profil bhutan negara zero carbon yang hanya bersahabat dengan sedikit negara termasuk indonesia - News | Good News From Indonesia 2025

Profil Bhutan, Negara Zero Carbon yang Hanya ‘Bersahabat’ dengan Sedikit Negara, Termasuk Indonesia

Profil Bhutan, Negara Zero Carbon yang Hanya ‘Bersahabat’ dengan Sedikit Negara, Termasuk Indonesia
images info

Profil Bhutan, Negara Zero Carbon yang Hanya ‘Bersahabat’ dengan Sedikit Negara, Termasuk Indonesia


Diberkahi alam indah dengan pemandangan Pegunungan Himalaya yang cantik, Bhutan adalah salah satu negara kecil di Asia Selatan yang memiliki budaya unik. Secara geografis, Bhutan diapit oleh dua ‘raksasa’ Asia, Tiongkok dan India.

Letaknya yang cukup sulit dijangkau sempat membuatnya menjadi salah satu negara yang paling terisolasi di dunia hingga tahun 1950-an. Bagaimana tidak, Bhutan memiliki pegunungan salju yang menjulang setinggi lebih dari 24.000 kaki atau sekitar 7.300 meter di bagian utara.

Sementara itu, bagian tengahnya ditutupi oleh lembah-lembah subur. Bergeser ke selatan, banyak terdapat hutan dan sabana. Pohon-pohon pinus dan ek tumbuh subur di pegunungan Bhutan.

Bhutan dulunya merupakan negara monarki absolut. Namun, seiring perkembangan zaman, sistem tersebut berubah menjadi monarki konstitusional.

Tahukah Kawan GNFI jika Bhutan merupakan negara pertama di dunia dengan emisi karbon negatif? Menukil dari World Bank, hutannya yang sangat luas itu mampu menyerap lebih banyak karbon dioksida dibanding yang dikeluarkan dari segala aktivitas di negara tersebut.

Uniknya, negara ini juga memiliki Indeks Kebahagiaan Nasional Bruto (GNH) tinggi. Konstitusi Bhutan sangat mengutamakan kesejahteraan spiritual, fisik, dan sosial warganya.

Luar biasanya, Kerajaan Bhutan juga memberikan amanat kepada seluruh rakyat agar 60 persen lahan di sana tetap menjadi hutan. Hal ini dilakukan untuk ‘menghidupi’ generasi mendatang, di mana hutan juga berperan sebagai penyerap karbon alami.

72,3 persen wilayah Kerajaan Bhutan diselimuti oleh hutan yang lebat. Pantas rasanya jika Bhutan dijadikan sebagai salah satu “bank karbon” yang mampu menyerap banyak emisi berbahaya.

Kawan, sejarah mencatatkan bahwa Bhutan dahulu sempat menjadi negara yang terisolasi. Britannica, sebuah ensiklopedia daring terkemuka di dunia, menuliskan bahwa Bhutan pernah melarang orang asing masuk hingga abad ke-20.

Di bawah ‘tekanan’ beberapa negara tetangga yang memiliki kepentingan strategis di Bhutan, perubahan perlahan dimulai. Bhutan akhirnya mulai memupuk hubungan internasionalnya dengan beberapa negara sahabat.

Namun, tidak semua negara di dunia memiliki hubungan diplomatik dengan Bhutan. Melalui Kementerian Luar Negeri Bhutan, saat ini hanya terdapat 57 negara yang membuka jalinan diplomasi dengan Bhutan, termasuk Indonesia.

Bhutan, Si ‘Kecil’ yang Juga Punya Lingkup Pertemanan yang ‘Kecil’

Bhutan menyebut bahwa India menjadi mitra nomor satunya. Bagaimana tidak, Bhutan dan India sudah menjalin hubungan diplomasi sejak tahun 1968. India juga menjadi negara ‘donor’ yang getol memberikan bantuan bagi pembangunan sosial-ekonomi negara tersebut.

Selain itu, ada juga Bangladesh, sahabat ‘kedua’ Bhutan. Kisah keduanya cukup menarik, karena ternyata Bhutan adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Bangladesh di tahun 1971. Bhutan-Bangladesh resmi menjalin hubungan diplomatik pada 12 Mei 1973.

Kemudian, Belanda menjadi negara non-Asia pertama yang menjalin hubungan dua negara dengan Bhutan pada 1985. Di tahun yang sama, Uni Eropa pun menyusul untuk membangun kerja sama diplomatik dengan negara berlambang naga tersebut.

Bhutan resmi masuk di PBB pada 1971. Menariknya, meskipun masuk PBB, Bhutan justru tidak menjalin hubungan diplomatik dengan seluruh anggota Dewan Keamanan (DK) PBB. Namun, Bhutan tetap menjalin kerja sama dengan berbagai negara meskipun tidak memiliki hubungan resmi.

Kebijakan Bhutan yang cenderung membatasi diri ini disebut merupakan salah satu cara untuk membatasi pengaruh asing di negara mereka. Bhutan memang dikenal sebagai negara yang sangat menjaga tradisi dan kepercayaan mereka.

Kawan GNFI, di ASEAN sendiri, Bhutan ‘hanya’ menjalin diplomasi resmi dengan Thailand, Singapura, Indonesia, Vietnam, dan Myanmar. Yang terbaru, per 12 Maret 2025, Bhutan membuka hubungan kerja sama resminya dengan Lesotho pada 29 Oktober 2024 lalu.

Bhutan dan Indonesia

Kebijakan Bhutan yang cenderung membatasi diri ini disebut merupakan salah satu cara untuk membatasi pengaruh asing di negara mereka.
info gambar

Kerja sama Indonesia dan Bhutan | MFA Bhutan


Dua negara ini mulai bersahabat pada 15 Desember 2011. Saat itu, dalam sebuah agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, perwakilan Indonesia dan Bhutan sepakat untuk membuka hubungan diplomatik.

Berbagai jenis kerja sama, seperti pariwisata hingga perdagangan disepakati keduanya. Disebutkan bahwa banyak warga Bhutan yang menjalani pelatihan di Indonesia di bawah naungan PBB dan lembaga lainnya.

Bhutan-Indonesia memiliki pandangan dan pendekatan yang hampir serupa terhadap urusan internasional dan regional. Ditambah lagi, keduanya berada di kawasan Asia dan merupakan sesama anggota Non-Blok.

Tahun 2017, Indonesia memperkenalkan skema bebas visa ada 169 negara, termasuk Bhutan. Sejak saat itu, warga Bhutan mulai mengunjungi Indonesia dan membantu meningkatkan hubungan antarmasyarakat.

Pada kuartal kedua 2024, Kementerian Perdagangan Bhutan merilis daftar peringkat impor, di mana Indonesia menduduki posisi 27. Barang-barang yang diimpor Bhutan dari Indonesia adalah kacang-kacangan, produk garmen, hingga perlengkapan dapur.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firda Aulia Rachmasari lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firda Aulia Rachmasari.

FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.