Semua makhluk hidup tak terkecuali hewan juga menghadapi kematian. Beberapa spesies bahkan memiliki umur yang sangat singkat.
Apa saja hewan yang memiliki umur terpendek di dunia? dan bagaimana hidupnya bisa begitu singkat?
Hewan dengan Umur Terpendek di Dunia
1. Mayfly (Lalat Capung)
Mayfly atau lalat capung dikenal sebagai hewan dengan umur terpendek, yakni hanya sekitar 24 jam. Setelah dewasa, mayfly hidup hanya untuk kawin sebelum akhirnya mati dalam hitungan jam.
Mereka menghabiskan sebagian besar hidupnya sebagai nimfa di dalam air selama satu hingga dua tahun. Begitu memasuki fase dewasa, mayfly hanya akan bereproduksi.
Menurut ArenaHewan, keterbatasan hidup mayfly dipengaruhi oleh evolusi biologis yang mengutamakan kecepatan reproduksi.
2. Gastrotrich
Gastrotrich, mikroorganisme laut ini hanya hidup selama tiga hari. Gastrotrich berkembang biak dengan cepat dan mati dalam waktu singkat.
Kondisi tersebut sebagian besar disebabkan lingkungan air yang dinamis serta ukuran tubuh yang kecil sehingga membuatnya rentan terhadap predator dan perubahan lingkungan.
Sebagai informasi, Gastrotrich bereproduksi dengan cara hermafrodit, yakni memiliki organ jantan dan betina dalam satu tubuh.
3. Semut Drone
Semut drone adalah semut jantan dalam koloni semut yang hidup hanya sekitar tiga minggu.
Mereka mati segera setelah kawin dengan betina, karena fungsi utama mereka adalah untuk memastikan keberlangsungan koloni melalui reproduksi.
Kehidupan singkat ini membuat semut drone bergantung pada koloni semut yang terdiri dari semut pekerja dan ratu, yang memiliki umur lebih panjang untuk menjaga stabilitas koloni.
4. Lalat Rumah
Lalat rumah biasanya hidup hingga empat minggu, meskipun di lingkungan rumah, mereka dapat bertahan lebih lama karena lebih terlindungi dari predator dan cuaca ekstrem.
Lalat ini dikenal berkembang biak dengan sangat cepat. Dalam waktu hidupnya yang singkat, mereka bisa bertelur hingga ribuan telur untuk memastikan populasi tetap besar meski umur tiap-tiap individunya sangat singkat.
5. Kunang-Kunang
Kunang-kunang, yang terkenal dengan cahaya bioluminesensinya, hidup sekitar dua bulan saja.
Hewan ini menghabiskan sebagian besar hidupnya di tahap larva, dan setelah dewasa, mereka hanya hidup untuk bereproduksi.
Energi yang digunakan kunang-kunang untuk menghasilkan cahaya memengaruhi daya tahan tubuhnya sehingga mereka memiliki umur yang lebih pendek dibandingkan serangga lainnya.
Faktor yang menyebabkan usia pendek pada hewan-hewan ini bervariasi, mulai dari dari kebiasaan hidup hingga adaptasi biologis, seperti reproduksi yang cepat, serta keterbatasan energi, dapat memengaruhi tinggi-rendahnya harapan hidup.
Evolusi dan seleksi alam mempengaruhi cara mereka beradaptasi untuk memastikan keberlangsungan spesies mereka dalam waktu hidup yang singkat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News