Bulutangkis menjadi salah satu olahraga yang berhasil membawa nama Indonesia ke kancah dunia. Tiap pekannya, pada kejuaraan yang diadakan oleh Badminton World Federation yang kerap disebut BWF World Tour, perwakilan atlet Indonesia tak jarang sukses membawa pulang medali.
Pada pekan ini, giliran New Delhi menjadi tuan rumah BWF World Tour dalam ajang Yonex Sunrise India Open 2025. Pada kejuaraan ini, Indonesia sudah lama tidak menyabet gelar juara. Terakhir, enam tahun lalu, tercatat pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang menduduki podium tertinggi pada kejuaraan itu.
Catatan Baik Indonesia di India Open
Meskipun demikian, perjalanan Indonesia pada ajang tahunan ini cukup memiliki catatan yang cukup baik. Bahkan ganda putra andalan Indonesia pada masa itu, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon berhasil mempertahankan gelar juara India Open selama tiga kali berturut-turut pada tahun 2016-2018.
Pun pernah, pada edisi kedua India Open dilaksanakan, kontingen bulutangkis Indonesia berhasil menoreh juara di semua sektor. Tjan So Gwan menjadi aktor penyelamat pada masa itu yang menyabet tiga gelar sekaligus pada sektor tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran.
Sapu bersih dalam ajang India Open juga pernah terjadi lagi pada tahun 1997. Pada saat itu, Heryanto Arbi dan kawan-kawan mampu membuktikan bahwa Indonesia layak disebut raja bulu tangkis, setelah hampir dua dekade tidak mencatatkan juara pada kompetisi tahunan tersebut.
Namun, setelah kemenangan sapu bersih tersebut, perwakilan Indonesia sudah tak terlihat lagi di podium India Open. Baru di tahun 2012, pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kembali memperbaiki catatan kemenangan Indonesia pada kejuaraan India Open.
Ajang Pembuktian Jojo dan Jorji
Pada edisi kali ini, beberapa atlet kebanggaan Indonesia diturunkan untuk bertanding melawan pemain-pemain papan atas dunia lain. Jonatan Christie, Gregoria Mariska Tanjung, Fajar Alfian/Rian Ardianto, debutan pasangan Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia dan Rinov Rivaldy/Lisa Ayu adalah nama-nama perwakilan yang diharapkan mampu mengisi kekosongan titel juara tersebut.
Ajang yang digelar K. D. Jadhav Indoor Stadium, New Delhi, India pada 14-19 Januari 2024 menghadirkan pemain papan atas dunia. Peraih medali emas olimpiade Paris 2024, An Se Young, pun turut berkompetisi dalam ajang ini.
Kini babak semifinal final sudah di depan mata, perwakilan Indonesia hanya tersisa dua di sektor tunggal. Jonatan Christie dan Gregoria Mariska Tunjung menjadi tulang punggung bangsa Indonesia dalam mempertahankan eksistensi nama bulu tangkis Indonesia di kancah dunia sekaligus memperbaiki catatan perjalanan di kompetisi ini.
Sebelumnya di babak perempat final Jojo, sapaan akrab Jonatan Christie, berhasil mengalahkan perwakilan dari Taiwan, Lin Chun Yi. Jojo yang menjadi unggulan nomor dua, harus bersusah payah dalam memenangkan laga ini dengan skor rubber, 22-20 9-21 21-10. Kini di perempat final, Jojo harus berhadapan dengan peraih medali emas olimpiade dua edisi berturut-turut, Viktor Axelsen.
Sementara Gregoria Mariska atau yang disapa Jorji, di babak perempat final mengalahkan perwakilan tuan rumah Pursala V Sindhu. Di set pertama Jorji mampu mengalahkan Sindhu dengan skor yang cukup jauh, yaitu 21-9. Namun pada set kedua, ia harus mengakui kemenangan Sindhu dengan skor 19-21. Pada set penentuan, pertandingan kembali berjalan sengit. Meskipun kedua pemain saling mengejar angka, skor 21 diperoleh Jorji terlebih dahulu. Skor akhir menjadi 21-9 19-21 21-17.
Pada laga semi final Jorji harus menghadapi lawan jauh lebih berat dari sebelumnya. Melawan An Se Young, pemain nomor satu dunia sekaligus peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 menjadi tantangan tersendiri bagi Jorji.
Laga ini sebagai pembuktian Jojo dan Jorji bahwa bulutangkis Indonesia masih mampu meraih banyak prestasi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News