Kawan GNFI, Pernahkah memperhatikan label nutrisi pada produk pangan sebelum membelinya?
Label tersebut ternyata bukan sekadar hiasan, melainkan menyajikan beberapa informasi nilai gizi yang penting untuk membantu kamu memilih makanan yang lebih sehat.
Faktanya, di Indonesia banyak masyarakat yang masih rendah akan minat untuk membaca label nutrisi. Hal ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan Khairinissa et al. (2024), menyatakan presentase konsumen dalam membaca label saat membeli makanan masih di bawah 50%.
Kawan GNFI, ternyata label nutrisi pada kemasan makanan memberikan banyak manfaat, loh. Yuk, Kawan GNFI simak bersama-sama!
Mengenal Label Nutrisi
Label nutrisi merupakan informasi penting yang disajikan untuk masyarakat dengan tujuan memberi panduan dalam menentukan apakah produk pangan tersebut layak dikonsumsi ataupun tidak. Informasi yang tercantum dalam label nutrisi biasanya seperti:
- Jumlah kalori total dalam produk pangan.
- Kandungan zat gizi makro maupun zat gizi mikro. Zat gizi makti seperti lemak total, lemak jenuh, protein, karbohidrat total, gula, garam (natrium). Sedangkan zat gizi mikro meliputi vitamin, kalsium, dan zat besi.
- Berbagai informasi tambahan mengenai klaim produk pangan. Klaim-klaim yang biasa dicantumkan seperti “rendah lemak”, “tinggi serat”, "rendah gula" maupun “bebas lemak”.
- Kalori total per sajian dalam produk pangan.
- Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang diperlukan tubuh.
- Takaran saji dan jumlah sajian perkemasan.
- Daftar komposisi bahan.
- Daftar komposisi bahan yang mengandung alergen.
Semua informasi tersebut tentunya sangat penting loh, Kawan GNFI. Dengan demikian, konsumen lebih memerhatikan asupan yang dikonsumsinya serta menghindari kelebihan dan kekurangan gizi.
Gambar: Dokumentasi Pribadi (2025)
Kawan GNFI mungkin bertanya-tanya, dari mana kita tahu bahwa suatu produk pangan memiliki berbagai kandungan zat gizi tersebut? Apakah klaim-klaim yang disajikan terbukti akurat?
Tenyata informasi pada label nutrisi berasal dari proses analisis pangan.
Definisi Analisis Pangan
Analisis pangan merupakan suatu ilmu dibidang pangan yang berhubungan dengan metode analitik, kimia, maupun biologis dalam mendeteksi dan menetapkan komponen yang tertera dalam produk pangan, baik pangan segar maupun pangan olahan.
Analisis pangan berperan penting untuk memastikan produk pangan yang aman, bergizi, serta dapat diterima oleh masyarakat. Selain itu, kegiatan tersebut dilakukan untuk menentukkan informasi nutrisi yang tertera pada informasi nilai gizi dalam kemasan produk pangan. Caranya adalah:
- Analisis proksimat (Makronutrien). Analisis proksimat merupakan metode untuk menentukan kandungan makronutrien dalam produk pangan. Analisis proksimat meliputi penentuan kadar karbohidrat, protein, lemak, kadar air, dan kadar abu.
- Spektrofotometri serapan atom (Mikronutrien Mineral). Metode untuk mengukur kadar mineral dalam produk pangan dengan prinsip penyerapam cahaya dengan atom logam pada panjang gelombang tertentu.
- Kromatografi HPLC (Mikronutrien Vitamin). Metode HPLC dilakukan dengan memisahkan analatit dengan dari senyawa pengganggu. Metode tersebut dapat digunakan dalam analisa vitamin pada produk pangan seperti vitamin A, D, E, K, B, dan C.
Saat ini ketersediaan informasi nilai gizi perlu menjadi perhatian masyarakat. Hal ini penting untuk memenuhi kebutuhan gizi.
Jadi, label nutrisi yang tertera bukan sekedar hanya informasi tambahan, melainkan hasil dari proses analisis pangan yang dilakukan secara ilmiah, jelas, tepercaya, dan terstruktur.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News