Di era globalisasi yang semakin pesat, pembangunan desa menjadi salah satu fokus utama dalam upaya pemerataan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Namun, tantangan yang dihadapi desa-desa di tanah air tidak sederhana. Keterbatasan sumber daya, minimnya akses terhadap teknologi, serta kurangnya inovasi seringkali menjadi hambatan dalam mewujudkan desa yang maju dan mandiri.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan pendekatan terpadu dan berkelanjutan. Pendekatan ini melibatkan pemberdayaan masyarakat desa melalui pelatihan dan pendidikan yang relevan, peningkatan infrastruktur dasar seperti perbaikan fasilitas umum yang berada di desa, serta pemanfaatan teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha mikro, kecil, dan menengah masyarakat desa.
Di sinilah peran Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi sangat krusial. Lebih dari sekadar program pengabdian masyarakat, KKN berkelanjutan hadir sebagai katalis perubahan yang menjembatani kesenjangan antara potensi desa dan realisasinya. Dengan mengusung konsep keberlanjutan, program KKN tidak lagi berhenti pada intervensi jangka pendek, melainkan menciptakan dampak jangka panjang yang dapat terus dikembangkan oleh masyarakat desa.
Melalui kolaborasi antara mahasiswa, akademisi, dan masyarakat desa, kita akan menyaksikan lahirnya inovasi-inovasi yang tidak hanya menjawab permasalahan saat ini. Namun, juga meletakkan pondasi kokoh bagi perkembangan desa di masa depan. Dari pengembangan ekonomi kreatif hingga penerapan teknologi tepat guna, setiap langkah dalam program KKN berkelanjutan adalah jejak menuju desa yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera.
Selain itu, kolaborasi ini juga mendorong terciptanya sinergi antara pengetahuan dan kearifan lokal yang sudah ada di masyarakat. Dengan melibatkan berbagai pihak dalam perencanaan dan pelaksanaan program, kebutuhan spesifik desa dapat diidentifikasi dan diatasi dengan lebih efektif. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan dan kapasitas masyarakat desa. Namun, juga memperkuat rasa kepemilikan dan tanggung jawab mereka terhadap hasil-hasil yang dicapai.
Desa Kahu-kahu, yang terletak di pesisir Sulawesi, telah lama menghadapi tantangan dalam hal konektivitas dan pengembangan ekonomi. Mayoritas penduduknya yang berprofesi sebagai nelayan seringkali kesulitan mendistribusikan hasil tangkapan mereka akibat tidak adanya dermaga yang memadai.
Oleh karena itu, tim KKN Selayar Berkibar berinisiatif untuk melaksanakan program pembangunan dermaga sebagai solusi konkret bagi permasalahan masyarakat setempat. Harapannya dapat memaksimalkan potensi ekonomi dengan memudahkan para warga yang berpencaharian sebagai nelayan dalam pendistribusian hasil tangkapan.
Realisasi program kerja pembangunan dermaga yaitu berupa pembuatan dermaga yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan aksesibilitas warga. Tahapan yang dilakukan meliputi perencanaan dengan pembuatan desain dermaga, pelaksanaan, edukasi pemeliharaan dermaga, serta evaluasi ketahanan dermaga dan monitoring tingkat kepuasan warga.

Desa Kahu-Kahu berada pada Pulau Pasi Gusung, Kabupaten Kepulauan Selayar. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti berbelanja dan membeli kebutuhan pokok, warga harus menyeberang ke pulau utama, Selayar.
Dermaga menjadi fasilitas krusial yang menghubungkan warga Desa Kahu-Kahu dengan pulau utama ini. Namun, dari survei lokasi yang telah dilakukan oleh tim kami, didapati bahwa kondisi dermaga saat ini sangat memprihatinkan. Struktur fisiknya telah mengalami kerusakan parah akibat dari serangan cuaca ekstrem dan kurangnya pemeliharaan.
Kondisi ini mengakibatkan risiko tinggi bagi keselamatan warga yang menggunakan dermaga tersebut. Oleh karena itu, perbaikan dan revitalisasi dermaga menjadi sangat penting bagi kelangsungan hidup dan kesejahteraan masyarakat Desa Kahu-Kahu.
Selain itu, dengan hadirnya dermaga tersebut, diharapkan warga masyarakat Desa Kahu-Kahu mampu menjalankan aktivitas dengan lebih nyaman dan memudahkan mobilisasi pergi dan pulang dalam kegiatan sehari-hari.
Keberhasilan dalam program ini diharapkan dapat menjadi model bagi pengembangan desa-desa pesisir lainnya di Indonesia, membuktikan bahwa kolaborasi antara akademisi, masyarakat, dan pemerintah dapat menghasilkan perubahan signifikan dalam pembangunan desa.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News