trilogi ki hadjar dewantara suatu fondasi utama generasi muda bangsa indonesia - News | Good News From Indonesia 2024

Trilogi Ki Hadjar Dewantara, Suatu Fondasi Utama Generasi Muda Bangsa Indonesia

Trilogi Ki Hadjar Dewantara, Suatu Fondasi Utama Generasi Muda Bangsa Indonesia
images info

Trilogi Ki Hadjar Dewantara, Suatu Fondasi Utama Generasi Muda Bangsa Indonesia


"Jangan biarkan generasi muda penerus bangsa terombang-ambing dalam samudera globalisasi yang sarat ketidakpastian dengan ombak perubahan yang bisa menghanyutkan masa depan mereka."

Dahulu di era sekitar perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia, kita tentu mengenal munculnya aspirasi maupun tuntutan rakyat yang berjumlah serba angka tiga, atau akrab disebut Tri sesuai pelafalan Sansekerta. Sebut saja Tritura (Tri Tuntutan Rakyat), lalu hadir pula terminologi Trikora (Tri Komando Rakyat).

Namun, jangan lupa kita lupakan asas trilogi pendidikan yang menginspirasi bangsa dan lahir dari ucapan tokoh pendidikan bangsa kita, yakni Ki Hadjar Dewantara.

Trilogi yang menggunakan pelafalan bahasa Jawa tersebut cukup populer dan dikenal sejak bangku sekolah dasar di nusantara, yaitu:

  • Ing Ngarso Sung Tulodho, yang artinya siapa yang di depan memberikan suri tauladan kepada yang dibelakangnya
  • Ing Madya Mangun Karso, yang artinya siapa yang di tengah senantiasa memberikan semangat dan dorongan bagi mereka yang di depan
  • Tut Wuri Handayani, bagi mereka yang ada di barisan belakang agar mengikut siapa teladan yang di depan dan senantiasa memberikan dukungan

Trilogi ini tidak begitu saja keluar dari ucapan tokoh pendidikan bangsa kelahiran Yogyakarta 135 tahun silam ini. Dengan menyandang nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, konsep filosofi trilogi Ki Hadjar Dewantara tersebut masih abadi, relevan, dan lestari hingga kini.

baca juga

Bahkan semboyan ketiga, Tut Wuri Handayani, kerap dan wajib menghiasi atribut topi dan dasi anak sekolah dasar (SD) pada era dekade 1990 hingga 2000-an silam.

Dengan nuansa merah dengan baluran warna kuning emas, tampak jelas semboyan itu kuat menghiasi dan melekat pada atribut anak generasi putih merah pada era itu.

Kiranya anak SD yang kerap mengenakannya ketika itu, tahu, dan paham betul apa arti serta makna semboyan berbahasa Sansekerta berjumlah 16 karakter huruf tersebut.

Tahu, paham, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari secara paripurna, sesuai harapan kita semua, Kawan GNFI. Bukan hanya sekadar atribut huruf dan logo yang hadir sambil lalu saja.

Ya, Ki Hadjar Dewantara memang sudah lama wafat sebagai pahlawan pendidik bangsa, sejak tahun 1959 lalu. Namun, semangat dan kharismanya masih ada dan tampak jelas bagi bangsa. Dikenal sebagai pendiri perguruan Taman Siswa yang berlokasi di Yogyakarta, yang notabene masih ada kokoh berdiri hingga kini.

Ia memperjuangkan spirit egaliterian atau kesetaraan agar para rakyat jelata bisa menempuh pendidikan setinggi-tingginya selayaknya kalangan priyayi atau kalangan elit Belanda ketika zaman penjajahan lalu.

Ganjaran yang sangat nyata bagi beliau oleh negara adalah ditetapkannya Hari Pendidikan Nasional setiap tanggal 2 Mei. Predikat Pahlawan Nasional maupun Bapak Pendidikan Nasional pun diemban salah satu pencetus Tiga Serangkai dahulu hingga kini.

baca juga

Apalagi negara kita kerapkali mengalami disrupsi pendidikan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian berubah dari satu era ke era berikutnya. Contoh nyata saja, bangsa kita sudah mengalami beberapa revisi dan penyempurnaan kurikulum dasar hingga pendidikan level tinggi sejak dua dekade lalu hingga kini.

Mulai sejak Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) hingga Kurikulum Merdeka sudah kita rasakan perubahan dan transisinya hingga saat ini.

Dengan segala kelebihan, kekurangan dan tantangan serta kompleksitas yang semakin kompetitif tentunya.

Kabinet Indonesia Maju sudah selesai dan berganti nama menjadi Kabinet Merah Putih masa bakti 2024—2029. Siapapun pengampu kebijakan dan para menteri pendidikan, kita berharap agar mereka sadar betul apa falsafah Trilogi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.

Bahwa semboyan IngNgarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karso hingga Tut Wuri Handayani wajib dihayati oleh seluruh anak bangsa. Dimulai dari presiden hingga rakyat terkhusus para generasi muda penerus bangsa.

Semangat, karakter dan mentalitas anak-anak generasi penerus bangsa, ibarat akar fondasi yang harus kita perkuat. Fondasi bangsa Indonesia terkhusus anak-anak generasi penerus bangsa harus terus ditanamkan nilai dan karakter luhur bangsa.

baca juga

Ibarat mendirikan bangunan tinggi, megah, dan menjulang ke arah langit, maka tentu, fondasinya di bagian dasar tanah harus diperkokoh dan diperkuat guna menghadapi angin serta terpaan cuaca badai kedepan.

Jayalah selalu Trilogi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara! Kini dan selamanya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.