Siapa sangka sampah dari luar angkasa pernah jatuh di Indonesia. Keberadaan salah satu benda tersebut di ruang angkasa memang tidak diketahui banyak orang.
Dampak negatif dari sampah luar angkasa juga belum terasa secara langsung oleh masyarakat. Berbeda dengan sampah yang setiap hari kita temui di bumi, sampah di ruang hampa memiliki penyebab dan pengelolaan yang berbeda.
Sampah luar angkasa yang diabaikan tanpa mencari solusi akan sangat berbahaya. Selain menyebabkan pencemaran ruang angkasa, sampah dari ruang angkasa juga dapat jatuh ke bumi.
Di Indonesia saja, ada 6 sampah luar angkasa yang mencapai ke permukaan tanah. Yuk, kita intip apa saja sampah luar angkasa yang pernah jatuh di Indonesia, Kawan!
Melalui live Instagram DOFIDA (Dialog Obrolan Fakta Ilmiah Populer dalam Sains Antariksa, Senin (29/8/2024), Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, M.Sc., Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Pusat Riset Antariksa BRIN, membeberkan sampah luar angkasa yang jatuh di beberapa wilayah Indonesia.
1. Gorontalo, Sulawesi
Menurut data dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), pada 26 Maret 1981, motor roket COSMOS-3M/Space Launcher 8 (SK-8)/11K65M milik Union of Soviet Socialist Republics(sekarangRusia) jatuh di Gorontalo. Benda jatuh tersebut mencapai permukaan bumi pada pukul 20:13 WITA atau 19:00 WIB.
Roket jenis COSMOS tersebut dijalankan pada tahun 1979 untuk meluncurkan Interkosmos 20. Berdasarkan catatan dari lembaga internasional NASA, satelit Interkosmos 20 berfungsi menguji penelitian lautan dan permukaan bumi.
2. Lampung, Sumatra
Tabung bahan bakar roket Soyuz A2/Space Launcher 4 (SL4)/11A511U ditemukan jatuh di Lampung pada 16 April 1988. Roket jenis tersebut diketahui milik Commonwealth of Independent States (CIS) atau Persemakmuran Negara-negara Merdeka (PNM) Rusia.
Pada saat itu, roket Soyuz A2/Space Launcher 4 dioperasikan untukmeluncurkan satelit Cosmos 1938. Satelit itu merupakan satelit mata-mata militer milik PNM Rusia.
3. Bengkulu, Sumatra
Pada 13 Oktober 2003 pukul 16:36 WIB terdengar suara ledakan di arah barat laut hingga menimbulkan getaran seperti gempa. Penyebab kejadian tersebut baru diketahui keesokan paginya, 14 Oktober 2003.
Ternyata ledakan disebabkan oleh jatuhnya pecahan roket CZ-3 (Chang
Cheng/Long March 3) milik Cina di Desa Bukit Harapan IV, Kabupaten Bengkulu Utara. Roket tersebut diluncurkan pada 29 November 1994 untuk membawa satelit komunikasi DHF-3.
4. Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Menurut Diah Yuniarti dalam Buletin Pos dan Telekomunikasi, Pecahan satelit Okean 3 (Okean 3 deb) milik Rusia juga pernah jatuh di Flores, NTT pada 23 Februari 2007. Kejadian tersebut diketahui ketika terdengar ledakan di langit. Pecahan satelit yang jatuh berupa lempengan logam berukuran 60x60 cm persegi. Satelit Okean 3 memiliki fungsi menyediakan data terkait oseanografi.
5. Madura, Jawa Timur
Sebelumnya benda jatuh antariksa datang dari Rusia dan Cina, kali ini salah satu bagian roket buatan Amerika Serikat jatuh di Sumenep, Madura, Jawa Timur. Roket tersebut berjenis FALCON 9 R/B buatan SpaceX, perusahaan swasta Amerika Serikat yang bergerak di bidang penerbangan luar angkasa dan pembuatan roket. Diketahui bagian roket tersebut jatuh pada 26 September 2016 sekitar pukul 09:26 WIB.
Roket FALCON 9 R/B pertama kali diopreasikan pada 14 Agustus 2016 untuk meluncurkan satelit JCSAT 16 milik Jepang. Lokasi peluncuran dilakukan dari Cape Canaveral Air Force Station, Florida.
Elon Musk selaku pendiri SpaceX sukses menjadikan roket FALCON 9 R/B menjadi jenis roket pertama di dunia yang dilengkapi teknologi untuk mendaratkan kembali bagian roket ke permukaan bumi. Sebelum jatuh di Sumenep, bagian lain roket FALCON 9 R/B sudah jatuh terlebih dahulu di kawasan khusus Samudra Atlantik.
6. Agam dan Lima Puluh Kota, Sumatra Barat
Tahun 2017, terdapat dua objek luar angkasa yang jatuh di lokasi yang berbeda. Kedua objek tersebut dari pecahan roket Long March-3A/Chang Zheng-3A (CZ-3A). Roket ini digunakan untuk meluncurkan satelit navigasi milik Cina Beidou M1 yang diluncurkan pada 13 April 2007.
Menurut data dari Ekliptika, pada 18 Juli 2017, bagian tabung roket CZ-3A jatuh di Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat.
Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 09:30 WIB, tepatnya di tepi jalan raya atau tepatnya depan toko Kantor Pos Jorong Kubu. Tabung roket tersebut berbentuk bulat seperti kendi dengan berat 7,4 kg.
Dilansir dari demokrasi.co.id, keesokannya, tanggal 19 Juli 2017, ditemukan bagian roket CZ-3A berupa lempengan logam di Nagari Kototinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatra Barat. Tepatnya jatuh di sawah. Objek tersebut memiliki panjang sekitar 120 cm dan lebar 40 cm.
7. Sanggau, Kalimantan Barat
Tahun 30 Juli 2022 sekitar pukul 23:45 WIB, pecahan roket Long March 5B (CZ-5B) jatuh di Dusun Pengadang Desa Pengadang, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Roket tersebut terindikasi milik Cina dan lokasi tepatnya di lahan sawit milik warga.
Dikutip dari European Space Agency, roket CZ-5B diluncurkan pada 29 April 2021 untuk membawa modul pertama Tianhe untuk stasiun ruang angkasa modular barunya.
Berdasarkan pernyataan dari BRIN, pecahan roket CZ-5B tidak berbahaya bagi lingkungan dan manusia karena tidak menggunakan bahan beracun dan bahan radioaktif.
Apakah Kawan GNFI tinggal di salah satu wilayah yang dijatuhi sampah luar angkasa?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News