Sebagai provinsi yang memiliki jumlah museum terbanyak di Indonesia, DKI Jakarta terus berbenah di sektor pariwisata. Jakarta memiliki 54 museum yang tersebar di berbagai wilayah. Sejumlah museum di Jakarta melakukan inovasi untuk menarik minat pengunjung, salah satunya dengan menghadirkan ruang imersif.
Museum Wayang Jakarta belum lama ini mengumumkan telah menghadirkan wajah baru salah satunya dengan kehadiran ruang imersif. Sebelumnya, Museum Nasional juga sudah menambah daya tariknya dengan menghadirkan ruang imersif sejak 2022 lalu. Apa itu ruang imersif dan bagaimana penerapannya di museum?
Apa Itu Ruang Imersif?
Ruang imersif pada dasarnya ruangan yang menerapkan teknologi imersif. Melansir situs resmi School of Information Systems Binus University, teknologi imersif dikenal sebagai teknologi yang mengaburkan batasan antara dunia nyata dan dunia digital. Istilah tersebut terkadang juga dikaitkan dengan lingkungan virtual (virtual environment) yang menggabungkan dunia nyata dan dunia maya.
Teknologi imersif mencakup teknologi Virtual Reality, Augmented Reality, dan Mixed Reality. Teknologi imersif diprediksi akan berdampak signifikan pada kehidupan manusia saat ini dan ke depan. Penggunaan teknologi ini sudah mulai mendapat perhatian dari berbagai kalangan.
Sesuai informasi dari laman Kemendikbud.go.id, teknologi imersif seperti yang diterapkan di Museum Nasional, merupakan sebuah teknologi informasi, di mana seluruh dinding dan lantai di sebuah ruangan diproyeksikan gambar bergerak yang dilengkapi dengan tata suara. Melalui teknologi ini, pengunjung dapat merasakan pengalaman yang unik dan menarik.
Penerapan Ruang Imersif untuk Museum
Ruang imersif telah memberikan sentuhan dan daya tarik baru untuk museum. Bukan hanya Museum Nasional dan Museum Wayang, Museum Sejarah Jakarta juga dikabarkan tengah bersiap-siap. Seperti diberitakan Tempo, Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah tengah menyiapkan ruang imersif bagi para pengunjungnya.
Ruang Imersif Museum Wayang
Museum Wayang telah melalui proses renovasi yang menghasilkan perubahan tata pamer dan pembuatan ruang imersif. Peresmian wajah baru Museum Wayang ini telah berlangsung pada 24 Januari 2025.
Seperti dilansir Instagram resmi Humas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, inovasi tersebut merupakan program aktivasi penataan Kota Tua. Pembaharuan wajah Musem Wayang merupakan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan daya tarik museum bagi masyarakat. Transformasi Museum Wayang tersebut merupakan langkah nyata Jakarta sebagai kota yang kaya akan nilai budaya, sekaligus menjaga warisan di tengah arus modernisasi.
Tata pamer modern di Museum Wayang saat ini memanfaatkan teknologi informasi untuk menampilkan koleksi wayang, topeng, hingga boneka. Pengunjung dapat menikmati vitrin (etalase kaca) minimalis yang fokus pada koleksi yang berpadu dengan keindahan bangunan cagar budaya.
Selain itu, terdapat digital wayfinder, peta persebaran wayang, silsilah wayang, lini masa perkembangan wayang, dan permainan gamelan. Pengunjung juga dapat menemukan papan informasi digital.
Ruang interaktif immersive di Museum Wayang mencakup Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Mixed Reality (MR). Ruangan ini dilengkapi Area Super Hologram, Ruang Imersif 360, Permainan Interaktif, dan Ramp Interaktif. Melalui fasilitas baru semacam itu, pengunjung akan mendapatkan pengalaman seru dan interaktif.
Ruang Imersif Museum Nasional Indonesia
Museum Nasional Indonesia telah menghadirkan ruang imersif sejak 2022. Sesuai informasi di situs resminya, wahana yang diberi nama Ruang ImersifA tersebut berupa instalasi permanen videomapping berukuran 12 m x 21 m.
Untuk setiap sesi pertunjukan, akan tersaji video mapping berdurasi 30 menit yang diproyeksi dengan sudut 360°, termasuk lantai. Pengunjung akan merasakan sensasi seolah-olah berada dalam video. Dinding dan lantai menjadi layar yang memutar pertunjukan.
Ruang ImersifA memanfaatkan teknologi visualisasi dan audio canggih untuk menciptakan pengalaman yang menyeluruh dan mendalam. Pengunjung dapat menyaksikan tayangan mengenai sejarah budaya Indonesia lintas zaman dalam format yang sangat interaktif. Dengan format semacam itu, memungkinkan mereka untuk berimajinasi dan menikmati narasi sejarah dengan cara baru dan menarik.
Setelah mengalami kebakaran pada 2023, Museum Nasional Indonesia sudah dibuka kembali pada 15 Oktober 2024. Museum Nasional Indonesia menghadirkan beragam rangkaian tata pamer dan kuratorial baru, pameran temporer, dan program publik lainnya. Bagaimana Kawan GNFI? Sudah pernah berkunjung ke ruang imersif?
Sumber:
https://www.museumnasional.or.id
https://sis.binus.ac.id
https://www.kemdikbud.go.id
Instagram Museum Wayang
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News