingkirkan hama dengan membuat orang-orangan sawah yang secara lokal dikenal sebagai lelakut / petakut yang dilengkapi dengan pindekan (batang bambu) dan sunari (lonceng diletakkan di ujung tiang bambu).
Pemerintah Denpasar secara teratur mengadakan festival Lelakut dengan mendorong para petani untuk bersaing dalam membuat orang-orangan sawah terbaik yang terbuat dari jerami dan berpakaian lengkap dengan topi.

Para petani membawa orang-orangan sawah | Foto: Zul Trio Anggono / Jakarta Post

Topi jerami yang dipasangkan di orang-orangan sawah | Foto: Zul Trio Anggono / Jakarta Post

Mirip Moana ya? | Foto: Zul Trio Anggono / Jakarta Post

Orang-orangan sawah dibawa ke tengah sawah | Foto: Zul Trio Anggono / Jakarta Post

Menerapkan adat yang masih terus dipraktikkan di Bali, meletakkan sesembahan | Foto: Zul Trio Anggono / Jakarta Post

Lelakut Bali | Sumber: Antara Foto

Sumber: Deskgram

Sumber: Desa Sedang
Sumber: Tertulis di keterangan gambar
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News