Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memiliki peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase PDB Nasional sebesar 60,5 persen disumbang oleh UMKM.
Sejalan dengan perkembangan teknologi, UMKM juga mengalami perkembangan pesat yang mendorong peningkatan pendapatan mereka. Namun, tidak semua pelaku UMKM memiliki akses dan kemampuan yang sama dalam memanfaatkan teknologi ini.
Untuk mendorong pelaku UMKM di Desa Labuhan Pandan, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, tim KKN-PPM UGM Sambelia melaksanakan kegiatan Klinik UMKM.
Pada Minggu, 4 Agustus 2024, rangkaian terakhir dari Klinik UMKM, yaitu Bazar UMKM, telah dilaksanakan oleh tim KKN-PPM UGM Melukis Sambelia kode unit NB-002 dengan melibatkan 20 UMKM di Kecamatan Sambelia. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan UMKM lokal di Kecamatan Sambelia.
Rangkaian Klinik UMKM ini mencakup enam program kerja, yaitu Workshop Mengatur Keuangan Rumah Tangga, Digitalisasi Produk UMKM, Pendampingan UMKM Lokal, Pengembangan Pengelolaan dan Pemasaran Produk Lokal untuk Ibu Rumah Tangga, dan Bazar UMKM dalam Festival Pesona Sambelia.
Klinik UMKM ini dapat terlaksana berkat kontribusi banyak pihak yang membantu person in charge (PIC), Nayunda Orchitya. Dalam kegiatan ini, turut berpartisipasi mahasiswa pendukung, yaitu Safaa Azahra, Fatima Luthfiana Harahap, Siti Nur Annisa, Virnanda Kartika Putri, Imam Bilhuda, dan Aloysia Diandra.
Sumber: Dokumentasi Tim KKN-PPM UGM Melukis Sambelia 2024
Klinik UMKM dilaksanakan setelah dilakukan survei kepada pihak terkait, seperti Pemerintah Desa Labuhan Pandan dan beberapa UMKM setempat. Survei tersebut menemukan bahwa UMKM di Desa Labuhan Pandan menghadapi kendala dalam mengatur keuangan dan memasarkan produk mereka.
Produk unggulan UMKM umumnya masih dipasarkan secara offline dan pelaku UMKM kurang menguasai penggunaan media digital. Padahal, jangkauan pemasaran UMKM lokal dapat meluas dengan melakukan digitalisasi pasar melalui e-commerce.
Oleh karena itu, Klinik UMKM diadakan untuk mendorong performa UMKM lokal agar dapat meningkatkan penjualan dan pendapatan.
Rangkaian Klinik UMKM dibuka dengan workshop mengatur keuangan untuk Ibu Rumah Tangga dan UMKM. Workshop ini diikuti oleh 18 ibu rumah tangga, beberapa di antaranya juga merupakan pemilik UMKM.
Dalam kegiatan ini, peserta diajarkan cara membuat pembukuan keuangan, cara mengatur keuangan dengan proporsi yang tepat, serta dihimbau untuk tidak meminjam dari pinjaman online ilegal.
Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan kemampuan peserta dalam mengatur keuangan, serta luaran berupa buku panduan mengatur keuangan UMKM yang dibagikan kepada peserta untuk referensi di masa mendatang.
"Saya senang sekali diajari membuat catatan keuangan, apalagi diberi bukunya. Nanti kalau ada utang atau piutang, tidak akan lupa dicatat lagi. Tiap hari pengeluaran bisa dipantau sehingga tidak melebihi anggaran. Untungnya bisa lebih besar kalau pengeluaran untuk produksi dikontrol seperti ini," ujar Juriya, pemilik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Cahaya Harapan.
Peserta lainnya juga menambahkan bahwa sebelumnya mereka belum mengetahui cara pencatatan keuangan yang baik. Rangkaian Klinik UMKM ini memberikan kemampuan tambahan dalam mengatur keuangan yang ternyata sangat diperlukan dan bermanfaat.
"Bagus sekali ini, di bukunya ada catatan keuangan. Kalau ada beli apapun bisa dicatat. Nanti bisa langsung tahu pemasukan dan pengeluarannya jadi tidak lupa lagi," ucap Sri Menanti, pemilik UMKM Sri Menanti.
Selain berfokus pada aspek keuangan, Klinik UMKM juga memberikan perhatian pada pemasaran produk UMKM yang masih kurang optimal. Dari survei, diketahui bahwa kemasan yang digunakan cenderung kurang menarik untuk dipasarkan.
Selain itu, kemampuan pemilik UMKM dalam dunia digital juga kurang baik sehingga belum memahami cara masuk ke pasar online. Oleh karena itu, pada Selasa, 23 Juli 2024, diadakan workshop pemasaran produk UMKM melalui e-commerce dan pengiklanan produk melalui media sosial TikTok dan Shopee.
Kegiatan ini menarik antusiasme pemilik UMKM, bahkan salah satu pemilik UMKM, Ibu Juriya, meminta agar anaknya juga dilatih supaya dapat melanjutkan pengelolaan pemasaran melalui e-commerce.
Sebagai penutup, digelar Bazar UMKM dalam Festival Pesona Sambelia yang memberikan kesempatan kepada UMKM untuk lebih memperkenalkan produk mereka kepada pengunjung festival yang berasal dari berbagai penjuru daerah bahkan mancanegara. Kegiatan ini membuahkan hasil yang positif berupa peningkatan penjualan selama festival berlangsung.
"Bazarnya ramai, baru jam sebelas siang rice bowl sudah habis terjual. Ayo lanjutkan lagi! Kalau perlu, tiap minggu ada bazar UMKM supaya pendapatan warga bertambah. Besok kita lapor ke kecamatan supaya kegiatan ini bisa diadakan setiap minggu,"ujar Falah, pemilik Nuena Ice Cream and Rice Bowl.
Selain itu, banyak pelaku UMKM yang setuju agar pemerintah Kecamatan Sambelia mendorong adanya bazar UMKM setiap minggu untuk meningkatkan pendapatan UMKM.
Penulis : Nayunda Orchitya
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News