Di bawah terik matahari pagi, beberapa remaja bekerja sama menyusun tenda-tenda di tengah lapangan. Walaupun cuaca pada saat itu sudah terasa panas, para remaja tersebut tetap bekerja sama dan merasakan euforia kegembiraan satu sama lain.
Walaupun acara bernyanyi bersama di lapangan desa Kedungpancing telah usai, rangkaian acara sedekah bumi Desa Kedungpancing masih belum mendekati kalimat usai. Mereka masih bersemangat untuk mengikuti berbagai rangkaian acara berikutnya, yaitu acara pertunjukan teater ketoprak dan kirab tumpeng.
Meski masih dilanda rasa lelah setelah mengikuti acara akustik pada malam hari, hal ini tidak melunturkan semangat dari masyarakat desa untuk menonton acara pertunjukan ketoprak. Hal tersebut dikarenakan ketoprak menjadi salah satu rangkaian acara sedekah bumi yang juga telah dinantikan penampilannya.
Secara historis, pertunjukan ketoprak menjadi salah satu tontonan favorit bagi masyarakat Desa Kedungpancing. Oleh karena itu, disaat ketoprak akan diselenggarakan dalam acara sedekah bumi tahun ini, masyarakat desa menyambutnya dengan antusiasme yang begitu tinggi.
Di tengah cuaca Senin 8 Juli 2024 yang panas dan terik, masyarakat desa dengan semangat membawa anggota keluarganya untuk hadir ke lapangan Desa Kedungpancing yang telah siap dengan panggung dengan berbagai hiasan menarik. Berbagai kalangan masyarakat, dari yang muda maupun tua, turut hadir untuk meramaikan acara ini. Dilengkapi dengan iringan lagu dari alat musik gamelan, para pemain dalam acara ketoprak memulai alur cerita yang telah dipersiapkan.
Para penonton dengan antusias membawa koran bekas atau spanduk bekas sebagai alas untuk duduk dan menonton acara ketoprak tersebut. Tak hanya itu saja, terdapat puluhan penjual makanan maupun penjual mainan yang turut hadir ke lapangan Desa Kedungpancing untuk memeriahkan acara ketoprak tersebut.
Para penjual tersebut pada umumnya merupakan masyarakat kecil yang berjualan ketika ada suatu acara atau kegiatan besar terjadi di suatu desa, sehingga kedatangan acara ketoprak menjadi peluang usaha bagi masyarakat tersebut.
Tak hanya acara ketoprak, Desa Kedungpancing juga mempersiapkan satu lagi rangkaian acara yang juga tak kalah menariknya dengan acara ketoprak, yaitu acara kirab tumpeng.
Acara kirab tumpeng ini juga merupakan salah satu bagian dari acara sedekah bumi Desa Kedungpancing dan menjadi salah satu acara yang ditunggu kehadirannya oleh masyarakat sekitar. Kirab tumpeng ini merupakan acara di mana masyarakat Desa Kedungpancing membentuk tumpeng yang pada umumnya berupa tumpeng nasi kuning dengan berbagai lauk yang dimasak oleh masyarakat lokal.
Selain tumpeng nasi kuning, terdapat juga berbagai gunungan yang dilengkapi dengan makanan bungkusan, seperti snack kecil, dan sayuran segar yang berasal dari hasil petani lokal. Kirab tumpeng ini dilaksanakan dengan prosesi “arak-arakan” yang dimulai dari rumah Kepala Desa Kedungpancing, dan dilanjutkan perjalanan menyusuri beberapa gang serta melintasi tiga wilayah RT yang berada di desa tersebut hingga berakhir di Makam Mbah Suto Sugeng atau lebih dikenal sebagai punden oleh masyarakat lokal.
Berbagai kalangan masyarakat turut berpartisipasi dalam acara ini, baik anak-anak kecil yang membawa spanduk atau menemani orang tuanya, kalangan remaja yang menaiki mobil pick-up dan membawa sound system, maupun orang dewasa yang mengawal perjalanan kirab tumpeng.
Masyarakat Desa Kedungpancing terlihat sangat antusias menunggu hadirnya kirab tumpeng ini. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang menunggu di samping jalan maupun di depan rumahnya masing-masing.
Tak hanya itu, masyarakat juga menunggu kedatangan kirab tumpeng dengan berkumpul di lapangan desa Kedung Pancing sembari menonton acara ketoprak. Walaupun kehadiran masyarakat di lapangan Desa Kedungpancing menyebabkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi dan penuh sesak, antusiasme dari setiap masyarakat tetap tinggi dan tidak luntur.
Puncak acara dari kirab tumpeng adalah pada saat gunungan mulai diperebutkan oleh masyarakat. Acara kirab tumpeng ini dapat dikatakan sukses dan berhasil memberikan makna yang mendalam bagi masyarakat Desa Kedungpancing. Hal ini pentingnya demi menjaga tradisi turun menurun dan mengungkapkan rasa syukur kepada alam yang telah memberikan rahmatnya kepada masyarakat desa.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News