menguak rahasia benteng somba opu pusat perlawanan kerajaan gowa di abad ke 16 - News | Good News From Indonesia 2025

Menguak Rahasia Benteng Somba Opu, Pusat Perlawanan Kerajaan Gowa di Abad ke-16

Menguak Rahasia Benteng Somba Opu, Pusat Perlawanan Kerajaan Gowa di Abad ke-16
images info

Menguak Rahasia Benteng Somba Opu, Pusat Perlawanan Kerajaan Gowa di Abad ke-16


Benteng Somba Opu adalah saksi bisu kejayaan maritim sekaligus simbol perlawanan Kerajaan Gowa terhadap kolonialisme Eropa di Sulawesi Selatan.

Benteng ini bukan hanya pusat pertahanan, melainkan juga pusat pemerintahan dan perdagangan yang menghubungkan Nusantara dengan dunia internasional pada abad ke-16 hingga 17.

Hingga kini, Benteng Somba Opu tetap berdiri sebagai ikon sejarah yang mengajarkan nilai kedaulatan, identitas budaya, dan ketahanan bangsa.

Sejarah Benteng Somba Opu

1. Benteng Somba Opu sebagai Pusat Pemerintahan dan Pertahanan

Benteng Somba Opu didirikan pada masa Sultan Gowa ke-9, Daeng Matanre Karaeng Tumapa’risi Kallonna, sekitar abad ke-16.

Letaknya yang strategis di pesisir pantai menjadikan benteng ini sebagai pusat pemerintahan sekaligus basis pertahanan utama Kerajaan Gowa.

Sebagai kerajaan maritim besar, Gowa memerlukan benteng tangguh untuk melindungi wilayahnya dari ancaman asing.

Tembok benteng setinggi lebih dari 7 meter dan tebal sekitar 4,5 meter dibangun menggunakan tanah liat yang dipadatkan.

Konstruksi ini menjadikan Somba Opu salah satu benteng terbesar dan terkuat pada masanya, mampu menahan serangan senjata api Eropa. Di balik dinding kokohnya, tersimpan strategi pertahanan yang menjadi bukti kecerdikan militer Gowa.

baca juga

2. Peran Benteng Somba Opu dalam Perdagangan Rempah Nusantara

Selain fungsi pertahanan, Benteng Somba Opu berperan penting dalam perdagangan rempah-rempah Nusantara. Pada abad ke-16, rempah menjadi komoditas utama yang menghubungkan pelabuhan Makassar dengan pedagang dari Portugis, Arab, India, hingga Cina.

Pelabuhan di dalam kawasan benteng menjadi titik temu berbagai bangsa. Dari sinilah Gowa membangun reputasinya sebagai pusat ekonomi maritim yang berpengaruh di Asia Tenggara.

Aktivitas perdagangan ini turut memperkaya budaya masyarakat Gowa yang terbuka terhadap interaksi internasional.

3. Perlawanan Kerajaan Gowa terhadap Belanda di Benteng Somba Opu

Kejayaan perdagangan Gowa kemudian memicu persaingan dengan VOC Belanda yang ingin memonopoli rempah-rempah.

Benteng Somba Opu menjadi saksi utama perjuangan rakyat Gowa dalam mempertahankan kedaulatan maritimnya.

Pertentangan memuncak pada pertengahan abad ke-17 ketika Sultan Hasanuddin, Raja Gowa ke-16, memimpin perlawanan besar terhadap Belanda.

Benteng Somba Opu menjadi pusat pertahanan utama dalam perang Makassar (1666–1669). Selama bertahun-tahun, pasukan Gowa bertahan dengan gigih.

Selama perang Makassar, dinding benteng yang kokoh berulang kali menahan gempuran meriam VOC, memperlihatkan betapa strategisnya benteng ini sebagai pusat pertahanan.

Keberadaannya menjadikan Somba Opu bukan sekadar bangunan militer, melainkan simbol daya tahan dan keberanian Kerajaan Gowa.

Meskipun akhirnya VOC berhasil menghancurkan benteng ini, keberanian rakyat Gowa menjadikan Benteng Somba Opu simbol perlawanan terhadap penjajahan.

4. Kejatuhan Benteng Somba Opu dan Dampaknya bagi Gowa

Pada tahun 1669, setelah pertempuran sengit, Benteng Somba Opu jatuh ke tangan VOC. Kekalahan ini membawa dampak besar bagi Kerajaan Gowa, termasuk hilangnya dominasi perdagangan maritim di Nusantara.

