incoming global volunteer 2025 ruang belajar tanpa batas kolaborasi global untuk pendidikan berkualitas - News | Good News From Indonesia 2025

Incoming Global Volunteer 2025: Ruang Belajar Tanpa Batas, Kolaborasi Global untuk Pendidikan Berkualitas

Incoming Global Volunteer 2025: Ruang Belajar Tanpa Batas, Kolaborasi Global untuk Pendidikan Berkualitas
images info

Incoming Global Volunteer 2025: Ruang Belajar Tanpa Batas, Kolaborasi Global untuk Pendidikan Berkualitas


AIESEC in BINUS bersama mitra kolaborasi Teach For Indonesia sedang menjalankan program Incoming Global Volunteer (iGV) bertajuk Global Classroom Summer Peak 2025. Inisiatif pendidikan non-formal ini mengusung misi mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) nomor 4: Quality Education, dengan menyediakan pengalaman belajar yang menyenangkan, inklusif, dan lintas budaya bagi siswa jenjang SD dan SMP.

Program ini dirancang tidak hanya sebagai ruang belajar bagi anak-anak, tetapi juga sebagai wadah pertumbuhan bagi para relawan, baik lokal maupun internasional, yang terlibat secara langsung dalam proses pengajaran, refleksi, dan kolaborasi lintas batas.

Menyatukan Dunia dalam Satu Ruang Belajar

Dimulai pada 15 Juli 2025 dan akan berlangsung selama 6 minggu, kegiatan Global Classroom dilaksanakan setiap Senin hingga Kamis di dua lokasi:

  • Sekolah RT untuk siswa SD kelas 1–6
  • Kampus BINUS Kemanggisan untuk siswa SMP kelas 7–9

Para siswa mendapatkan pelajaran inti seperti Bahasa Inggris dan Matematika, namun dengan pendekatan yang jauh dari pembelajaran konvensional. Sesi disampaikan melalui permainan, diskusi, refleksi kelompok, dan kegiatan kreatif lainnya, yang dipandu oleh 3 Exchange Participants (EP) dari luar negeri serta delapan Local Volunteers (LV).

Kombinasi ini menciptakan suasana belajar yang inklusif dan menyenangkan, sekaligus menghadirkan interaksi lintas budaya yang memperkaya cara pandang semua pihak.

Ketakutan yang Berbuah Pertumbuhan

Bagi para relawan internasional, keterlibatan dalam program ini menjadi pengalaman yang membentuk cara pandang dan kepribadian. Hyojin Lee, salah satu EP yang berasal dari Korea Selatan, membagikan pengalamannya:

“Ketakutan terbesar saat bergabung adalah pulang dalam keadaan yang sama seperti saat datang. Tapi melalui Global Classroom, saya merasa bertumbuh, belajar, dan membangun kepemimpinan secara nyata,” ungkapnya.

Interaksi langsung dengan siswa, tantangan komunikasi, serta kerja sama dengan tim lokal menjadi bagian dari proses reflektif yang memberikan pengalaman transformatif.

Dari Cita-Cita Kuliah, Menjadi Aksi Nyata

Program ini tidak lepas dari dukungan dan kerja keras panitia pelaksana. Trirevina Amanda, salah satu anggota Organizing Committee (OC), menyebut keterlibatannya sebagai bentuk nyata dari impian sejak awal perkuliahan berkontribusi di dunia pendidikan.

“Sejak masuk kuliah, sudah ingin sekali ikut sesuatu yang berdampak langsung untuk anak-anak, terutama di bidang pendidikan. Jadi saat tahu ada iGV Summer Peak, langsung merasa cocok dan ingin terlibat,” jelasnya.

Ia juga menyoroti tantangan dalam penyelenggaraan program pertama ini, terutama karena minimnya referensi dari tahun sebelumnya.

“Tantangan terbesarnya ada pada menghadapi masalah-masalah baru tanpa panduan sebelumnya. Tapi kami belajar untuk mengambil tanggung jawab dan menyelesaikannya bersama,” tambahnya.

Ketika Mengajar Menjadi Sarana Belajar

Dari sisi relawan lokal, pengalaman menjadi bagian dari program ini membawa transformasi personal yang signifikan. Dalila Zaky Alif, salah satu LV, mengaku bahwa awalnya Ia hanya ingin melatih public speaking dan menambah pengalaman organisasi. Namun, yang didapat justru lebih dalam.

“Saya jadi lebih sabar, dan belajar strategi menghadapi anak-anak. Karena selama ini lebih sering berinteraksi dengan teman sebaya, sekarang jadi tahu bahwa pendekatan ke anak-anak itu sangat berbeda,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa keterlibatannya bukan hanya memberi pengaruh kepada siswa, tapi juga membentuk cara berpikir dan karakter dirinya sendiri.

Dampak yang Sudah Terasa

Meskipun program masih berjalan, dampaknya sudah mulai terlihat. Anak-anak menunjukkan antusiasme tinggi terhadap sesi belajar, memperlihatkan rasa penasaran dan semangat untuk berinteraksi. Sementara itu, dinamika tim relawan, baik EP, LV, maupun OC semakin kuat dan solid.

Menurut Trirevina, pengalaman yang paling membekas adalah saat membawa anak-anak berkunjung ke Perpustakaan Cikini.

“Itu mungkin hal biasa untuk sebagian orang, tapi bagi anak-anak yang belum pernah pergi sejauh itu, itu jadi pengalaman luar biasa. Mereka sangat senang dan merasa dihargai,” ceritanya.

Membentuk Generasi yang Siap Mendidik dan Dididik

Global Classroom Summer Peak 2025 membuktikan bahwa pendidikan dapat melampaui batas ruang kelas. Melalui keberagaman, tantangan, dan kolaborasi, AIESEC in BINUS menghadirkan ruang belajar bersama yang mempertemukan empati, kepemimpinan, dan pertumbuhan personal dalam satu ekosistem.

Melalui proyek ini, AIESEC in BINUS percaya bahwa langkah-langkah kecil yang dilakukan secara konsisten, dan dengan niat yang tulus, dapat menghasilkan dampak nyata bagi masa depan pendidikan yang lebih setara dan bermakna.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AI
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.