eko saputra poceratu pencetus gerilya sastra digital dari tanah maluku - News | Good News From Indonesia 2025

Eko Saputra Poceratu, Pencetus Gerilya Sastra Digital dari Tanah Maluku

Eko Saputra Poceratu, Pencetus Gerilya Sastra Digital dari Tanah Maluku
images info

Eko Saputra Poceratu, Pencetus Gerilya Sastra Digital dari Tanah Maluku


Menelusuri era digital, semua bidang dipaksa untuk beradaptasi dengan kebutuhan zaman yang serba Daring. Dalam dunia literasi digital, aksi ini tak hanya sebatas urusan tulis-menulis, tetapi juga sebagai ruang alternatif untuk belajar berpikir kritis.

Lahir di tanah Maluku, seorang pemuda yang terketuk pintu hatinya untuk menjadi motor penggerak dalam memadukan dunia sastra dan teknologi digital dengan nama Gerilya Sastra Digital.

Eko Saputra Poceratu lahir di Tihulale, Seram Bagian Barat, Maluku. Ketertarikannya dengan dunia sastra sejak muda menjadikannya aktif dalam menulis dan menjadi bagian dari komunitas Paparisa Ambon Bergerak pada 2010.

Eko memiliki latar belakang studi filsafat. Ia menekuni bidang tersebut sebagai cara dalam memahami dan menjawab realitas sosial di sekitarnya.

Gerilya Sastra Digital

Berangkat dari kegelisahan melihat rendahnya minat baca dan keterbatasan akses literasi di Maluku membuat Eko mulai merintis gerakan Gerilya Sastra Digital pada Agustus 2018.

Ia memulai dari gerakan di media sosial dengan menyebarkan konten edukasi terkait sastra berupa literasi, hingga refleksi sosial dalam bentuk yang sederhana dan dapat diterima masyarakat.

baca juga

Eko menanggapi perkembangan digital sebagai medium baru dalam memperkuat literasi. Bukan sebagai ancaman baru, ia menjawab hal tersebut dengan membuat konten di laman Instagram dan YouTube melalui kemasan yang menarik dan relevan.

Aksi ini membuat Gerilya Sastra Digital sebagai ruang alternatif berliterasi yang tidak hanya membangun kembali budaya membaca, tetapi juga sebagai jembatan penghubung hasil karya sastra Maluku agar dapat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Eko melihat bahwa literasi bukan hanya soal buku, melainkan juga membentuk pola pikir dan cara pandang manusia terhadap dinamika kehidupan. Ia yakin sastra dapat menjadi bentuk refleksi sekaligus perlawanan terhadap keterbatasan.

Apresiasi dan Inspirasi dari Tanah Maluku

Kerja keras Eko dalam membangun gerakan literasi di Maluku mendapat sorotan dari pihak Astra. Ia berkesempatan menerima SATU Indonesia Awards tahun 2022 di bidang Pendidikan.

Penghargaan ini menjadi pengakuan atas kerja keras sekaligus bukti bahwa dunia literasi bisa beradaptasi dalam perkembangan dunia digital.

Ia berharap Gerilya Sastra Digital menjadi gerakan literasi yang dapat menjadi bagian dari kehidupan para pemuda di Maluku.

baca juga

Dari Tanah Maluku, Eko mencetuskan gerakan ini sebagai wujud kreativitas, konsistensi, dan adaptif dalam perkembangan era digital.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Adithitra Ramadhan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Adithitra Ramadhan.

AR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.