sadeng eco action aksi nyata mahasiswa kkn t ipb 2025 dalam menjaga lingkungan - News | Good News From Indonesia 2025

Sadeng Eco-Action: Aksi Nyata Mahasiswa KKN-T IPB 2025 dalam Menjaga Lingkungan di Desa Sadeng

Sadeng Eco-Action: Aksi Nyata Mahasiswa KKN-T IPB 2025 dalam Menjaga Lingkungan di Desa Sadeng
images info

Sadeng Eco-Action: Aksi Nyata Mahasiswa KKN-T IPB 2025 dalam Menjaga Lingkungan di Desa Sadeng


Program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB University Periode 1 Tahun 2025 dilaksanakan pada bulan Juni hingga Agustus dan menempatkan para mahasiswanya di berbagai wilayah Indonesia.

Salah satu lokasi KKN adalah Desa Sadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di desa ini, kelompok mahasiswa dengan nama BogorKab38 menggagas salah satu program kerja bertajuk Sadeng Eco Action di mana program ini menitikberatkan pada isu-isu pelestarian lingkungan hidup berbasis partisipasi masyarakat.

Melalui program Sadeng Eco Action para mahasiswa mengadakan beragam kegiatan utama, mulai dari sosialisasi dan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari kotoran ternak, produksi eco-enzyme, pemasangan lubang biopori, hingga pembuatan papan edukasi lingkungan. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya bersifat aplikatif, tetapi juga edukatif karena melibatkan partisipasi warga secara langsung.

POC merupakan salah satu solusi alternatif yang ditawarkan mahasiswa untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia. Pupuk ini dibuat dengan memanfaatkan kotoran ternak yang difermentasi dengan tambahan bahan organik lain dan mikroorganisme pengurai.

Hasil akhirnya berupa cairan yang kaya akan nutrisi dan dapat meningkatkan kesuburan tanah secara alami. POC juga lebih aman bagi lingkungan dan kesehatan tanah, sehingga menjadi langkah menuju pertanian yang lebih berkelanjutan.

Diskusi bersama Ketua Kelompok Tani Pala Gunung Seureuh memperkuat urgensi pelaksanaan program kerja yang telah dirancang oleh mahasiswa. “Beberapa lahan di Desa Sadeng sudah mulai mengalami kerusakan tanah akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Kami butuh bahan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan agar tidak merusak tanah,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, pada 7 Juli 2025, mahasiswa KKN BogorKab38 bersama Kelompok Tani Pala Gunung Seureuh mulai memproduksi POC dengan melibatkan warga setempat dan melakukan demonstrasi pembuatan eco-enzyme secara bersamaan dengan harapan bisa dijadikan sebagai pupuk organik di yang dapat langsung dimanfaatkan oleh petani setempat.

Eco-enzyme sendiri merupakan hasil fermentasi dari limbah organik rumah tangga, seperti kulit buah, sisa sayuran, molase atau gula merah, dan air. Setelah melalui proses fermentasi selama minimal 30 hari, cairan ini dapat digunakan sebagai pupuk tanaman, pengusir hama, bahkan sebagai cairan pembersih serbaguna yang ramah lingkungan.

Pada 19 Juli 2025, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi dan pelatihan pembuatan eco-enzyme bersama ibu-ibu rumah tangga di Kampung Gunung Seureuh. Para peserta diajak memahami bahwa sampah dapur ternyata dapat diolah menjadi bahan bermanfaat bagi rumah dan kebun mereka.

Selain pengolahan limbah organik, Sadeng Eco Action juga mengusung kegiatan pemasangan lubang biopori. Pembuatan lubang biopori berfungsi untuk meningkatkan daya serap tanah terhadap air, mengurangi genangan saat hujan, serta membantu proses pengomposan sampah organik secara alami. Pemasangan lubang biopori dilakukan di enam titik yang tersebar di Kampung Gunung Seureuh dan Kampung Cikadu.

Terakhir, papan edukasi lingkungan dipasang sebagai media informasi bagi warga dan pengunjung. Papan ini berisi informasi mengenai lamanya waktu penguraian berbagai jenis sampah, seperti plastik, kaleng, dan sampah nonorganik lainnya.

Salah satu papan dipasang di area wisata Desa Sadeng yaitu Seureuh Hejo agar mudah dilihat dan menjadi pengingat akan pentingnya pengelolaan sampah dan papan kedua dipasang di titik tengah Kampung Gunung Seureuh.

Dengan semangat kolaboratif antara mahasiswa dan masyarakat, Sadeng Eco Action menjadi wujud nyata dari aksi kecil yang berdampak besar, mengajak seluruh elemen desa untuk lebih peduli dan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KB
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.