jenis motif batik nusantara - News | Good News From Indonesia 2025

10 Jenis Motif Batik Nusantara yang Sering Dijumpai hingga Filosofinya

10 Jenis Motif Batik Nusantara yang Sering Dijumpai hingga Filosofinya
images info

10 Jenis Motif Batik Nusantara yang Sering Dijumpai hingga Filosofinya


Indonesia memiliki beragam jenis kain batik dengan bermacam-macam motif. Semuanya menyimpan nilai filosofisnya masing-masing. Pemakaiannya pun ada yang tidak bisa dipakai secara sembarangan karena punya simbol yang sakral atau status sosial seseorang.

Batik ini merupakan Warisan Budaya Takbenda yang sudah diakui UNESCO sejak 2 Oktober 2009. Pada tanggal tersebut juga ditetapkan sebaagai Hari Batik Nasional dan dirayakan dengan memakai batik di instansi pemerintahan, perusahaan, dan satuan pendidikan.

Pada artikel ini, kita akan mengenal berbagai 10 macam motif batik Nusantara yang sering dijumpai beserta nilai filosofisnya.

baca juga

Beragam Jenis Motif Batik di Nusantara

Berikut daftar motif batik yang sering dijumpai di Indonesia. Motifnya memiliki sarat akan nilai filosofis dan kegunaan masing-masing.

1. Motif Kawung

Motif Batik Kawung
info gambar

Motif batik kawung | Thomas Bergholz (Wikimedia Commons)


Batik kawung atau motif kawung banyak dijumpai pada batik dari Surakarta atau Yogyakarta. Motifnya berbentuk geometris yang berjajar dengan rapi. Motif kawung ini berasal dari kata kawung yang artinya sejenis pohon aren yang buahnya berbentuk lonjong dan putih, dikenal sebagai kolang-kaling.

Batik kawung dimaknai secara simbolis bahwa pohon aren memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, mulai dari daun, batang, buah, sampai akarnya. Hal ini juga mengingatkan manusia untuk selalu berguna bagi bangsa seperti pohon aren.

Maka dari itu, batik kawung memiliki makna bahwa siapa yang memakainya dapat menjadi manusia yang unggul dan berguna di kehidupannya.

2. Motif Mega Mendung

Motif batik mega mendung
info gambar

Motif batik mega mendung | Gunarta (Wikimedia Commons)


Motif mega mendung dikenal sebagai motif batik yang khas dari daerah Cirebon, Jawa Barat. Motif ini merupakan hasil dari pengaruh budaya Tiongkok dari masa Sunan Gunung Jati yang menikah dengan putri Tiongkok, Ong Tien.

Mega mendung berbentuk awan-awanan yang menggumpal dengan warna yang cerah, seperti biru dan merah. Motif ini sudah ada sejak abad ke-14 yang saat itu hanya dipakai dari kalangan keraton. Pada tahun 1980-an, mega mendung mulai dikenal secara luas dan dipakai oleh semua kalangan.

3. Motif Parang 

Motif batik parang
info gambar

Motif batik parang | Nationaal Museum van Wereldculture (Picryl.com)


Motif parang biasa dijumpai pada batik dari Surakarta dan Yogyakarta. Motifnya berbentuk garis lengkung layaknya ombak seperti huruf ‘S’ yang saling terkait. Bentuk ini melambangkan kekuatan, kekuasaan, dan semangat yang tak pernah padam.

Motif ini memiliki nilai filosofis yang sangat kental dengan raja-raja keraton. Batik parang menyiratkan pertumbuhan dan kekuatan yang digunakan oleh raja. Maka dari itu, motif parang juga dikenal sebagai motif larangan yang tidak boleh digunakan oleh rakyat biasa.

4. Motif Jlamprang

Motif batik jlamprang
info gambar

Motif jlamprang | sumber: dokumentasi pribadi


Motif batik jlamprang banyak diproduksi di daerah Krapyak, Pekalongan. Motif ini termasuk salah satu yang terkenal dari Pekalongan, bahkan terdapat nama jalan Jlamprang karena banyaknya produsen batik tersebut.

Motif jlamprang berbentuk geometris, kadang berbentuk bintang atau arah mata angin serta menggunakan ranting yang ujungnya berbentuk segi empat.

Pola jlamprang yang berbentuk geometris dan rapi ini menyiratkan pesan tentang ketertiban, keteraturan, keberanian, ketenangan, kesuburan, dan kemakmuran. Setiap motif dan warna pada motif jlamprang memiliki filosofi yang dapat menjadi pedoman hidup.

5. Motif Sekar Jagad 

Motif Batik Sekar Jagad
info gambar

Motif batik sekar jagad | sumber: dokumentasi pribadi


Motif sekar jagad ini berbentuk seperti pulau-pulau yang tidak beraturan yang memenuhi kain. Setiap pulau mempunyai motif yang berbeda.

