bubur asyura kuliner yang senantiasa hadir setiap 10 muharram - News | Good News From Indonesia 2024

Mengenal Bubur Asyura, Kudapan Wajib Setiap 10 Muharram

Mengenal Bubur Asyura, Kudapan Wajib Setiap 10 Muharram
images info

Mengenal Bubur Asyura, Kudapan Wajib Setiap 10 Muharram


Dari namanya saja, sudah bisa ketahuan bahwa bubur asyura adalah makanan yang kerap hadir pada Hari Asyura yang biasa dirayakan umat Islam.

Tak sulit pula menebak bahwa bubur asyura adalah hidangan dalam perayaan Hari Asyura. Ya, begitulah salah satu tradisi kuliner Nusantara yang berasal dari Tanah Melayu satu ini.

Namun, bagaimana bisa bubur satu ini selalu hadir tatkala masyarakat Indonesia menyambut hadirnya hari Asyura? GNFI telah merangkum informasi selengkapnya di bawah ini untukmu.

Apa Itu Bubur Asyura?

Sesuai namanya, bubur Asyura adalah makanan berupa bubur yang kerap disantap masyarakat Indonesia dalam menyambut hari Asyura. Adapun hari Asyura merujuk pada tanggal 10 Muharam.

Ensiklopedi Makanan Tradisional Indonesia (Sumatera) mencatat bahwa bubur Asyura umumnya terdiri dari aneka biji-bijian, seperti kacang merah, kacang tanah, kacang hijau, hingga beras. Selain itu, digunakan pula umbi-umbian, seperti ubi jalar dan kentang.

Kacang-kacangan dan umbi-umbian tersebut diolah menjadi bubur sebagaimana pada umumnya. Untuk menambah cita rasa, diberilah bumbu-bumbu dan pelengkap yang khas.

Untuk bumbunya, bubur asyura menggunakan aneka rempah seperti bawang merah, bawang putih, merica, dan lada hitam. Sementara itu, pelengkapnya di antaranya adalah kelapa parut yang digongseng dan ikan bakar.

baca juga

Sejarah Bubur Asyura di Indonesia

Apakah Kawan tahu bahwa bubur Asyura sudah ada bahkan sejak zaman Nabi Nuh? Diketahui bahwa asal-usul kemunculan bubur Asyura dapat dilihat kembali dari kisah Nabi Nuh dan banjir bah.

Berdasarkan kepercayaan agama Islam, nabi Nuh dan umatnya diselamatkan Allah SWT dari bencana besar tersebut. Pasca banjir, doa bersama dilakukan pada 10 Muharam dengan bubur sebagai hidangannya.

Selain kisah Nabi Nuh, terdapat kisah lainnya yang menjadikan 10 Muharam sebagai tanggal yang istimewa. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Allah menerima taubat Nabi Adam
  • Allah mengangkat Nabi Idris ke tempat yang tinggi
  • Naik dan sejajarnya perahu Nabi Nuh dengan bukit Al-Judi setelah banjir besar
  • Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim dari api Namrud
  • Allah menerima taubat Nabi Daud
  • Allah menghilangkan penyakit Nabi Ayyub
  • Allah menyelamatkan Nabi Musa dan menenggelamkan Fir’aun
  • Allah menyelamatkan Nabi Yunus dari perut ikan
  • Allah mengangkat Nabi Isa ke langit

Di Tanah Air, masyarakat hampir tidak absen menghidupi tradisi bubur Asyura. Kuliner ini berasal dari Tanah Melayu.

Setiap tahunnya, masyarakat Melayu membuat perayaan hari Asyura. Acara perayaan dimulai dengan pawai, membaca barzanji atau sarakal.

Barulah setelah itu dilanjutkan dengan menyantap bubur Asyura bersama-sama. Selain disantap di masjid, bubur Asyura juga dibagi-bagikan ke rumah warga.

Selain di Tanah Melayu, masyarakat daerah lain juga memakan santapan ini dengan sebutan yang sedikit berbeda pula.

Kanji Asyura adalah sebutan untuk bubur Asyura khas Aceh. Masyarakat Sumenep di Madura menyebutnya dengan Tajin Sora.

Di Jawa Barat, khususnya Garut, Limbangan, dan Tasikmalaya, menamakannya dengan Bubur Suro. Di Tanah Minang, bubur ini disebut dinamai Bubur Sura atau Bubur Asyura.