Banyak bagian benteng hancur, dan sebagian wilayah Gowa berada di bawah kendali Belanda.

Namun, semangat perjuangan rakyat Gowa tidak pernah padam. Kisah kejatuhan benteng justru memperkuat identitas masyarakat Sulawesi Selatan dalam menjaga kedaulatan dan martabat bangsanya.

baca juga

Struktur dan Arsitektur Benteng Somba Opu

1. Material Utama Benteng Somba Opu

Benteng Somba Opu dibangun dengan material tanah liat, kapur, dan batu padas. Meskipun tidak menggunakan batu bata atau semen modern, struktur ini terbukti mampu bertahan berabad-abad.

Teknik pemadatan tanah yang digunakan menunjukkan pengetahuan arsitektur militer tradisional yang maju.

Kekuatan benteng juga diperkuat oleh parit besar yang mengelilinginya, berfungsi untuk memperlambat serangan musuh sekaligus menjaga ketahanan dinding.

2. Tata Letak Gerbang dan Area Pertahanan Benteng Somba Opu

Benteng ini memiliki beberapa pintu gerbang yang menghubungkan area pemerintahan, permukiman, dan pelabuhan. Tata letaknya dirancang agar pasukan dapat bergerak cepat sekaligus memantau pergerakan musuh dari berbagai arah.

Selain itu, area dalam benteng juga dilengkapi balai pertemuan dan gudang penyimpanan rempah. Hal ini menunjukkan bahwa benteng berfungsi bukan hanya sebagai benteng militer, melainkan juga pusat administrasi dan ekonomi.

3. Fungsi Pelabuhan dalam Sistem Benteng Somba Opu

Pelabuhan di kawasan Benteng Somba Opu merupakan jantung perdagangan Gowa. Dari pelabuhan inilah rempah-rempah dikirim ke berbagai wilayah Nusantara hingga mancanegara.

Kapal-kapal asing yang datang ke Makassar tidak hanya membawa barang dagangan, tetapi juga budaya dan ilmu pengetahuan.

Dengan keberadaan pelabuhan ini, Benteng Somba Opu benar-benar menjadi pusat interaksi global yang menghubungkan Gowa dengan dunia luar.

Upaya Pelestarian dan Revitalisasi Benteng Somba Opu

Benteng Somba Opu sempat terkubur tanah dan hampir terlupakan. Baru pada abad ke-20, upaya pelestarian mulai dilakukan oleh pemerintah daerah dan sejarawan lokal. Beberapa bagian benteng dipugar, sementara area sekitarnya dijadikan kompleks wisata sejarah.

Kini, kawasan Benteng Somba Opu juga dilengkapi dengan rumah adat tradisional dari berbagai suku di Sulawesi Selatan.

Kehadiran rumah adat ini menambah daya tarik sekaligus memperkuat identitas budaya kawasan. Revitalisasi ini bertujuan agar generasi muda tetap dapat mengenal dan menghargai sejarah Gowa.

baca juga

Benteng Somba Opu sebagai Destinasi Wisata Sejarah Makassar

Benteng Somba Opu kini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah paling penting di Makassar. Pengunjung dapat melihat sisa tembok megah yang masih berdiri kokoh, serta mengunjungi museum kecil yang menyimpan artefak peninggalan Kerajaan Gowa.

Selain itu, wisatawan dapat menikmati pertunjukan budaya, menjelajahi rumah adat, hingga berinteraksi dengan masyarakat lokal. Kehadiran benteng ini menjadikan Makassar bukan hanya tujuan wisata modern, tetapi juga pusat pembelajaran sejarah yang hidup.

Lestarikan Warisan Sejarah Benteng Somba Opu

Benteng Somba Opu adalah bukti nyata kejayaan maritim Kerajaan Gowa sekaligus simbol perlawanan terhadap kolonialisme.

Dari pusat perdagangan rempah hingga medan pertempuran melawan VOC, benteng ini menyimpan jejak penting perjalanan bangsa.

Kejatuhannya memang menandai berakhirnya dominasi Gowa, tetapi nilai perjuangan dan identitas budaya yang diwariskan tetap abadi hingga kini.

Sebagai generasi penerus, sudah saatnya kita menghargai dan melestarikan Benteng Somba Opu sebagai warisan budaya Nusantara.

Bagi Kawan yang ingin merasakan langsung atmosfer kejayaan masa lalu, kunjungi kawasan Benteng Somba Opu di Makassar dan dukung program pelestarian sejarah.

Mari rawat jejak kejayaan bangsa agar tetap menjadi inspirasi dan kebanggaan untuk masa depan Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.