Masih ingat dengan kasus kopi Mirna dan Jessica Wongso yang viral hingga dibuat film dokumenternya oleh Netflix? Kopi sianida menjadi topik utama obrolan masyarakat. Kasus racun sianida pun masih terjadi hingga sekarang pada kasus pembunuhan.
Meski berbahaya untuk manusia, ternyata sianida tersebar di tengah-tengah masyarakat, bahkan diperjualbelikan. Racun ini bisa berasal dari asap rokok, asap pembakaran sampah tekstil, plastik, dan kertas, hingga beberapa bahan makanan.
Artikel ini akan membahas mengenai fakta-fakta tentang sianida.
Berbentuk Padat, Cair, dan Gas
Dikutip dari New York State Department of Health, sianida memiliki beberapa bentuk kimia. Senyawa sianida bisa berbentuk cairan maupun gas. Beberapa bentuk kimia sianida serta karakteristiknya, yaitu:
- Hidrogen sianida berwarna biru pucat, atau tidak berwarna dalam bentuk cairan. Pada bentuk gas, ia tidak berwarna dan memiliki bau almond pahit.
- Sodium dan potasium sianida berbentuk serbuk berwarna putih dan beraroma almond pahit.
- Sianogen klorida, gas cair tidak berwarna yang lebih berat dari udara dan memiliki bau menyengat.
Racun untuk Membasmi Hama, Kuman, hingga Tikus
Sianida secara komersil dijual sebagai pengendali hama. Racun ini atau disebut racun potas dapat ditemui di toko bahan kimia, baik toko online dan offline. Bentuk kimia untuk sianida yang dijual bebas ini adalah potasium sianida atau racun potas yang biasanya berwarna putih dan berbentuk kristal atau butiran-butiran padat.
Racun potas biasa digunakan oleh petani untuk menghadapi hama yang merusak kualitas produksinya. Cara penggunaannya biasa dicampurkan ke dalam cairan pestisida yang disemprotkan ke area sawahnya. Efeknya, hama berkurang dengan cepat.
Sianida di Industri Manufaktur
Pada pembuatan besi dan baja, manufaktur kimia, dan pengolahan limbah terbentuk sianida. Pada proses klorinisasi, penambahan klorin ke dalam air untuk mendisinfeksi dan menjernihkan, terbentuk sianogen klorida dalam jumlah sedikit.
Sianida juga menjadi salah satu bahan baku pada industri tekstil, plastik, logam, hingga kertas. Maka dari itu, untuk para pekerja di industri ini membutuhkan pakaian khusus untuk melindungi dirinya dari paparan sianida.
Terkandung di Beberapa Makanan
Beberapa bahan makanan di Indonesia yang banyak dikonsumsi masyarakat ternyata mengandung racun ini. Beberapa makanan yang terkandung sianida, ada almond, biji apel, singkong atau ketela pohon, hingga gadung.
Meskipun begitu, bahan-bahan makanan ini masih bisa dikonsumsi dengan pengolahan khusus. Contohnya, pada gadung dan rebung perlu direndam dalam jangka waktu tertentu untuk menurunkan hingga menghilangkan kadar sianida di dalamnya.
Selain itu, dikutip dari halodoc, sianida pada biji apel akan sangat berefek apabila sudah makan 200 biji apel, atau setara dengan 40 inti buah apel. Maka, jikalau Kawan tidak sengaja tertelan satu biji apel, selama tidak mengalami gejala-gejala terpapar sianida, masih dapat dikategorikan aman.
Sangat Berbahaya bagi Tubuh Manusia
Sianida adalah senyawa kimia yang mematikan bagi manusia yang berefek pada kemampuan tubuh untuk menghirup oksigen. Efek yang terjadi bervariasi, dari pusing dan mual hingga menyebabkan kematian.
Centers of Disease Control and Prevention menyebutkan seseorang yang terpapar sianida memiliki gejala-gejala seperti:
- Tubuh melemah
- Pusing
- Mual
- Muntah
- Gangguan pernapasan
- Jantung berdetah dengan cepat atau melambat
- Gelisah
Apabila terpapar sianida dengan jumlah yang signifikan, bahaya yang muncul antara lain:
- Koma
- Kematian
- Tekanan darah tinggi atau rendah
- Kehilangan kesadaran
- Cedera paru akut
- Kejang
Sianida sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Apabila Kawan terpaparĀ dan menunjukkan gejala-gejala, sangat dianjurkan untuk pergi ke rumah sakit atau dokter terdekat untuk mendapatkan pertolongan khusus.
Begitulah Kawan fakta-fakta menarik dari racun sianida. Racun ini walaupun mematikan bagi tubuh, masih mempunyai manfaat lainnya yang berguna untuk manusia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News