pestisida nabati solusi cerdas sehatkan hasil tani - News | Good News From Indonesia 2025

Pestisida Nabati, Solusi Cerdas Sehatkan Hasil Tani

Pestisida Nabati, Solusi Cerdas Sehatkan Hasil Tani
images info

Pestisida Nabati, Solusi Cerdas Sehatkan Hasil Tani


Di Dusun Ciwangun, Desa Cupunagara, kehidupan masyarakatnya tidak bisa dipisahkan dari pertanian. Hamparan sawah, kebun, dan ladang menjadi sumber penghidupan utama.

Namun, letaknya yang terpencil di antara perbukitan membuat akses terhadap informasi dan edukasi pertanian masih terbatas. Petani di sini kerap mengandalkan pengalaman turun-temurun, yang kadang belum mengikuti perkembangan teknologi dan inovasi terbaru.

Tantangan terbesar yang dihadapi petani Ciwangun adalah serangan hama dan penyakit tanaman. Tikus, wereng, dan walang sangit menjadi musuh yang tak kenal lelah menyerang padi dan tanaman palawija.

Sementara itu, penyakit seperti tungro dan patek dapat menghancurkan hasil panen dalam waktu singkat. Bagi petani, kerugian akibat serangan ini tidak hanya berdampak pada pendapatan, tetapi juga kestabilan pangan keluarga mereka.

baca juga

Ketergantungan pada Pestisida Kimia

Selama ini, pestisida kimia menjadi pilihan utama untuk mengendalikan hama. Tidak dapat dipungkiri, hasilnya memang cepat terlihat. Hama dapat mati dalam hitungan jam, dan tanaman kembali terlihat segar. Namun, di balik kecepatan itu, tersimpan risiko besar.

Penggunaan pestisida kimia secara berlebihan dapat merusak kesuburan tanah, mencemari sumber air, dan meninggalkan residu berbahaya pada tanaman. Lebih mengkhawatirkan lagi, paparan pestisida kimia dapat mengancam kesehatan petani dan keluarganya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kontak jangka panjang dengan pestisida kimia dapat memicu gangguan pernapasan, iritasi kulit, bahkan risiko penyakit kronis.

Selain itu, penggunaan pestisida kimia secara terus-menerus dapat membuat hama menjadi resisten. Akibatnya, dosis yang digunakan harus semakin tinggi, yang berarti biaya produksi pun meningkat.

Mengapa Harus Pestisida Nabati?

Di tengah permasalahan ini, pestisida nabati hadir sebagai alternatif yang lebih aman dan berkelanjutan. Pestisida nabati adalah pestisida yang dibuat dari bahan-bahan alami yang memiliki sifat racun terhadap hama, tetapi aman bagi manusia, hewan ternak, dan lingkungan. Bahan bakunya bisa berupa daun, biji, buah, atau akar tanaman tertentu yang mengandung senyawa bioaktif pengendali hama.

Keunggulan pestisida nabati antara lain:

1. Ramah lingkungan: Tidak meninggalkan residu berbahaya pada tanah atau tanaman, serta tidak mencemari air.

2. Aman bagi kesehatan: Risiko paparan berbahaya bagi petani jauh lebih rendah dibanding pestisida kimia.

3. Murah dan mudah dibuat: Bahan bisa ditemukan di sekitar pekarangan atau kebun, tanpa perlu membeli produk mahal.

4. Menghasilkan panen yang lebih sehat: Hasil panen bebas residu kimia, sehingga lebih aman dikonsumsi.

Bawang putih, daun pepaya, daun sirsak, dan lengkuas adalah contoh bahan alami yang efektif mengendalikan berbagai jenis hama. Senyawa allicin dalam bawang putih, misalnya, memiliki sifat antimikroba dan insektisida yang dapat mengganggu sistem saraf serangga.

baca juga

Belajar Langsung Membuat Pestisida Nabati

Kesadaran akan manfaat pestisida nabati mulai diperkenalkan secara langsung kepada petani Ciwangun melalui program SEHATI (Sehatkan Hasil Tani dengan Pestisida Nabati). Pada 10 Juli 2025, sebanyak 29 petani mengikuti kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan pestisida nabati sederhana.

Kegiatan ini diawali dengan penjelasan tentang bahaya penggunaan pestisida kimia secara berlebihan, lalu dilanjutkan dengan perkenalan berbagai jenis bahan alami yang dapat digunakan. Setelah itu, para petani langsung mempraktikkan cara pembuatannya.

Bahan dan alat yang dibutuhkan:

  • 5 siung bawang putih
  • 1 liter air bersih
  • 3 tetes sabun cuci piring (berfungsi sebagai perekat larutan pada daun)
  • Blender atau ulekan
  • Pisau
  • Sprayer
  • Saringan
  • Sendok

Cara membuatnya:

1. Cuci dan kupas bawang putih, lalu haluskan dengan blender atau ulekan.

2. Campurkan bawang putih yang telah halus dengan 1 liter air bersih.

3. Tambahkan 3 tetes sabun cuci piring, aduk hingga merata.

4. Diamkan larutan selama kurang lebih 12 jam.

5. Saring larutan untuk memisahkan ampasnya.

6. Ambil 100 ml larutan, campurkan dengan 900 ml air bersih.

7. Semprotkan pada tanaman yang terserang hama segera setelah larutan dibuat untuk hasil optimal.

Penyuluhan ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga mendorong petani untuk saling berbagi pengalaman. Beberapa petani bahkan mengusulkan untuk mencoba campuran bahan lain seperti daun pepaya atau tembakau untuk hama tertentu.

Langkah Menuju Pertanian Sehat dan Mandiri

Dengan pestisida nabati, petani dapat mengurangi ketergantungan pada bahan kimia, menghemat biaya, dan menjaga keberlanjutan ekosistem pertanian. Tanah menjadi lebih sehat, sumber air tetap terjaga, dan hasil panen aman dikonsumsi.

Lebih dari sekadar solusi teknis, penggunaan pestisida nabati juga membangun kesadaran akan pentingnya kemandirian petani dalam mengelola sumber daya alam. Petani tidak lagi sepenuhnya bergantung pada produk pabrik yang harganya fluktuatif, melainkan dapat memanfaatkan kekayaan hayati di sekitar mereka.

Harapannya, inovasi ini tidak berhenti di Ciwangun saja. Melalui semangat gotong royong dan berbagi pengetahuan, metode ini bisa diadopsi oleh desa-desa lain, sehingga semakin banyak petani yang beralih ke pertanian ramah lingkungan.

Pertanian yang sehat bukan hanya memberi keuntungan jangka pendek, tetapi juga memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi berikutnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.