Sekar jagad memiliki beberapa makna yang terkandung di dalamnya. Pertama, berasal dari kata kaart (peta dalam bahasa Belanda) dan jagad (dunia dalam bahasa Jawa). Artinya ada banyak suku bangsa di bumi ini.

Kedua, berasal dari kata sekar yang artinya bunga dan jagad yang artinya dunia. Artinya keanekaragaman bunga yang ada di dunia.

Batik sekar jagad ini berasal dari daerah Solo dan Yogyakarta yang menyebar sampai ke daerah lain, seperti Kebumen, Tulungagung, Madura, dan lain-lain. Akhirnya, masing-masing daerah menggunakan budaya dan corak khas daerah masing-masing untuk mengisi setiap pulaunya.

6. Motif Besurek

Motif Batik Besurek, Bengkulu
info gambar

Motif Batik Besurek dari Bengkulu | sumber: dokumentasi pribadi


Motif besurek ini berasal dari daerah Bengkulu. Ada beberapa motif besurek, seperti besurek rafflesia dan besurek rembulan. Melalui kain ini juga menjadi cara berdakwah agama Islam dengan menyisipkan kaligrafi Arab di dalamnya.

Motif besurek merupakan hasil dari akulturasi budaya, antara budaya Arab dan Bengkulu. Kain besurek ini mengandung beberapa makna, yaitu sebagai bentuk pendeskripsian keagungan kepada Yang Maha Esa, sarana pengingat manusia untuk selalu bertauhid kepada Tuhan, dan salah satu cara berdakwah Islam.

7. Motif Barong

Motif Batik Barong
info gambar

Motif batik barong dari Bali | sumber: DEZALB (needpix.com)


Motif batik barong adalah motif khas yang berasal dari Bali. Batik di Bali disesuaikan dengan kebudayaan dan keindahan alam setempat. Barong adalah salah satu hewan mitos dengan kekuatan supernatural yang bentuknya terdiri dari singa, elang, gajah, dan naga.

Motif barong Bali pada batik memiliki nilai yang sama seperti arti makhluk mistis tersebut di dalam masayarakat. Menurut iWareBatik, motif barong ini berarti kita harus mengendalikan diri dari hasrat buruk dan menahan diri dari godaan agar berkembang menjadi manusia dewasa 

8. Motif Tujuh Rupa

Motif batik tujuh rupa
info gambar

Motif batik tujuh rupa | sumber: dokumentasi pribadi


Tujuh rupa merupakan salah motif batik pesisir, tepatnya Pekalongan. Motif ini menggunakan perpaduan dari budaya Tiongkok dan Indonesia yang biasanya bentuknya berupa hewan atau tumbuhan.

Batik ini menggunakan warna yang mencolok di setiap pola dengan latar belakang polos, seperti warna hitam. Motif tersebut menggambarkan kehidupan orang-orang yang tinggal di pesisir Jawa yang mudah beradaptasi dengan dunia luar.

9. Motif Pagi Sore

Motif Batik Pagi Sore
info gambar

Motif batik pagi sore | sumber: dokumentasi pribadi


Motif pagi sore merupakan motif batik yang berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah. Batik ini terdiri dari dua motif yang berbeda, mulai dari warna, komponen, hingga polanya. Satunya berwarna terang seperti pagi dan bentuk lainnya lebih gelap seperti sore dalam satu kain.

Batik pagi sore dibuat karena pada masa penjajahan Jepang, bahan baku kain sangat terbatas. Maka dari itu, dua kain digabungkan untuk penghematan dan kepraktisan. Setelah selesai masa penjajahan, motif ini tetap diproduksi dan menjadi motif khas dari Pekalongan.

10. Motif Pucuk Rebung

Motif Batik Pucuk Rebung
info gambar

Motif Pucuk Rebung | sumber: dokumentasi pribadi


Motif pucuk rebung adalah salah satu motif batik yang khas dari Betawi. Motif khas daerah pesisir ini berbentuk segitiga yang menggambarkan pucuk batang bambu. Coraknya merupakan adaptasi dari songket Melayu dan tumpal pada batik lasem.

Motif pucuk rebung memiliki nilai filosofi yang dianggap sakral oleh masyarakat Betawi. Motif ini memiliki makna keseimbangan hidup, antara manusia, alam sekitarnya, dan Sang Maha Pencipta yang saling bersinergi.

baca juga

Itulah 10 ragam motif batik Nusantara yang sering dijumpai. Setiap daerah memiliki ciri khas yang sesuai dengan kebudayaan atau kekayaan daerahnya. Semoga artikel ini bermanfaat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afifa Fiani Kusumastuti lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afifa Fiani Kusumastuti.

AF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.