Sumatera Utara - Jalan di area Selamat Ketaren menjadi salah satu contoh pencemaran lingkungan yang dilakukan masyarakat sekitar. Hal ini dikarenakan mereka membuang sampah mereka di area Jalan Selamat Ketaren, yang mana ini adalah jalan umum yang dilewati oleh banyak orang.
Tantangan dan peluang menuju lingkungan berkelanjutan, sampah telah menjadi masalah global yang kian memprihatinkan. Kehidupan manusia dengan segala aktivitas yang dilakukan tidak terlepas pasti ada sampah, karena sampah merupakan hasil dari aktivitas manusia, hasil-hasil dari organisme ataupun hasil proses ilmiah.
Sampah selalu timbul menjadi persoalan yang rumit dalam masyarakat yang kurang memiliki kepekaan ataupun kepedulian terhadap lingkungan. Jalan Selamat Ketaren menjadi salah satu contoh yang minim kepedulian terhadap lingkungan, di mana masyarakat sekitar membuang sampahnya di sekitar jalan raya. Sehingga sampah tersebut menjadi tumpukan yang lumayan banyak dan membuat selokan di area tersebut menjadi tersumbat dan tergenang sampah.
Ketidakdisiplinan terkait kebersihan ini dapat memicu suasana yang tidak menyenangkan akibat timbunan sampah. Selain itu, kondisi yang tidak menyenangkan tersebut akan memunculkan bau yang tidak sedap, lalat beterbangan, dan hal lainnya yang bisa menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan dan pencemaran lingkungan.
Tak hanya itu, efeknya juga terjadi penurunan kualitas estetika. Ini menjadi santapan sehari-hari bagi masyarakat maupun orang-orang yang melewati area jalan raya Selamat Ketaren tersebut.
Anehnya, tepat pada hari Minggu (2/6/2024), saya melihat petugas kebersihan yang membersihkan area tersebut. Namun, si petugas kebersihan ini juga mengumpulkan sampah yang berserakan ini di area jalan dan kemudian membakar sampah yang dikumpulkan.
Nah, dari sini saya berpikir bahwa petugas kebersihannya atau yang berwenang juga tidak tegas dalam menghimbau masyarakat agar tidak membuang sampah di area tersebut. Sehingga masyarakat dengan tidak bersalah akan selalu membuang sampah di area itu dan jika hanya membakar sampah saja.
Itu tidak efektif dan seharusnya tidak dibakar di situ, melainkan diangkut ke tempat pembuangan sementara ataupun tempat pembuangan akhir. Tujuannya agar sampah tersebut tidak bertumpuk lagi di area Jalan Selamat Ketaren tersebut.
Kurangnya kesadaran dan edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, apalagi di area umum, menjadi faktor utama di balik fenomena ini.
Kita sebagai manusia seharusnya punya akal dan pikiran. Kita tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Oleh karena itu, bersama-sama, kita harus bisa menjaga lingkungan, jangan membiarkannya kotor dan harus lebih peduli terhadap lingkungan.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya kolektif dari berbagai pihak. Berikut upaya–upaya yang bisa diterapkan agar bisa menciptakan suasana lingkungan yang terjaga dan disiplin:
Peningkatan Kesadaran Masyarakat
Berbagai pihak harus memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan ini perlu ditingkatkan. Di mana dalam melaksanakan kampanye maupun program lingkungan, masyarakat harus dilibatkan.
Itu bisa membantu mengubah perilaku dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak negatif dari sampah yang berserakan. Dengan demikian, dapat memperkuat prinsip masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Penegakan Hukum dan Sanksi
Penegakan hukum dan pemberian sanksi bagi pelaku yang membuang sampah sembarangan sangat penting untuk diterapkan. Dengan itu, hal ini akan memberikan efek jera serta mendorong masyarakat untuk lebih untuk lebih disiplin dalam membuang sampah.
Pemerintah Perlu Galakkan Tidak Buang Sampah Sembarangan
Pemerintah seharusnya lebih tegas untuk menangani hal ini untuk membuat masyarakat patuh dan mentaati aturan yang ada. Pemerintah juga harus meningkatkan penyediaan tempat sampah di titik-titik strategis dan di lingkungan masyarakat beserta tempat sampah yang mudah diakses. Dengan begitu, itu mendorong masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.
Seperti halnya tadi, petugas kebersihan yang tetap mengumpulkan sampah di tempat pembuangan sampah masyarakat dan membakarnya di situ. Sebaiknya, pemerintah harus menangani hal itu juga. Sebab, ini tidak seharusnya dilakukan.
Jika petugas kebersihannya juga membersihkan area tersebut dan tetap mengumpulkan sampahnya di tempat yang sama, ini artinya sama saja menyarankan masyarakat untuk membuang sampah di area tersebut.
Jadi, pemerintah harus lebih mempertegas lagi terkait kebersihan ini kepada masyarakat dan petugas kebersihan.
Membuat Program Bank Sampah
Hal ini akan bermanfaat untuk mengurangi pembelian produk baru. Ketika kita memiliki barang yang dapat didaur ulang, sebaiknya kita mengumpulkannya dan menyetorkannya ke bank sampah untuk diolah kembali.
Ini sangat penting dan dapat mengurangi limbah sehingga dapat mengurangi dampak perubahan iklim dan penggunaan produk baru.
Masalah sampah di area Jalan Selamat Ketaren merupakan isu lingkungan yang memerlukan perhatian yang serius dari berbagai pihak. Dengan upaya bersama antara pemerintah, masyarakat dan organisasi lingkungan, solusi tersebut dapat diterapkan untuk mengatasi masalah ini.
Menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya tanggung jawab individu tetapi juga tanggungjawab bersama demi kelestarian lingkungan dan kenyamanan bersama.
Mari bersama-sama membangun budaya hidup bersih dan bertanggung jawab demi masa depan yang lebih baik. Jika bukan kita yang melaksanakannya, siapa lagi yang akan peduli?
Setiap langkah kecil yang kita ambil dapat membuat perbedaan besar. Mulai dari membuang sampah pada tempatnya, mengurangi penggunaan plastik, hingga mendaur ulang barang-barang bekas. Dengan demikian, kita tidak hanya menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan, tetapi juga kesehatan kita dan generasi yang akan datang.
Jadi, mari kita bersatu, bekerja sama, dan berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Masa depan yang cerah dimulai dari tindakan kita hari ini.
#Yuk Jangan Buang Sampah Sembarangan
#Jaga Lingkunganmu
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News