Sementara itu, masyarakat Kalimantan Selatan, utamanya Banjar menyebutnya sebagai Bubur Asyura Banjar. Di Makassar, bubur tersebut dinamai Jumrah.

Biasanya, bubur Asyura dimasak bersama-sama di masjid dengan melibatkan warga dan masyarakat sekitar. Bubur tersebut lalu dibagikan kepada masyarakat sebagai bentuk kepedulian pada sesama dan bentuk rasa syukur atas rezeki yang diberikan.

Lebih dari itu, tradisi Bubur Asyura termasuk salah satu upaya dalam melestarikan budaya yang sudah dilakukan turun-temurun agar tetap lestari.

Bubur Asyura adalah suatu manifestasi dari nilai kebersamaan, kepedulian, rasa syukur, dan iman yang teguh.

Resep Bubur Asyura

Setiap daerah memiliki ciri khas dan caranya masing-masing dalam membuat bubur Asyura. Berikut adalah salah satu resep bubur Asyura yang lezat dan praktis seperti dirujuk dari Endeus.tv.

Bahan-Bahan:

  • 3 cm lengkuas
  • 2 batang serai
  • 2 lembar daun salam
  • 1/2 butir biji pala
  • 100 gram beras
  • 50 gram kacang hijau
  • 50 gram kacang kedelai
  • 50 gram kacang tanah
  • 50 gram jagung manis pipil
  • 50 gram labu kuning, potong dadu 1 cm
  • 50 gram ubi merah, potong dadu 1 cm
  • 50 gram kentang, kupas, potong dadu 1 cm
  • 100 gram melinjo
  • 30 gram kacang panjang, potong 3 cm
  • 30 gram kol, iris halus
  • 30 gram buncis, iris 1 cm
  • 30 gram pucuk labu, iris 1 cm
  • 30 gram bayam, iris 1 cm
  • 30 gram kangkung, iris 1 cm
  • 30 gram daun melinjo
  • 20 gram daun kemangi
  • 400 gram filet daging ayam, potong dadu 1 cm
  • 12 potong ceker ayam, bersihkan
  • 300 ml santan
  • 750 ml air

Bumbu Halus:

  • 5 sendok makan minyak goreng
  • 5 siung bawang putih
  • 2 cm jahe
  • 2 cm kunyit
  • ½ sendok teh merica putih butiran, sangrai
  • 1 sendok teh garam
  • ½ sendok teh jintan, sangrai
  • ½ sendok ketumbar butir, sangrai

Bahan Pelengkap:

  • 6 butir telur rebus, dan dibelah menjadi dua
  • Bawang goreng
  • Seledri
  • Jeruk nipis
  • Sambal bawang

Cara Membuat:

  1. Panaskan wajan, lalu tumis bumbu halus, lengkuas, serai, daun salam dan biji pala. Masak hingga harum dan berminyak.
  2. Masukkan daging dan ceker ayam, lalu masak selama 2 menit sembari diaduk. Tambahkan air dan didihkan.
  3. Tuang santan dan beras. Aduk merata, lalu didihkan.
  4. Masukkan kacang hijau kupas, kacang kedelai, kacang tanah, jagung manis, labu kuning, ubi merah, kentang, dan melinjo. Dengan api sedang, masak selama 30 menit sambil diaduk.
  5. Tambahkan kacang panjang, kol, buncis, pucuk labu, bayam, kangkung, daun melinjo, dan daun kemangi. Masak hingga sayurnya matang merata.
  6. Setelah bubur matang, angkat dan sajikan bersama hidangan pelengkap lainnya.

Dari dulu hingga sekarang, bubur Asyura masih tetap eksis sebagai salah satu tradisi masyarakat Tanah Air dalam menyambut kedatangan 10 Muharam. Kawan sudah pernah icip-icip bubur satu ini belum?

baca juga

Referensi:

  • Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (2004). Ensiklopedi Makanan Tradisional Indonesia (Sumatera).
  • https://bali.kemenag.go.id/denpasar/berita/27526/alasan-mengapa-10-muharam-disebut-asyura
  • https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/36480/1/Winda%20Nazira,%20190501033,%20FAH,%20SKI.pdf
  • https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/analisis/article/view/3370/3490
  • https://sman1lingga.sch.id/wp-content/uploads/2019/04/esai-kebudayaan-makanan-tradisional-Nabila.pdf
  • https://endeus.tv/resep/bubur-asyura-khas-banjar-untuk-santap-bersama-keluarga/bahan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aulli Atmam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aulli Atmam.

AA
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.