Papua tak pernah kehabisan cerita. Bukan hanya soal alam yang memikat atau budaya yang menawan, tapi juga tentang anak-anak mudanya yang tumbuh dengan mimpi besar.
Salah satunya adalah Billy Mambrasar, sosok pemuda yang kini berdiri di garis depan inovasi pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.
Kisah hidupnya bukan hanya inspiratif, tetapi juga membuktikan bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti bermimpi.
Bertumbuh dalam Keterbatasan
Nama lengkapnya Gracia Josaphat Jobel Mambrasar, lahir pada 17 Desember 1988 di Kepulauan Yapen, Papua. Billy berasal dari keluarga sederhana, sang ibu adalah penjual kue dan ayahnya seorang guru.
Meski hidup dalam keterbatasan ekonomi, Billy tumbuh menjadi anak yang berprestasi. Ia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di salah satu SMA favorit di Jayapura.
Perjuangannya terus berlanjut hingga berhasil masuk Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Pertambangan dan Perminyakan.
Billy Mambrasar menyelesaikan S2 di Harvard University. Sumber Foto: @billymambrasar.
Tak berhenti di situ, Billy melanjutkan pendidikan S2 di The Australian National University. Selain itu Billy menjadi orang Papua pertama yang diterima di Harvard University, salah satu kampus terbaik dunia.
Selain itu, Billy juga kerap menjadi perwakilan Indonesia dalam berbagai forum internasional, seperti Konferensi G-20 tahun 2020, membawa perspektif timur Indonesia ke panggung global.
Inovasi Lewat Yayasan Kitong Bisa
Yayasan Kitong Bisa mengadakan pelatihan untuk masyarakat Papua. Sumber Foto: @billymambrasar.
Pada 2009, Billy mendirikan Yayasan Kitong Bisa, sebuah organisasi nirlaba yang fokus menyediakan akses pendidikan bagi anak-anak kurang mampu, terutama di Papua dan Papua Barat.
Yayasan ini memberikan pendidikan informal, pelatihan, serta pelatihan kepada anak-anak yang terancam putus sekolah.
Melalui Kitong Bisa, Billy mendorong anak-anak Papua untuk berani bermimpi dan yakin bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengubah masa depan.
Program-program yayasan ini kini menjangkau banyak daerah, dan didukung oleh para relawan muda dari berbagai latar belakang.
Menjadi Staf Khusus Presiden
Komitmen Billy terhadap pembangunan Papua membuatnya dipercaya menjadi Staf Khusus Presiden Joko Widodo sejak akhir 2019. Ia ditugaskan menangani bidang inovasi, pendidikan, dan daerah terluar.
Salah satu fokus kerjanya adalah mengawasi pengembangan Papua Youth Creative Hub, pusat pembinaan kewirausahaan bagi pemuda di Maluku dan Papua.
Tugas ini sejalan dengan nilai-nilai yang ia tanamkan lewat Youth Creative Hub memberdayakan anak muda dari timur Indonesia agar menjadi agen perubahan.
Tantangan dan Harapan Anak Muda Papua
Billy memahami betul tantangan yang dihadapi oleh generasi muda Papua, mulai dari keterbatasan infrastruktur, akses pendidikan, hingga minimnya representasi. Namun, ia percaya bahwa perubahan bisa dimulai dari komunitas, dari hal kecil, dan dari mereka yang peduli.
Melalui program-programnya, Billy berharap akan lahir lebih banyak pemuda Papua yang percaya diri, inovatif, dan siap bersaing di kancah nasional maupun internasional.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih mengenal dan mendukung potensi luar biasa yang dimiliki anak muda Papua.
Billy Mambrasar bukan hanya simbol keberhasilan, tapi juga bukti bahwa anak muda Papua mampu menjadi pelopor inovasi dan pendidikan. Perjalanan hidupnya menjadi inspirasi bagi siapa pun yang ingin melihat Indonesia lebih adil dan inklusif.
Sudah saatnya kita membuka mata lebih lebar dan melihat Papua bukan sebagai wilayah yang tertinggal, tetapi sebagai tempat di mana harapan tumbuh dan masa depan dibentuk.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News