program ternak sehat perawatan reproduksi manusya mriga satwa sewaka - News | Good News From Indonesia 2024

Program Ternak Sehat dan Perawatan Reproduksi demi Manusya Mriga Satwa Sewaka

Program Ternak Sehat dan Perawatan Reproduksi demi Manusya Mriga Satwa Sewaka
images info

Program Ternak Sehat dan Perawatan Reproduksi demi Manusya Mriga Satwa Sewaka


Semboyan Manusya Mriga Satwa Sewaka mungkin sudah tidak asing di kalangan praktisi kedokteran hewan. Semboyan ini mencerminkan aspirasi untuk meningkatkan kesejahteraan manusia melalui perbaikan kesehatan hewan.

Walaupun memiliki cita-cita mulia, usaha peningkatan kesehatan hewan ini sering dihadapkan pada berbagai tantangan di lapangan.

Untuk mendukung terwujudnya semboyan ini, Tim KKN-PPM UGM Sambelia Unit NB-002 dengan Dosen Pembimbing Lapangan Ibu Dwi Umi Siswanti, S.Si., M.Sc. telah melaksanakan dua program kerja, yaitu “Ternak Sehat: Pemeriksaan Ternak Warga”, “Pengukuran Body Condition Score (BCS) Ternak”, dan “Perawatan dan Penanganan Gangguan Reproduksi pada Indukan Bunting”.

Program pertama, “Perawatan dan Penanganan Gangguan Reproduksi pada Indukan Bunting”,dipimpin oleh Nadira Avrilda Shailisa dengan bantuan dari Yuslikha Khaniif Anggita Sari.

Program kerja ini dilaksanakan bersamaan dengan pelayanan ternak mandiri oleh Bapak Sulaeman, seorang inseminator dan paramedis di UPT Puskeswan dan Peternakan Kecamatan Sambelia.

baca juga

Kegiatan ini dilaksanakan pada 10 Juli 2024 di Desa Belanting dan Desa Sugian. Selain perawatan dan penanganan kasus gangguan reproduksi pada indukan bunting, pelayanan ternak mandiri ini juga memberikan pelayanan pemberian vitamin, pemeriksaan kebuntingan, dan inseminasi buatan (kawin suntik).

Beberapa kasus spesifik yang ditangani adalah distokia, yakni kesulitan melahirkan pada pedet, serta retensi plasenta pada sapi. Selain itu, mahasiswa juga dilibatkan dalam praktik palpasi rektal sebagai persiapan untuk inseminasi buatan.

Program kedua yang dijalankan adalah “Ternak Sehat: Pemeriksaan Ternak Warga”, yang dipimpin oleh Yuslikha Khaniif Anggita Sari. Program ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Posyandu Ternak oleh UPT Puskeswan dan Peternakan Kecamatan Sambelia.

Program ini dibagi menjadi dua sesi, yakni pemeriksaan ternak kerbau dan ternak sapi. Pemeriksaan ternak kerbau dilakukan di Dusun Dasan Tinggi, Desa Sugian pada 12 Juli 2024 dan di Dusun Pulur, Desa Labuhan Pandan pada 13 Juli 2024.

Program kerja ini melibatkan tiga mahasiswa bantu, yaitu Nadira Avrilda Shailisa, Fahria Karima Benevalanti, dan Valentino Bayu Adi serta didampingi oleh drh. Ayu Ratna dan drh. Linanda.

Pemeriksaan ini meliputi pemberian injeksi vitamin rute intramuskular di area pantat (rump) untuk sekitar 30-35 ekor kerbau per dusun. Tujuan pemberian injeksi vitamin ini adalah untuk meningkatkan stamina dan imunitas ternak.

Program Ternak Sehat dan Perawatan Reproduksi | Sumber: Dokumentasi Pribadi/Tim KKN UGM Unit Sambelia
info gambar

Program Ternak Sehat dan Perawatan Reproduksi | Sumber: Dokumentasi Pribadi/Tim KKN UGM Unit Sambelia


Selanjutnya, pemeriksaan ternak sapi dilakukan di Dusun Kokok Pedek, Desa Sugian pada 23 Juli 2024 dan di Dusun Dara Kunci, Desa Dara Kunci pada 25 Juli 2024.

Mahasiswa bantu yang terlibat adalah Nadira Avrilda Shailisa dengan pendampingan dari drh. Ayu Ratna dan drh. Linanda serta beberapa paramedis dan inseminator dari UPT Puskeswan dan Peternakan.

Pada pemeriksaan ini, injeksi vitamin rute intramuskular diberikan di bagian triangular mass leher untuk sekitar 25-30 ekor sapi per dusun. Selain injeksi vitamin, pengobatan ringan juga diberikan pada sapi yang mengalami luka terbuka pada kulit dan konjungtivitis.

Leaflet terkait pembuatan pakan fermentasi hijauan, colostrum replacer, dan mineral block juga dibagikan kepada peternak untuk menambah pengetahuan sekaligus dapat menjadi opsi pakan pengganti dan imbuhan pakan ternak yang lebih bernutrisi.

Bersamaan dengan pemeriksaan ternak sapi, program kerja “Pengukuran Body Condition Score (BCS) Ternak”dilaksanakan. Penilaian BCS ini dilakukan dengan cara visual dan palpasi (rabaan) untuk mengevaluasi banyak lemak tubuh yang tersimpan dalam tubuh sapi.

Pemeriksaan dilakukan pada beberapa area, seperti panggul, tulang belakang, tulang rusuk, tail-head, dan body outline. Semakin kurang terlihatnya tulang-tulang tersebut, semakin tinggi skor BCS ternak sapi.

Hasil penilaian menunjukkan bahwa sebagian besar ternak sapi mendapatkan skor BCS 2.5 dari 5. Sementara itu, hanya beberapa ternak sapi yang mencapai skor BCS 3 dari 5.

Idealnya, untuk sapi potong, skor BCS yang diharapkan adalah antara 3 hingga 4 dari 5. Angka ini menunjukkan adanya kemungkinan kurang optimalnya manajemen pakan, di mana mayoritas pakan yang diberikan oleh peternak hanya berupa hijauan makan ternak (HMT) tanpa tambahan konsentrat atau imbuhan pakan.

Dari pelaksanaan ketiga program tersebut, para peternak menunjukkan antusiasme dan respons positif. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran peternak terhadap kesehatan ternak mereka semakin meningkat.

Namun, terdapat kendala seperti tidak dapat bertemu dengan peternak karena telah berangkat di ladang. Akibatnya, beberapa pemeriksaan tidak dapat dilakukan.

baca juga

Untuk ke depannya, program ini diharapkan dapat terus berlanjut dan disesuaikan dengan jadwal peternak agar manfaatnya dapat dirasakan secara optimal oleh semua pihak.

Inovasi dan perbaikan berkelanjutan akan memastikan bahwa semboyan Manusya Mriga Satwa Sewaka dapat benar-benar terwujud dalam setiap aspek kesejahteraan hewan ternak, peternak, dan masyarakat luas.

Penulis: YUS, NAD

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KU
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.