Mukti Entut adalah komika Yogyakarta yang mempunyai nama di dalam dunia stand up comedy nasional. Bakat komedinya terlihat saat ia mengikuti pencarian bakat Stand Up Comedy Academy pada 2017.
Dalam dunia seni musik, Mukti Entut juga menancapkan karyanya. Ia tercatat sebagai vokalis dari grup musik humor bernama Orkes Pensil Alis dan pernah pula menjadi aktor video klip sejumlah lagu dari band lain salah satunya “Lungaku” (2019).
Selain berkomedi dan bermusik, Mukti Entut juga dikenal sebagai pengamat sepak bola. Pandangannya tentang sepak bola sering terlontar dari mulutnya yang membuat fans sepak bola mendapat pengetahuan sekaligus terhibur karena dipadupadankan dengan pernyataan jenaka.
Sebagai pengamat sepak bola, lalu bagaimanakah Mukti Entut memandang langkah PSSI menaturalisasi pemain diaspora?
Tak Apa-apa Asal Berkualitas
Timnas Indonesia semakin bertabur pemain naturalisasi sekarang ini. Mulai dari Jay Idzes, Calvin Verdonk, hingga Martin Paes kini membuat tim merah putih bertambah kuat.
Hadirnya pemain naturalisasi jempolan memang membuat senang fan sepak bola nasional. Namun, tidak semua. Karena ada saja mereka yang kontra karena merasa PSSI selaku induk sepak bola Indonesia terlalu bergantung dengan kebijakan naturalisasi.
Lalu, bagaimana pandangan Mukti Entut?
Menurutnya, tak masalah bila yang dinaturalisasi adalah pemain berkualitas. Bagi Mukti Entut, jika PSSI benar bisa menghadirkan pemain yang kualitasnya mumpuni, tentu itu bisa mewujudkan mimpinya melihat Timnas Indonesia di Piala Dunia.
“Saking enggak sabarannya (melihat Timnas Indonesia di Piala Dunia) saya tidak mempersalahkan seumpama mohon maaf tanda kutip mau naturalisasi sebanyak apapun. Saya sangat setuju kalau memang kualitas pemainnya bagus,” ucap Mukti Entut kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.
Semakin banyak pemain naturalisasi tampaknya berdampak baik bagi Timnas Indonesia. Buktinya, babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 berhasil ditembus. Berada di Grup C, Indonesia mesti bersaing dengan Jepang, Arab Saudi, Bahrain, Australia, dan Tiongkok.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News