Dusun Gondangsari kembali menggelar perayaan meriah dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus. Pada tanggal 10 dan 11 Agustus, warga Dusun Gondangsari berkumpul di lapangan desa untuk mengadakan berbagai lomba yang diselenggarakan oleh PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) serta didukung oleh perangkat desa lainnya.
Kegiatan ini tidak hanya melibatkan anak-anak dari berbagai jenjang pendidikan, tetapi juga mengikutsertakan ibu-ibu, yang turut serta memeriahkan suasana dengan penuh semangat.
Lomba di Tanggal 10 Agustus
Pada tanggal 10 Agustus, kegiatan dimulai di sore hari setelah sebelumnya diadakan “Jalan Santai” di pagi hari. Lomba pada hari ini dikhususkan untuk anak-anak Sekolah Dasar (SD).
Lapangan Gondangsari dipenuhi dengan sorak sorai anak-anak yang antusias mengikuti berbagai perlombaan. Beberapa lomba yang diselenggarakan di antaranya adalah lomba makan kerupuk, menggantungkan keranjang, dan estafet air.
Lomba makan kerupuk, yang menjadi salah satu lomba tradisional khas perayaan 17 Agustus, selalu mampu menarik perhatian. Anak-anak berlomba-lomba menghabiskan kerupuk yang tergantung dengan tali tanpa menggunakan tangan.
Sementara itu, lomba menggantungkan keranjang menguji keterampilan anak-anak dalam menyeimbangkan keranjang di kepala mereka sambil berlari menuju garis finish. Lomba estafet air pun menjadi ajang seru yang mengharuskan tim anak-anak bekerja sama dengan cepat untuk memindahkan air dari satu tempat ke tempat lainnya menggunakan gelas plastik.
Sorak sorai kegembiraan dan semangat anak-anak SD yang berlomba di sore itu membuat suasana di Dusun Gondangsari semakin meriah. Kegiatan lomba ini tidak hanya bertujuan untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan. Namun, juga untuk menumbuhkan semangat kebersamaan dan sportivitas di antara anak-anak sejak dini.
Lomba di Tanggal 11 Agustus
Pada tanggal 11 Agustus, perlombaan dimulai sejak pagi hari dan diikuti oleh anak-anak dari berbagai jenjang pendidikan lainnya, seperti Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Selain itu, ibu-ibu Dusun Gondangsari juga tak mau ketinggalan dalam memeriahkan suasana dengan mengikuti beberapa lomba yang diadakan khusus untuk mereka.
Salah satu lomba yang menarik perhatian adalah lomba "trenggiling". Lomba ini unik karena para peserta diminta menggunakan kardus dan berguling-guling seperti trenggiling hingga mencapai garis finish. Kegiatan ini tidak hanya menarik untuk dilihat, tetapi juga memicu tawa dan kebersamaan di antara peserta dan penonton.
Lomba estafet balon juga menjadi salah satu yang paling ditunggu-tunggu. Peserta harus bekerja sama dengan tim mereka untuk memindahkan balon dari satu tempat ke tempat lain tanpa menjatuhkannya. Kekompakan dan kerja sama tim menjadi kunci kemenangan dalam lomba ini.
Tidak kalah menarik, lomba sepak bola yang diikuti oleh ibu-ibu Dusun Gondangsari juga menjadi daya tarik tersendiri. Dalam lomba ini, para ibu mengenakan daster, yang membuat permainan menjadi lebih menantang dan tentunya mengundang tawa dari para penonton.
Meski terkesan lucu dan tidak biasa, tetapi semangat para ibu dalam mengikuti lomba ini patut diacungi jempol. Mereka berlari, menendang bola, dan berusaha mencetak gol dengan penuh semangat, seolah melupakan kesibukan sehari-hari.
Semangat Kebersamaan dalam Perayaan
Perayaan di Dusun Gondangsari ini bukan hanya sekadar serangkaian lomba, tetapi juga merupakan wujud nyata dari semangat kebersamaan dan gotong royong yang masih terjaga dengan baik di masyarakat pedesaan.
Seluruh warga, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini, menunjukkan bahwa semangat kemerdekaan masih sangat hidup di hati mereka.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana bagi warga untuk saling mengenal lebih dekat dan mempererat hubungan antarwarga. Melalui perlombaan yang penuh keceriaan, warga dapat merasakan kembali kebersamaan yang mungkin jarang terjadi dalam keseharian yang sibuk.
Tak hanya itu, peran PIK-R dan perangkat desa dalam menyelenggarakan kegiatan ini juga sangat penting. Mereka telah bekerja keras untuk mempersiapkan segala sesuatu agar acara berlangsung dengan lancar dan memberikan kesan positif bagi seluruh peserta.
Keterlibatan semua pihak ini menunjukkan bahwa kegiatan seperti ini dapat memperkuat hubungan sosial dan solidaritas di tingkat desa.
Secara keseluruhan, perayaan menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia di Dusun Gondangsari pada tanggal 10 dan 11 Agustus ini berjalan dengan sangat meriah dan sukses.
Dengan diadakannya berbagai lomba yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat, acara ini berhasil menciptakan momen-momen yang menyenangkan dan berkesan bagi semua peserta. Lebih dari itu, kegiatan ini juga berhasil mengingatkan kembali pentingnya semangat kemerdekaan, kebersamaan, dan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Perayaan seperti ini tidak hanya menjadi tradisi tahunan, tetapi juga simbol dari kekuatan dan persatuan masyarakat dalam merayakan kebebasan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News